ORANG KEPERCAYAAN
Matius 4:18-22 , 4 Desember 2023
Ada sebuah acara televisi yang berjudul “The Apprentice” (Sang Murid). Disana para peserta bersaing menunjukkan keahlian untuk menjadi orang kepercayaan Donald Trump, salah satu orang terkaya di dunia. Tentu saja para pesertanya adalah orang-orang berpendidikan yang terseleksi secara ketat. Dan , yang menjadi juara sudah pasti adalah seseorang yang memiliki potensi besar di dunia bisnis.
Demikianlah wajarnya sikap seseorang ketika mencari orang kepercayaan. Mencari yang berpotensi, atau yang sudah jelas berprestasi. Namun, Yesus tidak demikian. Dia malah memilih orang-orang “biasa” untuk menjadi orang-orang kepercayaanNya. Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes adalah para nelayan. Bukan orang-orang yang berpendidikan tinggi atau memiliki kualitas menonjol.
Demikian juga rasul-rasul lain. Tidak ada yang tercatat sebagai orang yang berpendidikan tinggi (kecuali Paulus). Namun, orang-orang inilah yang justru kemudian berhasil meneruskan pelayanan Yesus ke seluruh dunia hingga berkembang sampai sekarang. Kuncinya satu saja, yaitu “meninggalkan jala dan mengikuti Dia”. Dengan kata lain, tidak lagi bergantung pada kemampuan sendiri, tetapi menyerahkan diri untuk dipakai sepenuhnya oleh Dia.
Kita mungkin pernah atau sedang merasa rendah diri karena merasa tidak sehebat orang lain. Akibatnya, kita tidak berani terlibat dalam pelayanan atau hal lain. Perjalanan hidup para rasul yang juga adalah orang-orang biasa, seharusnya membuat kita tidak rendah diri. Sebab keberhasilan pelayanan kita mutlak karena Tuhan yang menolong. Biarlah kesadaran akan campur tangan Tuhan melandasi semangat pelayanan kita, dimana saja, kapan saja. (ALS)
“Merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia (Matius 4:20)”
Orang yang merasa hebat tak dapat dipakai Tuhan sebab ketika berkarya ia bisa tak mengizinkan Tuhan ikut terlibat