HIDUP DALAM KEKUDUSAN DAN KEBENARAN ALLAH
Markus 12:1-27, 3 Juli 2025
Kejatuhan manusia ke dalam dosa telah menimbulkan banyak dampak negatif dalam kehidupan. Dosa telah merusak seluruh aspek keserupaan dan citra Allah dalam diri manusia. Manusia yang seharusnya menikmati persekutuan dengan Allah harus menanggung akibatnya, yaitu terbuang dari hadapan Allah, menuju kepada kematian yang kekal, dan terpisah dari Allah untuk selama-lamanya.
Ketika Allah melihat bahwa manusia telah jatuh kedalam dosa, maka manusia tidak lagi mungkin menjadi umat Kerajaan Allah, sebab Allah yang kita sembah adalah Allah yang kudus. Apapun usaha manusia tidak akan mampu menyelesaikan akibat dari dosanya. Manusia perlu ditebus dari dosa dan dipulihkan sesuai dengan pola, rencana dan tujuan Allah yang semula. Sebagai Pencipta, Allah memberikan solusi dan janji penebusan atas dosa manusia. Keselamatan diadakan oleh Allah, sehingga keselamatan itu sepenuhnya merupakan anugerah. Allah adalah satu-satunya harapan bagi manusia, karena Allah kita adalah Allah yang penuh kasih. Untuk mengukuhkan rencanaNya yang kekal, Allah memilih bangsa Israel sebagai umat KerajaanNya.
Allah memberikan aturan-aturan dan hukum-hukum khusus agar bangsa Israel tetap hidup kudus dan benar di hadapanNya. Pengudusan merupakan kehendak Allah bagi bangsa Israel dalam Perjanjian Lama. Dibawah otoritas Allah, pemerintahan Israel benar-benar berbeda dari bangsa-bangsa disekitarnya dan berfungsi sebagai perwakilan Kerajaan Allah di dunia. Namun, bangsa Israel gagal mengimplementasikan Kerajaan Allah secara utuh. Oleh karena itu, Allah menyatakan strategiNya secara progresif dengan mengutus Putra TunggalNya, Yesus Kristus, untuk menjadi manusia (Yohanes 1:14). Melalui kedatanganNya, setiap orang yang menerimaNya diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, dan keselamatan pun terbuka bagi bangsa-bangsa lain di luar Israel. Dalam perjanjian baru, anak-anak Allah menerima pengudusan melalui iman kepada karya keselamatan Kristus di kayu salib.
Itulah sebabnya, dalam 1 Petrus 2:9, tidak lagi disebutkan bahwa bangsa Israel adalah satu-satunya bangsa pilihan. Firman Allah kini ditujukan kepada semua orang yang telah menerima Kristus : “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, Imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib.”
Sebagai umat yang telah ditebus oleh darah Yesus, kita dipanggil keluar dari kehidupan lama dan dipisahkan dari dunia untuk menjadi milik Allah sepenuhnya, dengan tujuan memberitakan Injil KerajaanNya. Sebagai warga Kerajaan Allah, kita dipanggil untuk menghidupi budaya serta nilai-nilai Kerajaan, yaitu hidup dalam kekudusan dan kebenaran dihadapan Allah. (RSN)
Questions :
1. Apa panggilan kita sebagai warga Kerajaan Allah di dunia ini ?
2. Bagaimana kita memperoleh pengudusan dan panggilan untuk hidup kudus ?
Values :
Kita yang telah ditebus dipanggil untuk menjadi milik Allah, memberitakan Injil, dan hidup kudus serta benar di hadapanNya.
“Kamu akan menjadi bagiKu Kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang-orang Israel (Keluaran 19:6)”
Hidup dalam kekudusan dan kebenaran adalah gaya hidup warga Kerajaan Allah yang diperoleh karena iman kepada karya keselamatan Kristus di kayu salib.
![]() |
| Zoom Meeting DWP Kantor |











