MENYEMBAH DENGAN ROH DAN KEBENARAN
Matius 15:21-39 , 15 Maret 2025
Seorang Worship Leader sedang memandu jemaat untuk menyembah Tuhan dengan cinta. Dia melantunkan syair pujian, “KAU beri yang kuminta, Saat kumencari kumendapatkan, Kuketuk pintuMu dan KAU bukakan, Sebab KAU Bapaku... Bapa yang kekal”. Ditengah-tengah suasana penyembahan, tiba-tiba Tuhan berbicara kepadanya, “Kamu gampang menyanyikan lagu itu. Bagaimana kalau AKU yang menyanyikannya ?” Singkat cerita, Tuhan gantian melantunkan lagu itu, “Apakah kau beri yang Kuminta ? Saat Kumencarimu apakah Kumendapatkanmu ? Kuketuk pintumu, apakah kau bukakan ?”
Sejak saat itu, setiap kali lagu itu dinyanyikan, Worship Leader selalu menyatakan kepada jemaat, “Saudara siap mendengarkan nyanyian kerinduan Tuhan bagi kita ?” Worship Leader tersebut mendapat hikmat bahwa menyembah Tuhan dengan cinta harus disertai empati tentang kerinduan Tuhan terhadap jemaatNya !
Apakah kita sudah memberikan apa yang Tuhan minta dalam hidup kita ? Apakah Tuhan bisa menemukan kita ketika Dia mencari kita ? Dan apakah kita membuka pintu hati ketika Tuhan mengetuknya ? Setiap kali jemaat menyanyikan lagu itu, isak tangis terdengar kian kencang karena banyak diantara mereka yang melantunkan, “KAU beri yang kuminta, tapi tak kuberikan yang ENGKAU pinta.”
Menyembah dalam roh artinya Tuhan ingin berkomunikasi dengan roh kita selama 24 jam setiap hari karena Tuhan adalah Roh. Menyembah dalam kebenaran artinya kita datang menyembah bukan dengan kebenaran kita sendiri, tetapi kita datang karena dibenarkan oleh darah Yesus (Roma 5:8-11). Dari ayat penuntun, kita melihat bahwa Bapa mencari penyembah-penyembah dan DIA senang dengan pola hidup seorang penyembah.
Tuhan ingin agar kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan kita. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati berbicara tentang kerinduan Tuhan bahwa tidak ada hal-hal lain yang kita cintai yang melebihi cinta kita kepada Tuhan. DIA tidak menginginkan ada hal-hal lain yang lebih kita cintai melebihi DIA karena DIA adalah Allah yang cemburu (Markus 12:30-31).
Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan berbicara tentang intensitas kesungguhan kita dalam mencari dan mengejar Tuhan. Marilah kita renungkan bahwa kasih Tuhan kepada kita adalah kasih yang “tidak kepalang tanggung”. Sudahkah kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan ? Atau, masihkah kita mengasihi Tuhan dengan setengah hati ? (AU)
Questions :
1. Apakah kita sudah memberikan yang terbaik ketika kita menyembah Tuhan ?
2. Menurut Anda, apakah arti menyembah dalam roh dan kebenaran ?
Values :
Kita seharusnya menyembahNya bukan karena kewajiban dari gereja atau tuntutan pemimpin rohani, melainkan karena kebutuhan roh kita terhadap persekutuan intim denganNya.
“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian (Yohanes 4:23)”
Tuhan ingin satu hal dari kita yaitu “Menyembah DIA dengan roh dan kebenaran”.
![]() |
Tuhan Yesus memberkati keluarga mak kyle. Amen |