SEBELUM
KOMPLAIN
Yakobus 1:19-21 (Tgl 8 Desember
2022, Kamis)
Handphone
saya rusak. Terpaksa saya harus membawanya ke pusat layanan purna jual “Handphone
Bapak harus ditinggal, nanti setelah selesai kami perbaiki, kami akan
menghubungi Bapak. Proses perbaikannya, paling lama satu minggu”. Demikian kata
petugas customer service. Setengah rela, saya pun meninggalkan handphone saya. Seminggu
berlalu tanpa ada kabar apapun. “Tidak professional !”, Demikian kata saya
dalam hati. Hari ke-8, dengan kesal, saya datang untuk mengambil handphone
saya. Saya belum sempat komplain ketika dengan ramah, petugas customer service
berkata, “Handphone Bapak sebenarnya selesai sejak kemarin, tapi kami tidak dapat
menghubungi nomer yang bapak tinggalkan, “Astaga, saya baru ingat. Kemarin handphone
cadangan saya mati karena habis baterai, untung saja saya belum sempat komplain.
Kalau tidak… betapa malunya saya.
Biasanya
konflik mulai terjadi ketika timbul perbedaan, contohnya ketika kita merasa
lebih benar daripada orang lain. Selanjutnya, konflik akan berkembang menjadi
lebih besar ketika kita mengungkapkan perasaan kita lewat perkataan kita. Apalagi
jika kita mengucapkan perkataan yang keras dan tajam. Andai waktu itu saya
buru-buru komplain dan mengungkapkan kekesalan saya pada petugas customer
service, selain akan mempermalukan diri sendiri, bisa jadi petugas customer
service akan tersinggung.
Kejadian
yang saya alami diatas telah membuat saya belajar. Sebenarnya, jika kita
memiliki kesabaran dan penguasaan diri yang baik untuk senantiasa bersikap
rendah hati dan menjaga perkataan, bukan tidak mungkin, konflik bisa kita
hindari. Seperti bacaan Alkitab hari ini yang mengajarkan kita untuk bersikap
bijaksana sebelum berkata-kata. Pada kenyataannya, semakin banyak perkataan
yang kita ucapkan untuk mengungkapkan perasaan ketika sedang kecewa akan memicu
pula kebodohan (ayat 2). Selanjutnya, ketika kita melakukan tindakan-tindakan yang
bodoh, selain mempermalukan diri sendiri, bukankah Tuhan juga akan dipermalukan
? Jadilah bijaksana sebelum berkata-kata. *OKS
“Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya , orang
yang berpengertian berkepala dingin (Amsal 17:27)”
Berpikir sebelum berkata-kata
adalah salah satu cara menghindarkan konflik
So Awesome |