ORANG YANG DITINGGIKAN
Roma 9:1-29, 3 Juni 2025
Udara segar pagi ini memantapkan langkah kaki disepanjang “jogging track” persawahan, ketika saya berolahraga ringan di sebuah area ekowisata dekat rumah. Memang benar apa yang disampaikan hamba Tuhan minggu lalu bahwa kita selayaknya bersyukur dengan oksigen yang melimpah yang bisa dihirup ketika kita sehat.
Seorang bapak tampak berlari ringan sambil melambaikan tangan, ada anak kecil berlari ke arahnya dan sang bapak segera memeluk dan mengangkat tinggi anak tersebut. Pemandangan ini mengingatkan kisah anak bungsu yang kembali kerumah bapanya dan sang ayah berlari mendapatkan dia (Lukas 15:20). Dalam kisah perumpamaan anak yang hilang, ketika si bungsu kembali kepada bapanya, ia menerima kembali jubah kemuliaan, cincin otoritas, sepatu agar tetap bersih berjalan dalam Firman, serta ada pesta sukacita.
Warga Kerajaan, bulan ini kita sampai ke akhir trimester kedua meratakan gunung tinggi hati dan permasalahan, dengan tema “Meninggikan yang Rendah” dari nyanyian pujian Maria (Lukas 1:52). Pemandangan sang ayah yang memeluk dan mengangkat anaknya di area ekowisata itu bisa juga menggambarkan orang yang sudah mengenal Allah namun masih jatuh dalam dosa; ketika ia kembali kepada Bapa maka ia pun diangkat dan dipulihkan. Di lain pihak, bagaimana kita memahami siapakah “orang-orang yang berkuasa” dan “orang-orang yang rendah” dalam ayat tersebut ?
Jika sebutan orang yang berkuasa dan rendah mengacu pada status sosial, maka orang yang ditinggikan Tuhan tentunya orang-orang miskin secara materi, mereka yang tidak berdaya karena tidak memiliki kuasa, atau orang yang tidak memiliki “orang dalam” atau orang dekat, alias tidak memiliki akses kepada penguasa. Berdasar konteks dan relevansinya, Injil Lukas ditulis ketika orang-orang Yahudi berada dibawah penjajahan Romawi, sehingga “orang-orang berkuasa” menunjuk pada pejabat tinggi Romawi dan orang Yahudi yang berkolusi dengan mereka saat itu.
Ayat bacaan hari ini memberikan pengharapan bagi yang tertindas, yang mendapat perlakuan tidak adil dan sewenang-wenang, karena pada waktunya Allah akan bangkit untuk memberi penghukuman dan menyelamatkan semua yang tertindas (Mazmur 76:9). (YL)
Questions :
1. Dalam penerapan kehidupan saat ini, siapakah yang dimaksud dengan “orang yang berkuasa” dan “orang yang rendah” ?
2. Sikap rohani apakah yang diwakili oleh kedua kelompok orang tersebut ?
Values :
Firman Tuhan tetap relevan di setiap zaman ketika masih ada ketidakadilan.
“Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah (Lukas 1:52)”
Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakan (Mazmur 34:6).









