BANYAK YANG DIPANGGIL, TETAPI SEDIKIT YANG DIPILIH
Kejadian 45-46 , 25 Januari 2024
Dalam kisah perumpamaan tentang perjamuan kawin (Matius 22:1-4), kita menemukan bahwa ada orang-orang yang menerima undangan perjamuan kawin, namun tidak mau datang. Dengan segala upaya, tuan yang empunya jamuan kawin berusaha untuk mengajak orang-orang yang telah diundang itu untuk datang, namun mereka tetap tidak mengindahkannya. Pada akhirnya tuan yang punya jamuan kawin tersebut menjadi murka, dan membinasakan orang-orang yang sudah menerima undangan tersebut, namun menolak datang. Sebagai gantinya, tuan yang punya jamuan kawin tersebut malah mengundang justru orang-orang yang tadinya tidak masuk dalam daftar tamu undangan; orang-orang yang ada di persimpangan-persimpangan jalan, orang-orang jahat dan orang-orang yang baik berbaur menjadi satu dalam jamuan kawin tersebut (Matius 22:9-10). Sangat ironis, bukan ?
Biasanya, kita kalau menerima undangan pernikahan apalagi kalau yang mengundang adalah orang penting, kita akan mempersiapkan diri dengan baik. Mulai dari meluangkan waktu untuk hadir, memilih pakaian yang akan kita pakai di acara tersebut, bahkan tidak jarang para wanita sampai rela merogoh dompet untuk ke salon mempercantik diri. Semua dipersiapkan begitu maksimal untuk pergi ke sebuah undangan pernikahan. Mengapa kita melakukan hal tersebut ? Karena kita menghargai undangan yang sudah diberikan kepada kita.
Apa yang terjadi di dalam kehidupan nyata, kalau kita selaraskan dengan kehidupan rohani, maka kita akan menemukan kebenaran, bahwa keadaannya seperti perumpamaan yang diceritakan di dalam Matius 22 tadi. Tuhan sudah memberikan undangan secara langsung kepada manusia, namun masih ada saja yang menolak undangan Tuhan tersebut. Bahkan, sekalipun sudah dengan terang-terangan disampaikan manfaat dari meresponi undangan tersebut, toh masih banyak juga yang mangkir dan menolaknya. Itulah sebabnya dikatakan, banyak yang dipanggil tetapi pada akhirnya sedikit yang dipilih. Pastikan Anda dan saya adalah orang-orang yang tidak hanya dipanggil tetapi juga dipilih.
Undangan Tuhan itu istimewa bagi kita yang menerimanya. Oleh sebab itu, kita tidak boleh menganggapnya sepele. Ada hal-hal yang harus kita persiapkan dengan baik untuk meresponi undangan Tuhan tersebut. Berikan waktu kita yang terbaik, berikan yang ada pada kita sebagai persembahan yang menyenangkan hati Tuhan. Dalam hal ini Tuhan sangat memperhatikan “Pakaian” kita. Pakaian bisa melambangkan perbuatan kita, karakter kita, hati kita, apakah sudah selaras dengan kehendak Tuhan ? Jangan sampai kita memang termasuk di dalam orang-orang yang diundang. Namun “Pakaian” yang kita kenakan tidak selaras dengan kemauan Tuhan yang sudah mengundang kita. Jangan gara-gara “Pakaian” yang kita kenakan, malah kita tidak termasuk yang dipilih Tuhan. (LA)
Questions :
1. Hal apa yang menyebabkan tuan yang mempunyai jamuan kawin tersebut menjadi murka terhadap orang-orang yang diundangnya ?
2. Hal apa yang harus kita persiapkan ketika meresponi undangan Tuhan di dalam kehidupan kita ?
Values :
Dalam budaya Kerajaan, ketika menghadiri undangan Raja, perhatikan “Pakaian” yang kita kenakan, apakah sudah sesuai etika budaya Kerajaan dan dikenan oleh Sang Raja ?
“Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih (Matius 22:14)”
Jika Anda tahu banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih, akankah Anda melewatkan kesempatan undangan Sang Raja ?