Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.
“ Bukan yang dilihat manusia yang
dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat
hati (1 Sam 16:7)
Gelandang
Prancis Frank Ribery punya “tanda khusus” yang selalu mengingatkan dirinya
tentang tragedy masa kecilnya. Di bagian kanan wajahnya terdapat luka parut
dari atas daun telinga sampai bagian rahang. Luka itu ia peroleh akibat
kecelakaan yang menimpa dirinya ketika ia masih berusia 2 tahun. Mobil
yangdikendarai orang tuanya mengalami
tabrakan dan tubuh ribery terpental kebagian mobil. Mukanyaterbentur kaca dan menimbulkan bekas luka permanen.
Akibat luka itu ia dijuluki scarface (simuka parut) oleh sebagian keluarga desa
tempat dia tinggal.
Pun begitu, ribery
tidak minder. Sejak muda dia sudah bergabung dengan beberapa klub sepak bola di
Prancis. Ketika berusia 21 tahun, ia bergabung dengan klub Metz dan mencatat
prestasi. Ia dinobatkan sebagai pemain urutan ketiga dengan assist terbanyak.
Dia sempat dibeli klub Galatasaray, Turki, dan bermain 14 kali, namum sekarang
dia bergabung dengan Marseille. Di klub Ribery semakin berkembang sehingga
akhirnya dia pilih salah satu pemain yang memperkuat Timnas Prancis di Piala
Dunia 2006.
Cacat di wajahnya tidak membuat Ribery
rendah diri. Ia tidadak terlalu terganggu dengan cacatnya itu. Sebaliknya, ia
menggali potensinya yang terdalam dan akhirnya sukses sebagai pemain sepak bola
dunia.
Stephen Hawking juga cacat (lumpuh kaki
dan tangannya, dan pungungnyabengkok seperti
huruf S) akibat penyakit. Ia harus selalu duduk di kursi roda. Namun, ia tidak
minder. Ia menggali potensinya yang terdalam dan sukses sebagai guru besar,
ilmuan dan penulis buku.
Franklin
Delano Roosevelt, cacat (lumpuh) karena terkena polio, namun ia berhasil
menjadi presiden AS yang paling lama duduk di Gedung Putih. Ia terpilih menjadi
presiden tiga kali berturut- turut dan mencatat berbagai prestasi menawan:
membawa Amerika keluar dari depresi pada tahun 1930-an, menyehatkan kondisi
ekonomi negara, dan membendung pengaruh komunisme.
Cacat
dan kelemahan tidak perlu menghalangi potensi kita. Kalau kita berusaha
menggali potensi kita yang terdalam dan melakukan yang terbaik, kita akan
sukses seperti ribuan orang cacat yang telah mencatat prestasi gemilang
sepanjang sejarah.
Kebakaran Hutan dan Lahan, Teori Dasar, Penyebab dan Dampaknya
Oleh
: Bejo Slamet, S.Hut., M.Si
Hutan Rimbun
Kebakaran
Hutan
Kebakaran hutan pada dasarnya merupakan penyalaan bahan-bahan bakar organik
kering yang ada didalam hutan, namun demikian tipe kebakaran yang terjadi
sangat bervariasi. Jumlah, kondisi, dan penyebaran bahan-bahan yang potensial
dapat terbakar, kondisi cuaca, kondisi topografi, sangat menentukan tipe
kebakaran dan akibat keruskan yang teradi didalam hutan.
Kebakaran dalam
hutan dapat terjadi bila sedikitnya tersedia tiga komponen yaitu bahan bakar
yang potensial, oksigen atau udara, dan penyalaan api. Seluruh komponen
penyusun hutan pada dasarnya dapat merupakan bahan bakar untuk kebakaran hutan.
Potensi komponen tersebut sebagai bahan bakar, baik sendiri atau secara
kumulatif, ditentukan oleh jumlah, kondisi terutama kadar airnya dan penyebaran
dalam hutan.
Hutanku...
Pohon-pohon penyusun hutan, yang
merupakan bagian terbesar dari komponen hutan yang dapat berperan sebagai bahan
bakar, mempunyai potensi dan kemudahan terbakar yang sangat bervariasi.
