BE READY
Markus 7:14-37, 25 Juni 2025
Be ready dapat diterjemahkan sebagai “bersiap-siap” atau “berjaga-jaga”. ungkapan ini tidak hanya menunjukkan kesiapan secara fisik, tetapi juga menggambarkan kesiapan batiniah yang penuh kehati-hatian dalam menjalankan tanggung jawab yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita. Firman Tuhan yang kita renungkan hari ini merupakan bagian dari pengajaran Yesus tentang akhir zaman, khususnya mengenai rencana kedatanganNya yang kedua.
Sayangnya, pemahaman mengenai kedatangan Yesus yang kedua seringkali dimaknai secara sempit, yakni hanya sebagai persiapan secara spiritual. Hal ini melahirkan berbagai gerakan seperti Doomsday Preppers atau Doomsday Cult, yaitu komunitas-komunitas yang menekankan persiapan rohani melalui doa dan ibadah di lokasi-lokasi yang dikhususkan. Padahal, Yesus dalam pengajaranNya memberikan ilustrasi tentang seorang tuan yang hendak bepergian dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambaNya. Ini menunjukkan bahwa berjaga-jaga bukanlah sikap pasif, melainkan aktif dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan Tuhan.
Pertanyaan pentingnya adalah : apakah kita sudah menyadari tanggung jawab yang Tuhan percayakan kepada kita ? Dalam konsep pendidikan karakter, tanggung jawab terhadap diri sendiri merupakan pilar yang sangat penting. Tanpa kesadaran ini,kita cenderung mengurusi urusan orang lain dan mencampuri tanggung jawab mereka, daripada menjalankan panggilan pribadi yang Tuhan tetapkan bagi kita.
Dalam menjalankan tanggung jawab itu, kita harus senantiasa waspada terhadap dua tantangan besar. Pertama adalah tantangan kehidupan yaitu faktor eksternal yang bisa menghambat yaitu paradigma berpikir yang keliru. Dalam 2 Korintus 10:5, Firman Tuhan menegaskan bahwa kita harus menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada ketaatan kepada Kristus. Ini penting, sebab banyak orang - terutama kaum muda - semakin terpapar pada pandangan dunia yang keliru seperti ateisme, agnostisisme, relativisme moral dan materialisme.
Kedua, tantangan gaya hidup. Efesus 5:15-17 menyatakan bahwa hari-hari ini adalah jahat, dan tanpa hikmat, hidup kita mudah terjebak. Media sosial telah menciptakan budaya flexing dan pencitraan demi validasi sosial yang instan. Maka, kita diajak untuk hidup dengan bijaksana, mengenal kehendak Tuhan, serta menggunakan waktu dan kesempatan yang ada dengan penuh tanggung jawab. (HA)
Questions :
1. Sudahkah kita mengerjakan tanggung jawab yang Tuhan percayakan kepada kita ?
2. Apa tantangan terbesar yang menghalangi kita hidup sesuai kehendak Tuhan ?
Values :
Berjaga-jaga bukan hanya soal kesiapan fisik, tetapi kesiapan hati untuk hidup sesuai kehendak Tuhan.
“Hati-hatilah dan berjaga-jagalah ! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba (Markus 13:33)”
Persiapan terbaik menyambut kedatangan Tuhan adalah dengan fokus mengerjakan tanggung jawab kita bagi Allah.












