JALAN YANG BERBEDA
Untuk Kita Renungkan – SELAMAT MENJELANG NATAL, 25 DES 2025
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.
Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia."
Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. Matius 2:1-2, 7-8, 12.
Menarik sekali Tuhan melibatkan “Orang Majus dari Timur” Siapa orang Majus ini? Saya search di Wikipedia menyatakan bahwa Orang majus (dari bahasa Latin: magus) atau Orang Bijak juga Raja-raja dari Timur sering dianggap sebagai orang dari kerajaan Media, mungkin pendeta Zoroastrian, atau mungkin juga magi (bentuk plural dari magus) yang mengenal astrologi dari Persia kuno. Dari beberapa Referensi didapat bahwa intinya bahwa orang Majus itu adalah orang bijak.
Perilaku orang Majus ini sangat mengagumkan bagi saya. Mereka berani datang berjerih lelah dari Negaranya yaitu Media – Persia dengan jarak yang diperkirakan antara 800-1600 km. Oh ya, jangan dibayangkan naik Pesawat, dimana dengan jarak tersebut bisa di tempuh 3 sd 4 jam. Diperkirakan, mereka memakai transportasi ternak yang saat itu bisa memakan waktu mungkin sampai berbulan-bulan. Mereka melewati jalur darat padang gurun yang sangat panas di siang hari dan sangat dingin di malam hari. Belum lagi ancaman perampokan yang mereka hadapi, karena mereka membawa bekal dan emas perak dan keperluan lainnya.
Tentu kalau kita bedah Sikap Orang Majus tersebut masih sangat banyak hal yang mereka lakukan sungguh mengagumkan. Dan kebanyakan dari kita fokus kepada pemberiaan mereka. Tetapi kali ini, saya mencoba fokus pada Matius 2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. “YES! PULANG MELALUI JALAN LAIN ALIAS JALAN YANG BERBEDA”.
Kadang, dalam kehidupan enak sekali mengikuti JALAN YANG SAMA. Terkadang kita juga terjebak untuk mengikuti jalan yang sama dengan Orang Tua kita dan ada orang tua pun ingin anaknya mengikuti jalannya. Tidak salah memang, namun dalam hal ini perlu kita lihat Motivasi dan impactnya kepada sesama maupun kepada Tuhan kita. Seperti orang majus itu, mereka mengambil jalan yang berbeda untuk menghindari “PENGUASA” yang mempunyai niat tidak baik kepada Yesus. Mereka berani ambil resiko. Jika ada mata-mata Raja Herodes yang mengintai mereka, maka mereka ketahuan menipu Raja Herodes sehingga mereka pasti di Hukum Mati. Sejarah mencatat keberanian mereka dalam Alkitab. Dan seperti yang kita tahu, Orang Majus pasti selalu ada di setiap drama Kelahiran Yesus.
Douglas Mac Arthur, seorang Jenderal Bintang 5, Amerika Serikta pada masa Perang Dunia I dan II, menulis sebuah buku yang berjudul “The Prayer of A Father.” Sebagai seorang ayah, dia berdoa untuk anaknya demikian
Tuhanku...
Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak.
Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.
Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar
untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.
Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi,
sanggup memimpin dirinya sendiri,
sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.
Douglas Mac Arthur “berani dan tega” berdoa seperti itu. Jika kita berdoa untuk anak kita, biasanya kita memohon kepada Tuhan agar anak kita senantiasa dalam damai sejahtera, diberkati selalu, dijauhkan dari semua hambatan dan halangan, sehingga hidupnya lancar dan sukses selalu. Inilah yang biasanya menjadi pola berpikir dan kacamata banyak orang tentang hidup: segala sesuatunya berjalan tanpa hambatan dan kesulitan. Namun Mac Arthur memilih untuk BERBEDA. Jalan yang diinginkan untuk ANAKNYA ADALAH JALAN JALAN YANG PENUH HAMBATAN, KESULITAN, DAN TANTANGAN. Tentu tujuannya bukan supaya anaknya Celaka, tetapi supaya anaknya dapat memberi manfaat ketika suatu saat anaknya jadi PEMIMPIN. LUAR BIASA.
Keresahan saya selama ini sudah semakin benar. Dimana Pemimpin Negara ini memberi privilege kepada anaknya menjadi Pemimpin. Mengambil JALAN YANG SAMA YANG DIPAKSAKAN. Jalan tersebut jadi sangat Gampang dan Mulus karena merubah Undang-undang yang merusak Demokrasi. Contoh tersebut di ikuti banyak Instansi di Negara ini. Kita berharap anak-anak muda mengambil jalan yang berbeda. Tidak KKN, tidak menggunakan cara-cara yang tidak benar.
Cerita “Orang Majus” menginspirasi bahwa “PULANG MELALUI JALAN LAIN ALIAS JALAN YANG BERBEDA”, sangat dibutuhkan. Perlu kita renungkan jalan kita. Kita sedang berjalan kemana, dan bakal pulang melalui jalan apa? Kita evaluasi doakan mengenai jalan yang kita tempuh tersebut, agar mendatangkan Damai Sejahtera bagi semesta.
Selamat Menjelang Natal
Medan, 31 Oktober 2025
Solideo Gloria,
Harapan Lumbantoruan