KABAR BAIK ITU DISEBUT INJIL
Markus 4:1-20, 18 Juni 2025
Di tengah arus informasi yang begitu deras - baik melalui surat kabar, televisi, maupun media sosial yang kini mudah diakses lewat gawai - kita disuguhi beragam berita yang kadang membuat hati cemas. Kekerasan, bencana, degradasi moral, dan ketidakadilan seolah-olah menggambarkan bahwa dunia ini berada di bawah kuasa kegelapan. Tidak sedikit orang yang mulai bertanya, apakah dunia ini akan benar-benar berakhir ?
Namun sebagai orang percaya, kita tidak hidup di dalam ketakutan. Kita memiliki kabar baik yang menjadi sumber pengharapan, ketenangan, sukacita, dan damai sejahtera. Kabar baik itu disebut Injil. Kata “Injil” berasal dari bahasa Yunani euangelion, yang berarti kabar baik. Tapi kabar baik bukanlah kabar jika hanya disimpan sendiri. Jika hanya ditulis lalu diletakkan di rak buku, itu menjadi sejarah. Injil bukanlah sejarah mati, Injil hidup, aktif, dan terus bekerja.
Injil hanya menjadi kabar baik bila diberitakan. Anda boleh menyebutnya firman, teologi, atau kebenaran. Namun jika tidak disampaikan, tidak dibagikan, dan tidak dihidupi, maka Injil itu kehilangan maknanya. Iman bukan sekedar pengetahuan yang tersimpan dalam buku teologi. Iman adalah kesaksian yang bersuara, yang menghidupkan Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
Tugas kita sudah ditetapkan. Kita adalah penatalayan Injil. Seorang penatalayan tidak menyimpan, melainkan membagikan. Gereja bukanlah museum tempat kebenaran diawetkan, tetapi pusat distribusi kabar baik. Jika Elisa memberi seorang janda buli-buli minyak yang tidak pernah habis, maka Tuhan memberikan kita sumber minyak yang tak akan kering, firmanNya yang hidup dan berkuasa.
Ketika iman berpadu dengan kesaksian, terjadilah ledakan rohani. Rasul Paulus menulis, “Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (Roma 1:16)”. Dalam pemberitaan Injil, kuasa Roh Kudus bekerja, menyentuh, mengubahkan, dan menyelamatkan. Apapun gelar dan pencapaian teologis yang kita miliki - S.Th,M.Th, bahkan doktor, jika kita tidak memberitakan Injil, maka kita belum menjalani panggilan sebagai murid Kristus. Injil bukan untuk disimpan, tapi untuk dibagikan. Sudahkah Anda menjadi pembawa kabar baik hari ini ? (AU)
Questions :
1. Kepada siapakah Anda hari ini akan memberitakan Injil ?
2. Apakah hidup Anda sudah mencerminkan kabar baik Kristus ?
Values :
Injil bukan untuk disimpan, tapi untuk disuarakan. Jika tak diberitakan, ia hanya tulisan; jika dibagikan, ia menjadi kuasa Allah yang menyelamatkan.
“Dan bagaimana mereka dapat memberitakanNya, jika mereka tidak diutus ? Seperti ada tertulis : “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik ! (Roma 10:15)”
Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa (Markus 13:10).

.jpeg)










