Slmt pg buat kita semua..
Roma 14:1 (TB) Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
🙏🙏🙏
Slmt pg buat kita semua..
Roma 14:1 (TB) Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
🙏🙏🙏
Shalom, selamat pagi Saudaraku 🙏😊
*SUDAHKAH KITA MENGASIHI TUHAN DAN SESAMA?*
_*Matius 22:37,39 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.*_
Nats di atas Tuhan Yesus sampaikan kepada seorang Farisi yang juga Ahli Taurat, ketika dia mencobai Tuhan Yesus dengan berkata, _*Matius 22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"*_
Sebelum ayat ini, orang Saduki telah mencobai Yesus dengan pertanyaan tentang kebangkitan (Matius 22:23–33), tetapi Yesus membungkam mereka dengan jawaban yang bijak dan melihat hal itu, orang Farisi berusaha untuk menguji Yesus juga, agar mereka bisa menjatuhkan reputasi-Nya di depan banyak orang.
Pada masa pelayanan Yesus, terdapat tiga kelompok utama dalam masyarakat Yahudi:
*1 Farisi*: kelompok religius yang sangat ketat menafsirkan Taurat dan tradisi lisan. Mereka percaya pada kebangkitan dan kehidupan kekal.
*2 Saduki*: kelompok imam dan bangsawan yang lebih liberal dan tidak percaya pada kebangkitan.
*3 Ahli Taurat (scribes)* : para pengajar hukum yang biasanya berasal dari kalangan Farisi
Ahli Taurat itu mau menjebak Yesus dengan pertanyaan di atas, karena sesuai yang dipelajari Ahli Taurat tsb, bahwa:
Dalam Taurat, terdapat *613 hukum (mitzvot)* — terdiri dari:
*248 perintah positif (“harus dilakukan”) 365 larangan (“jangan dilakukan”)*
Para rabi sering berdebat hukum mana yang lebih besar atau lebih utama, jadi:
* Jika Yesus memilih satu hukum tertentu, mereka bisa menuduh-Nya menyepelekan hukum yang lain, dan dengan demikian mendiskreditkan otoritas-Nya sebagai guru Taurat.
* Mereka ingin melihat apakah Yesus setia pada hukum Musa atau mengajarkan sesuatu yang baru, sehingga mereka bisa menuduh-Nya menghujat atau melanggar tradisi leluhur.
Dengan penuh hikmat, Yesus menjawab dengan mengutip dua bagian dari Taurat, yakni:
_“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu.” dan “Kasihilah sesamamu manusia seperti_ dirimu sendiri.”
Jawaban ini menggabungkan dua hukum terbesar yakni: kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama, menjadi inti dari seluruh Taurat dan kitab para nabi (Matius 22:40). Artinya, *Yesus tidak menolak Taurat, malainkan menyingkapkan makna yang terdalam*
Oleh karena itu mari kita lebih banyak melakukan dan menjalankan kedua hukum ini daripada hanya mempelajari teorinya, apalagi memperdebatkan ayat-ayat Alkitab yang (mungkin) tidak sesuai dengan pemahaman kita masing², yang kadang² membuat perasaan tidak enak satu sama lain. Mari kita berdoa agar Tuhan Yesus memampukan kita untuk lebih *"mengasihi Allah dan mengasihi sesama"*
Terima kasih
Tuhan Yesus memberkati
*“Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung.”*
📖 Mazmur 91:4
Pada tragedi bom di Gereja Surabaya (2018), seorang anak remaja bernama Nathania selamat dari ledakan besar yang terjadi hanya beberapa meter darinya.
Ia menceritakan, “Saat ledakan itu terjadi, aku hanya menunduk dan berdoa. Aku merasa seperti ada yang menutupi aku.”Sementara banyak yang panik, ia keluar dari gereja tanpa luka berarti.
Tuhan Yesus tidak selalu mencegah badai datang, tapi Ia memberikan perlindungan di tengah badai.
Terkadang kita tidak menyadari tangan Tuhan yang sedang menaungi hidup kita. Namun setiap hari, ada banyak bahaya yang Tuhan cegah tanpa kita tahu.
Naungan sayap Tuhan adalah kasih yang aktif — Ia menudungi, menopang, dan memberi kedamaian ketika dunia di sekitar kita bergetar.
✝️ *Kasih Tuhan Yesus adalah naungan yang tak terlihat tapi nyata.*
✅ *DIA MELINDUNGI DI TENGAH BADAI*
Shalom.
Kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara(i) yang dikasihi Tuhan untuk ikut dalam grup baca Alkitab yang akan dimulai 1 Februari 2026.
Masing-masing membaca sendiri 5 pasal per hari mulai dari Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu. Setiap selesai membaca 5 pasal silakan dilaporkan ke grup WhatsApp setiap hari. Jadi kita akan membaca selama 238 hari (hampir 8 bulan). Mulai 1 Feb 2026 - 26 September 2026.
Bpk. Pdt. Jack Kawira (hamba Tuhan GRII) akan menjawab pertanyaan dari Bapak/Ibu/Saudara(i) tetapi tidak ada diskusi lain di luar topik pembacaan. Kumpulan pertanyaan dari seluruh anggota grup dan jawaban hamba Tuhan akan dikirim ke setiap grup per kitab dalam bentuk pdf.
Koordinator tiap grup akan mengabsen setiap hari & setiap 10 hari saya akan mengirimkan jadwal pembacaan ke grup kemudian koordinator grup akan melanjutkan ke setiap anggota.
Setiap memulai 1 kitab, saya akan mengirimkan ringkasan singkat dan pengantar dari kitab yang akan dibaca sehingga kita mendapat gambaran singkat isi kitab tersebut.
Bagi Bapak/Ibu/Saudara(i) yang ingin bergabung & berkomitmen, silakan daftar lewat link https://forms.gle/K3YiQARuN34zyLWx6 atau menghubungi WA +41 78 619 67 94 (Cynthia Kaluntas Lebet), ajak keluarga, teman-teman dan siapapun yang bisa membaca karena setiap orang membutuhkan Kristus yang tercatat dalam Firman.
Amsal 3:5-8 (TB) Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;
itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.
LAUS DEO
Santapan Harian
Kekudusan Hidup
Ulangan 4:21-29
Bangsa Israel bukanlah bangsa yang taat dan baik, tetapi TUHAN memilih mereka menjadi milik-Nya. TUHAN mengasihi Israel dan membawa mereka keluar dari perbudakan (20). TUHAN menuntun Israel sampai akhirnya memperoleh tanah pusaka. Sayangnya, hal ini tidak berlaku bagi Musa.
Kitab Bilangan 20:2-13 menjelaskan bahwa ketika Israel bersungut-sungut meminta air, TUHAN meminta Musa untuk berkata kepada bukit batu agar bukit batu itu mengeluarkan air. Namun, Musa tidak melakukannya, melainkan memukulnya sebanyak dua kali. Pada ayat yang ke-12, TUHAN menegur Musa dan mengatakan bahwa Musa telah melanggar kekudusan TUHAN. Karena itu, dalam perikop hari ini, kita baca, Musa mengingatkan Israel agar tidak melupakan perjanjian mereka dengan TUHAN, tetap berpaut pada TUHAN dan tidak beralih ke ilah asing (23). Sebab, Allah Israel adalah Allah yang kudus, kekudusannya seperti api yang menghanguskan (24).
Musa tegas mengatakan jika Israel melanggar perjanjian dan menyimpang dari TUHAN, sudah bisa dipastikan hidup mereka akan penuh penderitaan. TUHAN akan menghukum dan meninggalkan mereka sampai mereka habis dan terserak ke negeri asing (26-27). Mereka tidak akan bertahan hidup. TUHAN akan memurnikan bangsa Israel sampai mereka kembali kepada Dia sebab TUHAN, Allah Israel itu kudus, Ia tidak bisa dipermainkan dan tidak mau diduakan.
Allah kita adalah Allah yang kudus dan membenci dosa. Allah kita penuh kasih, namun Ia tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan (bdk. Gal 6:7). Kita tidak bisa berpura-pura menjadi Kristen yang taat, tetapi berkubang dalam dosa. Tanpa menjaga kekudusan hidup, kita tidak dapat diam bersama sama dengan Allah. Melalui firman Tuhan hari ini, mari kita kembali mengevaluasi hidup kita. Apakah selama ini kita telah menjaga kekudusan hidup kita? Atau sebaliknya, kita memilih untuk terus hidup dalam dosa? Sebagaimana Ia adalah Allah yang kudus, Ia pun meminta kita untuk hidup kudus (bdk. 1Ptr.1:16). Tinggalkan dosa yang masih kita simpan dan teruslah menjaga kekudusan di hadapan-Nya! [STG]