BERSYUKUR
TAK MENGALAMI
Mazmur 16 : 1-11 (Tgl 20 Juli 2022,
Rabu)
Joseph Theodorus
Wulianadi atau kerap disapa Joger (pengusaha kaos paling terkenal di Bali)
pernah berkata jika salah satu cara untuk meningkatkan kebahagiaan hidup adalah
dengan jalan bersyukur atas hal-hal yang tidak kita alami. Contohnya, kita
patut bersyukur jika kita saat ini tidak sakit gigi, patah tulang, dan
sebagainya. Mereka yang mengalami hal itu jumlahnya sangat banyak. Kita juga
bisa bersyukur karena tidak perlu membayar oksigen yang kita hirup seperti
halnya pasien di rumah sakit yang harus bernafas menggunakan alat bantu
pernafasan. Kita juga patut bersyukur jika tidak dikhianati oleh orang-orang
terdekat kita. Pendeknya, syukurilah hal-hal buruk yang tidak kita alami.
Orang yang
bersyukur adalah orang yang berbahagia. Kalau seseorang berbahagia, sudah
seharusnya ia bisa bersyukur. Jika tidak, pasti ada yang salah dengan dirinya. Sumber
rasa syukur adalah sukacita yang memancar dari hati kita.
Firman Tuhan
mengajar kita untuk bersukacita karena itulah modal dasar kita bisa bahagia dan
bersyukur. Kita bahagia dan bersyukur tidak harus selalu dalam keadaan yang
baik-baik saja, bahkan dalam keadaan terjelek sekalipun kita seharusnya mampu
melakukannya.
Paulus menulis
tentang “bersukacitalah senantiasa” justru saat ia sedang dalam penjara. Sayangnya
banyak orang dalam menerjemahkan arti bersyukur dan bahagia. Mereka pikir kalau
keuangan mereka bagus, punya pasangan gagah atau cantik, sehat dan kuat, baru
mereka bisa bersyukur dan bahagia.
Banyak orang
mengeluh karena tidak mendapat sesuatu yang diinginkannya. Cobalah kita balik
cara pikir kita. Bukan mengeluh karena tidak mendapat apa yang kita inginkan,
sebaliknya kita bersyukur untuk hal-hal buruk yang tidak kita alami. Dengan cara
berpikir seperti ini ada seribu satu macam alasan mengapa kita harus selalu
bersyukur kepada Tuhan. Kita disadarkan bahwa yang namanya berkat bukan selalu
dalam wujud hal-hal yang kita dapatkan, tapi berkat juga dalam bentuk hal-hal
buruk yang Tuhan lakukan dari hidup kita. Dengan pikiran seperti itu, bukankah
kita tidak akan pernah sanggup menghitung berkatNya ? Richard
“Sebab itu hatiku
bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram
(Mazmur 16:9).”
Bersyukurlah
untuk hal-hal buruk yang Tuhan lakukan dari hidup kita