Ancaman
Hiperkolesterolemia Tidak Pandang Bulu
H
|
iperkolesterolemia merupakan salah satu
faktor resiko penyakit jantung koroner. Istilah ini sebenarnya merujuk pada
kondisi tubuh saat kadar kolesterol melebihi 200 miligram/desiliter. Namun,
hiperkolesterolemia juga sebutan ketika kolesterol jahat atau low density
lipoprotein (LDL) dalam tubuh melebihi kadar 150 miligram/desiliter.
Saat
seseorang mengalami hiperkolesterolemia, tubuh akan menjadi lebih rentan
terhadap serangan sejumlah penyakit. Penyakit jantung koroner akibat
penyumbatan pembuluh darah yang disebabkan penumpukan plak kolesterol bukanlah
satu-satunya. Hiperkolesterolemia juga merupakan faktor resiko stroke.
Sebenarnya,
tubuh manusia memproduksi kolesterol secara alami. Di dalam organ hati, sekitar
70-80 persen kolesterol dibentuk. Selebihnya, 20-30 persen, kolesterol didapat
dari kandungan dalam asupan makanan. Sayangnya, pola makan buruk seperti
terlalu banyak mengonsumsi jeroan, gorengan, fast food, dan seafood membuat
kadar kolesterol melonjak.
Namun,
kadar kolesterol yang tinggi juga bisa dipicu oleh faktor keturunan. Jadi jika
orangtua atau riwayat keluarga mengalami hiperkolesterolemia, bisa jadi
seseorang juga mempunyai kecenderungan angka kolesterol yang tinggi. Jika ini
terjadi, pengaturan pola makan perlu dijaga dengan ketat dan gaya hidup yang
buruk dan faktor keturunan.
Baik
perempuan maupun laki-laki pun bisa mengalami hiperkolesterolemia. Kadar kolesterolemia
yang tinggi juga tidak hanya ditemukan pada orang yang berusia lanjut. Gaya hidup
yang buruk seperti pola makan buruk dan minim aktivitas fisik juga menyebabkan
hiperkolesterolemia ditemukan pada orang-orang yang berusia lebih muda, bahkan
pada rentang usia 20-an sekalipun.
Lebih-lebih
indikasi hiperkolesterolemia sukar dikenali. Pemeriksaan kesehatan khusus
diperlukan untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah. Idealnya, pemeriksaan
kadar kolesterol dilakukan 1-2 tahun sekali. Namun, beda halnya jika seseorang
ternyata telah mengalami hiperkolesterolemia. Ia perlu memeriksa kadar
kolesterol lebih rutin dan melakukan diet.
SEHAT
MULAI SEKARANG
Ingin
terhindar dari hiperkolesterolemia dan resiko yang disebabkannya ? kuncinya
sederhana, ubahlah gaya hidup Anda menjadi lebih sehat. Cermatilah jenis dan
jumlah makanan yang Anda konsumsi setiap hari. Utamakan asupan serat terutama
dari sayuran dan buah-buahan. Jika tidak sempat meluangkan waktu untuk
olahraga, pastikan aktivitas fisik Anda cukup banyak. Misalnya, mulai hal yang
sederhana seperti naik turun tangga di kantor, membersihkan rumah sendiri tanpa
bantuan pembantu dan membiasakan berjalan kaki untuk mencapai lokasi-lokasi
yang kurang dari tiga kilometer.
Gaya
hidup sehat memang merupakan suatu keharusan. Namun langkah lain sebagai
alternatif atau pelengkap untuk membantu menangani kolesterol jahat yang
meningkat juga bisa dijajal. Misalnya, mengonsumsi minuman dengan kandungan
Plant Stanol Ester. Kandungan ini terdapat dalam minuman seperti Nutrive
Benecol dari Kalbe Nutrionals.
Plant
Stanol Ester sebenarnya merupakan senyawa alami dalam tumbuh-tumbuhan yang
strukturnya mirip dengan kolesterol dalam tubuh manusia. Uniknya, karena
struktur yang mirip dengan kolesterol, Plant Stanol Ester dapat “Menggantikan”
posisi kolesterol yang masuk bersama makanan ketika akan diikat di usus kecil,
sehingga berkurang karena dihambat. Karena tidak diikat, kolesterol yang tidak
terpakai tadi akan dikeluarkan dari dalam tubuh.
Sumber
: Koran Kompas