ADA KUASA DALAM MULUT KITA
Amsal 8:1-7 , 14 Oktober 2023
Ada seorang ibu yang selalu menjaga anak perempuannya. Suatu hari anak ini pamitan kepada ibunya untuk pergi ke rumah temannya yang sedang berulang tahun. Ibunya berpesan agar anaknya tidak boleh pulang lebih dari jam 10 malam. Tetapi karena keasyikan ngobrol dengan teman-temannya, dia lupa waktu sehingga pulang jam 12 malam lebih. Sampai dirumah dia dimarahi ibunya. Karena sangat marah, ibunya mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. Ibunya mengatakan bahwa anaknya seperti seorang pelacur. Ironis beberapa waktu kemudian anaknya benar-benar menjadi pelacur. Mengapa bisa terjadi ? Karena mulut kita penuh kuasa.
Di Jepang pernah diadakan penelitian terhadap air dan hasilnya sangat mengejutkan. Percobaannya sederhana, hanya berkata-kata kepada air. Jika perkataan baik yang diucapkan, setelah di teleskop air itu akan membentuk kristal yang indah. Begitu juga sebaliknya, jika perkataan buruk, yang diucapkan, akan terbentuk kristal yang buruk. Apa hubungannya percobaan itu dengan hidup orang percaya ? Tubuh manusia itu 85% terdiri dari air. Jadi apa yang telah dibuktikan melalui percobaan itu, bisa terbukti dalam hidup manusia.
Firman Tuhan adalah dasar dari ilmu pengetahuan dan kesehatan. Saat kita mendalaminya, ada banyak rahasia yang akan kita temukan. Yang ingin saya tekankan hari ini adalah perkataan yang baik kepada hidup kita ! Jika sakit, katakan sehat. Jika bodoh dalam pelajaran, katakanlah pintar ! Jika miskin sekalipun, katakanlah kaya. Tetapi meskipun demikian, ingatlah jangan hanya berkata-kata sebab tetap harus ada tindakan nyata maka cepat atau lambat, semua perkataanmu pasti terwujud.
Jangan seperti ibu diatas yang mengatakan anaknya pelacur. Jangan salahkan anaknya jika suatu hari anaknya menjadi seorang pelacur. Ingat para orang tua, perkataan Anda adalah doa bagi anak-anak Anda ! Katakanlah kata-kata yang baik kepada mereka. Setiap hari doakan anak-anakmu ! jika perlu waktu tidur tumpangi tangan sambil berkata, ‘Engkau menjadi anak baik, pintar, luar biasa, dan mencintai Tuhan Yesus lebih dari segalanya.” Orangtua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya.
Perkataan disertai perbuatan akan menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan doanya. Ubahlah perkataan kita ! Belajarlah mengucap syukur. Buang segala perkataan yang buruk dan mulai perkatakan hal-hal yang baik, membangun dan memotivasi. (LG)
“Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri daripada kesukaran (Amsal 21:23)”
Siapa mau bahagia, belajarlah menjaga lidah !