JANGAN JUAL YESUS
Roma 12, 7 Juni 2025
Apa yang diperbuat oleh Yudas seharusnya bisa menjadi peringatan dan pelajaran berharga bagi kita semua. Yudas membuka celah bagi iblis untuk merasuki dirinya, sehingga timbul rencana untuk menyerahkan Yesus. Penyerahan Yesus bukanlah dilakukan secara cuma-cuma, melainkan ditukar dengan sejumlah uang oleh Yudas, yaitu sebesar 30 keping uang perak. Itulah sebabnya timbul istilah “Yudas menjual Yesus”.
Kalau kita telusuri latar belakang seorang Yudas Iskariot, ternyata ia memang dipercaya sebagai bendahara pada saat itu. Yesus pun tahu persis bahwa Yudas sebenarnya bukanlah seorang yang berintegritas, dan beberapa kali Yesus mencoba memperingatkan Yudas. Sebab Yesus tahu dari semula siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia (Yohanes 6:64b). “Jawab Yesus kepada mereka : “Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini ? Namun seorang diantaramu adalah iblis.” Yang dimaksudkanNya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus (Yohanes 6:70-71b).” Yudas tidak segera bertobat, karena memang hatinya sudah terikat oleh uang, sehingga dengan mudah iblis menguasai dan memperalat Yudas untuk menjual Yesus.
Sekarang ini, secara terang-terangan kita melihat fakta bahwa banyak orang yang tadinya begitu religius sebagai penganut Kristiani, tiba-tiba berpindah keyakinan. Dengan mudah mereka menukar Yesus dengan status sosial, jabatan, kedudukan, bahkan demi urusan pasangan hidup. Yang lebih mencengangkan lagi, ada hamba Tuhan yang kini justru lantang bersuara di media sosial mempertentangkan Alkitab dan membandingkannya dengan kita lain. Betul seperti yang Yesus katakan kepada Yudas, “... Namun seorang diantaramu adalah iblis.” Kenyataannya, banyak “Yudas-Yudas” bermunculan di akhir zaman ini. Bukan karena Yesus salah memilih, tetapi karena mereka memakai kehendak bebas mereka untuk memilih jalan yang tidak seharusnya mereka tempuh. Mereka tersesat, namun enggan berbalik. Mereka jatuh kedalam berbagai-bagai pencobaan, namun tidak segera sadar dan bertobat, sehingga iblis memakai kesempatan yang ada untuk menguasai jiwa mereka dan menyeret mereka kepada kejatuhan yang lebih dalam.
Apapun kondisi yang kita alami, jangan pernah menjual Yesus. Jika Yesus mati-matian mempertaruhkan nyawaNya sendiri untuk menebus hidup kita, mengapa kita meragukan kasihNya dan janjiNya ? Percayalah, dan ingatlah selalu bahwa penderitaan atau salib yang kita alami di dunia yang sementara ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang kelak akan kita terima di kehidupan yang akan datang. (LA)
Questions :
1. Menurut Anda, hal apakah yang mendasari Yudas menjual Yesus, selain alasan uang ?
2. Sebutkan dalam rupa apakah seseorang dapat dikatakan menjual Yesus ?
Values :
Jika setiap warga Kerajaan memahami betapa berarti dan bernilainya kurban Kristus bagi dirinya, maka ia akan berpikir ribuan kali untuk menjual Yesus dengan alasan apapun.
“Maka masuklah iblis kedalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu. Lalu pergilah Yudas kepada Imam-Imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka (Lukas 22:3-4)”
Jika untuk urusan perut orang mudah jual Yesus, maka sebetulnya kita sudah bisa melihat bagaimana kualitas iman seseorang akan Yesus.















