*Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.*
๐ *Yohanes 15:13-14*
*KAWAN ATAU LAWAN?!*
Di dunia rohani, kita sering menemui orang-orang yang tampaknya rohani, tetapi pada kenyataannya memiliki motif yang tersembunyi.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki hikmat dalam membedakan antara *"kawan" yang sejati* dan *"lawan" yang mencelakakan.*
Pada tahun 1941, di kamp konsentrasi Auschwitz yang kejam, seorang tahanan bernama Franciszek Gajowniczek dihukum mati oleh tentara Nazi sebagai hukuman karena ada seorang tahanan yang melarikan diri.
*Namun, saat namanya dipanggil, ia menangis dan berseru, โIstriku! Anakku! Aku tidak ingin mati!โ*
Tiba-tiba, seorang pria melangkah maju. Ia adalah Pastor Maximilian Kolbe, seorang imam Katolik dari Polandia.
*Dengan tenang, ia berkata kepada petugas Nazi, โSaya seorang imam Katolik. Saya tidak punya istri atau anak. Biarkan saya menggantikan dia.โ*
Para tentara Nazi, yang biasanya kejam dan tanpa belas kasihan, terdiam sejenak. Namun, mereka mengizinkan pertukaran itu. Franciszek Gajowniczek pun diselamatkan, sementara Maximilian Kolbe dikurung di bunker kelaparan bersama beberapa tahanan lain.
Selama dua minggu di dalam sel yang gelap dan dingin, Maximilian tidak mengeluh. Ia terus berdoa dan menyanyikan lagu-lagu rohani, menguatkan tahanan lain yang juga menunggu ajal mereka.
Ketika akhirnya ia disuntik mati karena tubuhnya masih bertahan, ia meninggal dengan damai, memberikan nyawanya bagi orang lainโseperti yang dilakukan Yesus di kayu salib.
Bertahun-tahun kemudian, Franciszek Gajowniczek terus bersaksi tentang bagaimana seorang pria yang bahkan tidak mengenalnya bersedia mati menggantikannya.
Ia hidup sampai usia tua dan selalu mengingat pengorbanan sahabatnya yang sejati. Kisah ini mengingatkan kita bahwa kasih sejati adalah kasih yang berani berkorban.
Di dunia yang penuh kepalsuan dan ketidaksetiaan, masih ada orang-orang yang benar-benar mencerminkan kasih Kristus.
Semoga kita juga bisa menjadi sahabat yang sejati, yang mengasihi tanpa pamrih dan bersedia berkorban bagi sesama.
Sebab di dunia rohani, kita sering menemui orang-orang yang tampaknya rohani, tetapi pada kenyataannya memiliki motif yang tersembunyi. Bahkan dalam gereja, sulit menemukan orang yang benar-benar bisa dipercaya.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki hikmat dalam membedakan antara "kawan" yang sejati dan "lawan" yang jahat dan menyesatkan.
*CIRI-CIRI KAWAN SEJATI DAN BAIK HATI.*
*โข Mengasihi dengan tulus*
"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran."
*โข Menuntun kepada kebenaran*
"Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya."
*โข Memiliki ketulusan hati*
"Janganlah kamu lakukan sesuatu dengan roh persaingan atau keinginan untuk pujian yang sia-sia, tetapi dengan rendah hati anggaplah orang lain lebih utama dari dirimu sendiri."
*โข Lihat buah kehidupannya*
(Matius 7:16).
*โข Apakah ia membawa damai dan persatuan, atau justru menimbulkan perpecahan?*
*โข Apakah ia berpegang teguh pada firman Tuhan atau hanya mencari kepentingan pribadi?*
*LAWAN YANG MENYAMAR SEBAGAI KAWAN.*
*SIAPA MEREKA?!*
*โข Orang yang bermuka dua*
(Mazmur 55:20-21)
Orang yang di luar tampak manis, tetapi hatinya penuh tipu daya.
โข *Orang yang membawa perpecahan*
(Roma 16:17-18)
Mereka yang menimbulkan konflik demi keuntungan sendiri.
โข *Orang yang memiliki motivasi tersembunyi*
(2 Timotius 3:5)
"Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya."
*Jangan mudah terpengaruh oleh kata-kata manis, tetapi lihatlah perbuatannya.*
Miliki komunitas yang sehat, di mana firman Tuhan menjadi dasar dalam hubungan. Jangan hanya mencari kawan yang baik, tetapi jadilah orang yang setia dan dapat dipercaya.
Berdoa agar Tuhan menyingkapkan siapa kawan dan siapa lawan
Yesus sendiri berdoa sepanjang malam sebelum memilih murid-murid-Nya
(Lukas 6:12-13).
*Tuhan akan membela kita dari lawan yang jahat!* Namun kita harus berhati-hati karena tidak semua orang yang mengaku percaya kepada Tuhan adalah sahabat sejati.
Kita perlu hikmat untuk membedakan *siapa kawan* dan *siapa lawan,* serta tetap berpegang pada firman Tuhan agar tidak tertipu.
*Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.*
๐ *Amsal 18:24*
๐ค *JADI SAHABAT YANG SETIA*