*BE WISE AND PATIENT*
[Bijaksana Dan Sabar]
*Amsal 14:17,* _"Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar"._
Kitab Amsal mengingatkan, siapa lekas naik darah bertindak bodoh. Maksudnya, orang yang mudah marah bisa melakukan hal-hal bodoh, misalnya mudah memukul orang lain atau berkelahi dengan orang yang menyebabkan dirinya marah. Karena itu daripada menjadi orang yang mudah naik darah, maka penting untuk belajar menjadi anak yang sabar, agar kita terhindar dari tindakan bodoh dan merugikan. Dan siapakah yang tidak pernah marah? TUHAN menciptakan kita dengan emosi. Manusia normal, bisa marah, sebaliknya jika seseorang tidak pernah marah, bisa jadi ada yang salah dengan dirinya. Lalu mengapa seseorang marah? Tentu ada banyak hal yang dapat memancing emosi kita untuk marah bukan? Marah, karena: perbuatan orang yang sembrono sehingga merugikan diri kita bahkan melukai orang yang kita kasihi, perkataan orang yang tidak benar tentang kita, perlakuan yang tidak adil, melihat pekerjaan yang tidak beres, masalah keuangan dalam keluarga, doa yang tidak dijawab, dan lainnya.
Amsal 14:17b mengingatkan, _“…, orang yang bijaksana, bersabar”._ Kemarahan lawannya adalah kesabaran. Dan bagaimana dapat sabar? Penting memiliki pengertian yang besar. Amsal 14:29a, _“Orang yang sabar besar pengertiannya,…”_ Dari belajar untuk mengerti, memahami keadaan seseorang, membantu kita untuk tidak lekas marah. Penguasaan diri. Amsal 16:23, _“Orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota"._ Salah satu buah dari Roh Kudus adalah penguasaan diri. Percaya kepada janji TUHA, Dia menyertai dan memelihara kita anak-anak-Nya. Sebagai ilustrasi, ada seorang ibu baru saja menyelesaikan kue madu yang khusus dibuatnya untuk pesta ulang tahun anaknya. Dengan maksud untuk mendinginkannya, kue tersebut pun diletakkan di meja dapur. Namun tanpa diduga ada seekor lebah yang terbang mengitari kue tersebut dan akhirnya hinggap untuk menikmati kue madu yang manis. Lalu sang ibu yang melihatnya menjadi kesal dan bergegas mengusir lebah tadi. Tetapi si lebah satu ini memang nakal atau mungkin dia sedang lapar, si lebah itu kembali terbang menghinggapi kue madu.
Dengan kondisi kesal dan emosi, ibu tersebut dengan tidak sabar kembali mencoba mengusir lebah itu, dan kali ini dia berusaha menepis lebahnya. Tidak diduga ternyata dia justru menepis terlalu keras dan akhirnya malah merusak bentuk kue madu yang tadinya indah itu. Dengan sikap mendesah pelan, ibu itu menyingkirkan kue madu tadi dan bermaksud untuk membuat kue yang baru. Setelah beberapa lama, kue madu yang baru pun telah jadi. Kembali dengan niat untuk mendinginkannya, sang ibu menaruh kue madu di meja yang tadi. Namun si lebah yang nakal tadi kembali datang menghinggapi. Ibu itu pun melihatnya. Tetapi kali ini dengan bijak ia memasang tudung saji untuk menutupi kue madu dari gangguan si lebah nakal. Hikmahnya, menyadari keberadaan _"musuh"_ atau sesuatu yang tidak kita sukai, dan bahkan mengambil tindakan tanpa pikir panjang untuk menyingkirkannya, justru akan dapat berakhir merugikan diri kita sendiri. Maka dari itu, marilah bersikap bijak dalam menghadapi segala sesuatu. Sabar dan berpikir jernih dalam mengambil keputusan atau tindakan, jangan menggunakan emosi atau bertindak tanpa pikir panjang, karena keputusan atau tindakan yang diambil saat emosi biasanya akan berujung pada penyesalan. Dalam suatu quotes dinyatakan, _"Sungguh siapapun yang sabar dan tekun akan mekar sepeti bunga, akan indah seperti purnama, dan akan indah seperti kupu-kupu"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*