MENGANGGAP
SERIUS
Kejadian 19:1-29 (Tgl 7 Februari
2023, Selasa)
Kalau
orang mengucapkan kata-kata, apakah kita bisa dengan cepat membuat penilaian
yang tepat bahwa perkataannya itu serius atau sekedar bercanda ? Kadang susah
juga menilainya. Apalagi jika orang yang mengucapkannya itu memang suka bercanda,
maka ketika dia mengucapkan sesuatu, kita jadi bingung dia sedang bercanda atau
serius. Banyak juga orang yang mengejek temannya. Ketika temannya itu marah, ia
berkilah bahwa yang diucapkannya itu hanya bercanda. Masalahnya, candaan itu
terlanjur dianggap serius. Suatu kali ada orang yang berkata bahwa kalau ia
dapat berkat banyak ia akan mentraktir temannya ke luar negeri. Ketika ia
benar-benar mendapat berkat banyak, janjinya ditagih. Ia berkilah janjinya itu
hanya bercanda. Tapi, si penerima janji menganggap itu hal yang serius.
Timbullah masalah.
Dalam
kasus Lot dengan kedua bakal menantunya, ucapan serius Lot supaya kedua bakal
menantunya ikut lari karena Tuhan akan memusnahkan kota Sodom dan Gomora
dianggap olok-olok saja. Dua bakal menantu Lot asli orang Sodom. Mereka
orang-orang yang tidak mengenal Allah. Mereka tidak percaya bahwa Allah
mengirimkan malaikat untuk menyelamatkan mereka. Sementara itu, Lot yang sudah
lama mengikut Abram mengerti bahwa Tuhan mengutus malaikatNya untuk menyelamatkan
keluarganya. Lot dan kedua anaknya terhindar dari kehancuran ketika Sodom dan
Gomora dimusnahkan dengan api belerang. Sebaliknya, dua bakal menantu Lot yang
menganggap ucapan Lot itu hanya olok-olokn akhirnya mati binasa.
Seberapa
kita serius dalam menanggapi pesan Tuhan ? Apakah kita menganggap firman Tuhan
seperti mercusuar yang memberi arahan dan petunjuk kepada kita ? Ataukah
sebaliknya kita menganggap firman Tuhan sudah tidak relevan lagi dan bukanlah
sesuatu yang penting ? Apakah kita menganggap firman Tuhan sebagai sabda Allah
sendiri, ataukah kita malah menganggapnya tak lebih dari sekedar cerita, mitos,
atau legenda rohani ? Kebinasaan dua bakal menantu Lot yang tidak percaya
menjadi pelajaran berharga bagi kita. (WID)
“Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab Tuhan akan
memusnahkan kota ini.” Tetapi ia dipandang oleh kedua bakal menantunya itu
sebagai orang yang berolok-olok saja (Kejadian 19:14)”
Firman Tuhan seperti mercusuar
yang memberi arahan dan akan selalu relevan di sepanjang zaman