Perbedaan kemudahan terbakar tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan jenis
atau komposisi jenis tanaman, jenis pohon berdaun lebar lebih sulit terbakar
dibanding pohon-pohon berdaun jarum yang lebih banyak mengandung zat-zat
seperti resin.
Kebakaran hutan
dan lahan memiliki dampak bersifat eksplosif yaitu akan memusnahkan hutan dan
lahan dalam waktu singkat dengan areal yang luas. Mengingat dampaknya yang
eksplosif tersebut, maka upaya perlindungan terhadap kawasan hutan dan tanah
sangatlah penting. Perlindungan tersebut berupa upaya pencegahan lebih
diutamakan dari pada upaya penanggulangan, dalam hal ini upaya pencegahan lebih
diuatamakan dari pada upaya penanggulangan, seperti pepatah mengatakan “sedia
payaung sebelum hujan”. Jadi janganlah baru sibuk setelah hutan dan lahan
hampir ludes terbakar habis.
§Teori Dasar Kebakaran
Api
merupakan faktor ekologi potensial yang mempengaruhi hampir seluruh ekosistem
daratan, walau hanya terjadi pada frekuensi yang sangat jarang. Pengaruh api
terhadap ekosistem ditentukan oleh frekuensi, intensitas dan tipe kebakaran
yang terjadi serta kondisi lingkungan. Api yang terjadi didalam hutan dapat
menimbulkan kerusakan yang besar. Tetapi dalam kondisi tertentu pembakaran
hutan dapat memberikan manfaat dalam pengelolaan hutan. Api diketahui sebagai
salah satu faktor lingkungan yang berperanan terhadap distribusi dan kelimpahan
jenis tumbuhan, dan secara luas api mempengaruhi watak system ekologis hutan
dan vegetasi penutup lainnya. Kebakaran, walaupun terjadi pada frekuensi yang
jarang, menimbulkan perubahan kondisi lingkungan yang radikal dalam waktu yang
singkat sehingga mampu mengubah komposisi vegetasi penyusun ekosistem hutan
yang tadinya teratur.
Tipe Kebakaran Hutan
Kebakaran
permukaan (surface fire )
Kebakaran permukaan membakar bahan-bahan yang tersebar pada permukaan
lantai hutan, misalnya serasah, cabang, dan ranting yang mati yang gugur dan
tumbuhan bawah. Dengan keberadaan O2 sangat melimpah, terlebih
dibantunya adanya angin, kebakaran permukaan disertai nyala api cukup besar
berbentuk agak lonjong.kelembapan yang tinggi pada lapisan humus dibawah
serasah kering menyebabkan kebakaran permukaan tidak membakar lapisan humus
tersebut, sehingga organism renik yang dibawahnya tidak mati.
Kebakaran
dalam tanah (ground fire)
Kebakaran dalam tanah terjadi pada jenis tanah yang mempunyai lapisan
bahan organik tebal misalnya gambut. Bahan bakar berupa tumpukan bahan organik
yang tebal inipada musim kemarau dapat
menurun kadar airnya sehingga mudah terbakar bila ada api. Kebakaran tanah
menyebabkan banyak hara hilang, mematikan organism mikro dan hewan kecil yang
hidup didalamnyaakar-akar tanaman juga mati karena kenaikan suhu yang tinggi.
Kebakaran
tajuk (crown fire)
Kebakaran dapat terjadi pada lantai hutan dengan lapisan tumbuhan bawah
yang tebal dan kering, seringkali ditambah banyaknya sisa kayu penebangan atau
bahan mati lainnya. Pada jenis tanaman berdaun jarum, kebakaran tajuk snagat
mudah terjadi karena kandungan resin yang tinggi pada bagian-bagian pohon.
Kebakaran tajuk mematikan ppohon-pohon dan semak serta tumbuhan bawah termasuk
lapisan bahan organik.
