TETAP RENDAH HATI
Minggu 30 Oktober 2022
Amsal
18:1-24
Baru-baru ini terjadi peristiwa dimana seseorang dengan
arogannya merusak lapak seorang penukar uang dan tidak ada seorangpun yang mencoba
menyadarkan dan menghentikannya. Arogansi memang bisa terjadi dimana-mana, di
masyarakat, keluarga dan juga di dalam gereja. Orang yang memiliki kekayaan,
kepandaian, kecakapan seringkali mempunyai kecenderungan untuk minta
diperhatikan dan dihormati serta meremehkan orang lain.
Paulus pernah menegur jemaat Korintus yang tampaknya penuh
dengan kesombongan, “Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting ? Dan
apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima ? Dan jika engkau memang menerimanya,
mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya ?” (1
korintus 4:7).
Jemaat Korintus lupa bahwa semua yang mereka miliki berasal
dari Tuhan sehingga tidak ada orang yang bisa menyombongkan dirinya. Sebagai murid
Kristus, kita harus menyadari bahwa kalau kita ada sebagaimana kita ada hari
ini, itu semata-mata karena anugerah Tuhan. Demikian pula apabila kita memiliki
kekayaan, kepandaian, kedudukan yang tinggi, kecakapan, ingatlah semuanya itu
karena kasih karunia Tuhan.
Paulus juga mengatakan, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia,
dan oleh Dia, dan kepada Dia, bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya (Roma
11:36)”. Semua yang kita miliki, itu berasal dari, oleh, dan untuk Tuhan. Jangan
arogan, sombong, atau mentang-mentang, ingatlah bahwa kesombongan akan
berakibat pada kehancuran dan bahkan kekejian bagi Tuhan. (MI)
“Tinggi hati mendahului
kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan (Amsal 18:12)”
Semua yang kita
miliki, itu berasal dari, oleh, dan untuk Tuhan