*A DESIGN FULL OF HOPE*
[Rancangan Yang Penuh Harapan
*Yesaya 29:11,* _"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan"._
Pada umumnya ayat ini disukai kebanyakan orang, hal demikian dikarenakan kita menemukan dorongan dalam pikiran bahwa TUHAN memiliki maksud baik bagi mereka bahkan di tengah penderitaan. Kita akan berbesar hati ketika membaca bahwa TUHAN mendengar doa-doanya. Kita dikuatkan dengan pikiran bahwa ketika mencari TUHAN dengan segenap hati, dan akan menemukan TUHAN. Namun, para ahli Alkitab terkadang menunjukkan bahwa konteks sastra langsung berkaitan dengan janji ALLAH untuk membawa kembali orang-orang Israel dari Babel setelah 70 tahun dalam pembuangan (Yeremia 29:10). Jadi, ayat-ayat ini hanya berlaku bagi orang-orang Israel yang dibuang dan hidup pada abad ke-6 SM — bukan bagi kita, atau begitulah yang diklaim. Berdasarkan konteks merupakan pengingat yang diberikan, dan sejujurnya sebuah pengingat yang perlu kita dengarkan.
Nampaknya seolah ada sedikit hal yang perlu dipertimbangkan dalam penafsiran Alkitab. Para penentang itu benar bahwa konteks sastra (ayat-ayat yang mengitari ayat-ayat tersebut) menghubungkan pembaca dengan konteks sejarah tertentu , yaitu kembali dari pembuangan di Babel. Dengan mendengarkan seseorang menafsirkan Alkitab secara sembarangan dan mengabaikan konteks sastra dan sejarah bisa sangat membuat frustrasi (bahkan menjengkelkan). Tetapi, apakah kedua konteks itu (konteks sastra dan sejarah) merupakan satu-satunya konteks yang perlu untuk diperhatikan ketika membaca Kitab Suci? Tetapi disisi lainnya Nabi Yeremia mengatakan Firman Tuhan ini pada saat bangsa Israel ada dalam pembuangan di Babel. Apa yang mereka alami di suasana pembuangan ? Nampaknya mereka pasti tidak tahu masa depan, dan akan apa yang akan terjadi. Dan hidup dijalani dengan kesusahan dan penderitaan, serta getir sebagai orang buangan. Barangkali kita sulit merasakan sebagai orang buangan, karena kita tidak pernah mengalaminya.
Tetapi dapat dibuat juga sebagai contoh sederhana, jika seseorang sekarang sedang mengalami beban berat, masalah, problema, baik dalam keluarga, pekerjaan, kesehatan. Yang semua itu membuat kita menjadi _orang buangan._ bukan ? Dan merasa sendiri, kesepian, penuh ketakutan dan kuatir menatap hari esok. Firman TUHAN mengajak kita untuk tidak menatap hari esok semata, tetapi hari ini, sekarang ini, dengan melihat dan percaya kepada ALLAH BAPA kita dalam TUHAN YESUS, yang memegang hari ini dan hari esok, dan seterusnya. Mari kita menatap, melihat, memandang, serta percayalah dan serahkanlah segala kuatirmu kepada-NYA, sebab _Aku, ALLAH-mu yang memegang semua waktu, penuh dengan harapan dan damai sejahtera._ Tetaplah beraktivitas dan tetaplah semangat. Dalam suatu quotes dinyatakan, _"Kamu harus percaya bahwa TUHAN mengatur hidupmu. Ini mungkin waktu yang sulit, tetapi kamu harus percaya bahwa TUHAN memiliki alasan untuk itu dan Dia akan membuat segalanya menjadi baik"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*