§Penyebab
Kebakaran dan Dampaknya
Menurut
terjadinya kebakaran hutan itu bersumber dari api liar (tidak terkendali),
karena faktor alamiah dan atau buatan.
a.Faktor
alamiah yang dapat menyebabkan kebakaran adalah karena adanya deposit tambang
(misalnya: batu bara) dan terjadinya gesekan dari bahan bakar kering, sehingga
menyebabkan materi tersebut menjadi panas dan akhirnya memunculkan api sebagai
sumber kebakaran.
b.Faktor
buatan manusia merupakan faktor yang disengaja dalam rangka kegiatan tertentu
misalnya: penyiapan ladang berpindah, perkebunan, hutan tanaman industri,
transmigrasi atau juga kegiatan peternakan besar seperti ternak sapi yang
selalu membutuhkan hijauan makanan ternak dari rumput muda, dengan membakar
alang-alang, maka segera akan didapatkan rumput muda yang segar untuk pakan
ternak sapi tersebut sehingga akan mengakibatkan kebakaran hutan.
Faktor-faktor
terjadinya suatu kebakaran hutan dan lahan adalah karena adanya unsur panas,
bahan bakar dan udara/oksigen. Ketiga unsur ini dapat digambarkan dalam bentuk
segitiga api. Penyebaran api bergantung kepada bahan bakar dan cuaca. Bahan
bakar berat seperti log, tonggak dan cabang-cabang kayu dalam keadaan kering
bisa terbakar, meski lambat tetapi menghasilkan panas yang tinggi. Bahan bakar
ringan seperti rumput dan resam kering, daun-daun pinus dan serasah, mudah
terbakar dan cepat menyebar, yang selanjutnya dapat menyebabkan kebakaran
hutan. Kadar air/kelembaban bahan bakar juga penting untuk dipertimbangkan
dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Pada keadaan normal, api menyala
perlahan pada malam hari karena kelembaban udara diserap oleh bahan bakar.
Udara yang lebih kering pada siang hari dapat menyebabkan kebakaran yang cepat.
Oleh sebab itu, secara teknis pada malam hari akan lebih mudah mengendalikan
kebakaran hutan/lahan daripada siang hari. Namun demikian tidak lantas berarti,
bahwa pengendalian kebakaran secara serius tidak dilakukan pada siang hari.
Kebakaran
hutan merusak hampir seluruh komponen penyusun hutan, sehingga tujuan
pengelolaan dan fungsi hutan tidak tercapai. Asap tebal yang terjadi akibat
kebakaran hutan juga menimbulkan gangguan terhadap kehidupan yang lebih luas.
Luka-luka pada pohon memberikan peluang lebih tinggi kepada penyebab kerusakan
lain terutama hama dan penyakit.
Secara
umum pembakaran hutan telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat terutama yang
dilakukan pada masyarakat yang melakukan pertanian berpindah. Dengan pembakaran
hutan yang dilakukan banyak berbagai bahan bakar yang terbakar yang dapat
mempercepat kebakaran hutan. Dalam dasa warsa terakhir ini pembakaran hutan
mulai banyak dimasukkan sebagai salah satu pilihan dalam tindakan silvikultur
di beberapa negeri, walaupun masih banyak dampak negatif akibat akibat
pembakaran hutan yang belum dapat teratasi terutama terhadap kualitas lingkungan
hidup.
Pengharapan
adalah pemberian yang ajaib dari Allah, sumber kekuatan, dan semangat dalam
menghadapi ujian kehidupan yang sangat keras dan berat. Apakah anda sedang ada
di terowongan kesengsaraan ? pengharapan menunjukkan cahaya di ujung
terowongan. Apakah anda sedang patah semangat dan lelah ? pengharapan
menghidupkan dan member semangat yang baru. Apakah anda sudah akan menyerah ?
pengharapan itu memberi gairah untuk tetap berjalan. Apakah anda sedang bingung
, takut, bergumul dengan sakit penyakit dan impian anda kandas ? pengharapan
memberikan angin segar. Pengharapan itu, seperti air bagi seekor ikan, seperti
aliran listrik seperti bohlam lampu. Kita akan belajar dari seorang tokoh yang
mengetahui arti pengharapan itu. Siapakah dia ? Petrus, murid Yesus.
