KRISTEN KAMBING ATAU KRISTEN DOMBA ?
Markus 3 : 20-35, 17 Juni 2025
Siapa yang pernah mendengar istilah Kristen kambing atau kristen domba ? Ini bukan lagi istilah baru, malah sering didengung-dengungkan oleh gembala senior kita. Sebagai perwakilan Kerajaan Allah di muka bumi ini, kita harus tahu dengan jelas identitas kita. Kalau kita memiliki keyakinan bahwa kita menyandang status “anak”, maka sepatutnya karakter domba itu melekat di dalam diri kita.
Alkitab menggambarkan domba sebagai makhluk yang penurut, lembut, dan tunduk. Domba sangat bergantung pada gembalanya dan tidak dapat bertahan hidup sendirian. Mereka dikenal hidup dalam kawanan dan membutuhkan perlindungan serta arahan yang jelas. Kristen domba adalah sebutan bagi orang percaya yang hidupnya mencerminkan karakter domba. Ia mudah diarahkan, mau belajar, tidak keras hati, dan hidup dalam komunitas. Ia mengenal suara Gembalanya dengan baik. Sebaliknya, jika seseorang mengaku sebagai Kristen domba, tetapi hidupnya penuh pemberontakan, sulit ditegur, suka menyendiri, dan tidak mau hidup dalam komunitas, maka ada ketidaksesuaian antara pengakuan dan karakter. Domba yang keluar dari kawannya akan rentan terhadap bahaya dan kehilangan arah (tersesat).
Mari kita perhatikan lanjutan ayat nats renungan hari ini : “Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang disebelah kananNya : Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapaku... Sebab Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku didalam penjara, kamu mengunjungi Aku (Matius 25:34-36)”. Inilah ciri khas seorang Kristen yang berkarakter seperti domba : memiliki hati yang penuh belas kasih, mudah berempati, serta ringan tangan dalam menolong sesama. Semua tindakan kasih tersebut tidak dilakukan untuk memperoleh imbalan, melainkan lahir dari kasih Kristus yang tulus dan murni, tanpa syarat dan tanpa pamrih.
Lalu, bagaimana dengan Kristen kambing ? Meskipun suaranya mirip, domba dan kambing memiliki perbedaan yang signifikan. Yang satu melambangkan Kristen rohani, yang lain mewakili Kristen duniawi. Kambing cenderung menyendiri, kelompoknya kecil dan sulit diarahkan. Menggembalakan kambing memerlukan tenaga ekstra karena mereka keras kepala dan mengandalkan kekuatan sendiri. Saat merasa terancam, mereka menyerang dengan tanduknya. Ini mencerminkan pribadi yang sulit diatur, tidak suka hidup dalam komunitas, dan enggan tunduk pada otoritas rohani. Yesus menyatakan bahwa kepada mereka yang seperti itu, Ia akan berkata : “Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk ... kedalam api yang kekal..(Matius 25:41)”. Maka, penting bagi kita untuk merenung dan bertanya : apakah karakter kita mencerminkan domba yang berkenan kepada Tuhan, atau justru menyerupai kambing yang ditolakNya ? (LA)
Questions :
1. Apa saja perbedaan kristen domba dengan kristen kambing ?
2. Hal apakah yang membuat sang Raja berkenan akan kehidupan kristen domba ? Diskusikan !
Values :
Love, integrity, grace, humality, and truth adalah nilai inti bagi setiap warga Kerajaan. Tanpa itu, identitas kita sebagai warga Kerajaan patut dipertanyakan.
“Lalu semua bangsa akan dikumpulkan dihadapanNya dan Ia akan memisahkan mereka seorang daripada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kasihNya dan kambing-kambing disebelah kiriNya (Matius 25:32-33)”
Suara boleh sama, tetapi karakteristik tentu berbeda. Kambing bisa menyamar seperti domba, namun karakter kambing tidak dapat disamarkan.









