TIDAK ADA GELAP
Yesaya 58:10; 1 Yohanes 2:7-17
Kamis, 25 Maret 2023
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kegelapan diartikan mengalami / tertimpa gelap. Sedangkan gelap itu sendiri mempunyai makna tidak ada cahaya. Ini berarti kemanapun mata melihat yang terlihat hanya warna hitam. Suasana memang tenang dan hening, namun tidak banyak kegiatan yang bisa dilakukan dalam keadaan seperti itu. Namun ternyata di dalam ayat bacaan yang kita baca didapati satu pengertian lain mengenai kegelapan. Kegelapan disini bukanlah seperti yang dikatakan dalam defenisi di atas. Kegelapan yang dimaksud adalah suatu keadaan yang terang menderang seperti rembang tengah hari. Dengan gambaran seperti itu bisakah keadaan itu dikatakan gelap ? Bagi kita yang telah tahu arti kata gelap tentu saja hal itu tidaklah benar, namun Tuhan dalam firmanNya mengatakan itulah kegelapan dalam pandanganNya.
Bagaimana hal itu bisa terjadi ? Dalam pembacaan kita tadi dikatakan bahwa hal itu dapat terjadi bila kita memberi kepada orang lapar apa yang kita ingini sendiri dan bertindak untuk memuaskan hati mereka yang tertindas. Saya akan menggambarkan hal itu sebagai berikut : menu makan saya adalah nasi disertai ayam goreng maka saya dikatakan telah melakukan firman itu bila saya memberi makan orang yang lapar dengan nasi beserta lauk yang sama, bukan nasi beserta tempe goreng.
Saya tidak boleh memandang rendah mereka yang lapar dan hanya memberi mereka makanan yang berharga murah, sedangkan saya sendiri menikmati makanan berharga puluhan bahkan ratusan ribu. Diperlakukan sama, begitulah Tuhan ingin kita bertindak kepada sesama dalam kasih. Tuhan berkata , “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, “Apa yang kita ingini , itulah yang kita beri kepada mereka yang lapar.
Apa yang saudara pikirkan setelah membaca kehendak Tuhan di atas ? Dapakah kita hidup seperti kehendakNya itu ? Keraguan untuk bisa hidup seperti itu dapatlah dimaklumi sebab kita telah terbiasa hidup untuk kepentingan diri sendiri. Kita pun berada dalam lingkungan yang memiliki kebiasaan membeda-bedakan orang berdasarkan warna kulit, tingkat pendidikan, apa yang dimiliki, dll.
Tuhan ingin kita tidak membeda-bedakan orang. Sulit memang untuk mengubah kebiasaan yang ada, tetapi bagi kita yang mengerti panggilan sebagai terang dunia tentu tidak ada pilihan lain selain menaatiNya. Kita harus hidup seperti Tuhan Yesus hidup sehingga tidak ada lagi gelap dalam hidup kita. (F)
“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada didalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup (1 Yohanes 2:6)”