1.Pengharapan
yang lebih besar daripada kegagalan
Apa yang
terlintas dalam pikiran kita tentang kata gagal ? banyak tokoh alkitab ataupun
orang-orang sukses yang pernah gagal. Namun, luar biasanya mereka tidak mau
tinggal dalam kegagalannya melainkan bangkit lagi.
-Markus
pernah gagal : ia pernah meninggalkan pelayanan
-Paulus
pernah gagal : ia bertindak menurut pikirannya, mengerjar orang-orang percaya
-Dale
Carnegie pernah gagal : ia selalu gagal dalam lomba pidato, akhirnya ia menjadi
pembicara yang luar biasa
-Kolonel
Sanders (KFC) : ia pernah gagal 1009 kali masuk restoran satu ke restoran lain
untuk menawarkan resep ayam goreng. Ia berhasil di usia 67 tahun.
-Thomas
Alva Edison : gagal 11.999 kali, dalam menemukan dam membuat bohlam lampu.
Bentukan Kasih
Orang yang berhasil bukanlah
orang yang tidak pernah gagal, melainkan orang yang tidak pernah berhenti untuk
mencoba. Gagal-coba lagi-gagal coba lagi.
Bagaimana
cara kita memandang kegagalan dan cara mengubahnya menjadi keberhasilan ?
Petrus yang artinya batu karang pun pernah gagal, tetapi bagaimana ia melihat
pengharapan itu dan bangkit lagi. Marilah berharap lagi dan melihat pertolongan
Tuhan yang ajaib. Kita dapat belajar dari kegagalan Petrus.
“Jawab Petrus : ‘ Tuhan, aku
bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau. “Tetapi Yesus
berkata :”Aku berkata kepadamu , Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok,
sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku “ (Luk
22:33-44).
Apabila
kita meneliti Petrus yang terang-terangan menyangkal Yesus, ternyata
penyangkalannya bertingkat.
Petrus , “ aku tidak tahu apa
yang kau maksud”. Petrus memutuskan semua hubungan dengan Yesus yang dengan
tekun diikutinya selama tiga tahun lebih. Petrus belum mau pergi dari zona
bahaya, ia hanya bergeser ke pintu gerbang.
Hamba lain berkata,”Orang ini
bersama-sama dengan Yesus orang Nazaret”.
Petrus , “aku tidak kenal”,
petrus menganggap Yesus orang asing. Ia menganggap tidak pernah bertemu atau
mengenal Yesus ketika ada orang yang bertanya tentang hubungannya dengan Yesus.
Orang-orang disitu menunjuk “
pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu”.
Reaksi Petrus adalah mengutuk dan
bersumpah tidak mengenal Yesus. Mengutuk artinya menaruh kutuk atas diri
sendiri. Apabila yang dikatakan tidak betul, ia sendiri bersedia menerima
laknat dan celaka dari Allah.
Mata
Tuhan memandang petrus. Petrus menangis tersedu-sedu. Rasa bersalah, rasa malu,
hati yang hancur, dan keputusasaan sepertinya membuat semuanya berantakan.
Dimanapun ia menutup mata, ia dapat melihat bayangan wajah Yesus. Petrus
dikejar-kejar rasa bersalah. Setelah itu Yesus mati. Peristiwa itu seperti palu
godam yang menghantam dirinya. Apakah anda pernah melakukan kesalahan, mata
Yesus memandang anda, bukan untuk menghakimi, melainkan untuk menyadarkan anda
agar kembali kepadaNya ?
Firman
Tuhan berkata, “berkali-kali pun orang benar jatuh, tetapi akan bangkit lagi”.
Anda bias saja jatuh berkali-kali, tetapi apakah anda bangkit kembali ? ketika
kita mengalami kegagalan, ada beberapa sikap yang perlu kita tunjukkan :
1.Kegagalan
menjadi tempat untuk meratap, menyesali diri, dan mengasihani diri sendiri.
2.Kegagalan
dapat menjadi papan loncat untuk meraih sukses.
Oleh karena itu, jangan takut untuk mengalami KEGAGALAN