*Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.*
📖 *Yakobus 1:22-25*
Pahlawan Iman Jepang: Justo Takayama Ukon (1552–1615). Ukon lahir sebagai seorang samurai bangsawan Jepang.
Pada usia 12 tahun, ia mendengar Injil dari misionaris Yesuit asal Portugis. Hatinya tersentuh, lalu ia memberi diri untuk dibaptis dan menjadi pengikut Kristus.
Sebagai samurai, ia memiliki kekuasaan, tanah, dan harta yang besar. Namun, ketika pemerintah Jepang melarang kekristenan dan memaksa semua orang untuk menyangkal iman, Ukon harus memilih - tetap setia pada Kristus atau mempertahankan kehormatan sebagai bangsawan samurai.
Dengan tegas ia berkata:
> "Lebih baik aku kehilangan tanah dan gelarku daripada kehilangan Kristus."
Akibat keputusan imannya, seluruh tanah dan kekuasaan diambil darinya. Ia hidup miskin, diasingkan, bahkan akhirnya dibuang ke Filipina.
Tetapi di sana pun, Ukon terus bersaksi tentang Kristus dengan rendah hati. Sampai akhir hudupnya. Banyak orang menyebutnya sebagai “Samurai Kristus” karena ia rela meninggalkan pedang dan kehormatan demi salib Kristus.
> Iman sejati menuntut keberanian untuk memilih Kristus di atas segalanya.
> Harta, kuasa, dan kehormatan dunia akan lenyap, tetapi ada Mahkota kekal bagi orang yang setia kepada Kristus.
Seperti Ukon, kita pun dipanggil menjadi “samurai rohani” yang setia memegang iman meski ada harga yang harus dibayar. *"Misi Sejati: Bukan Cuma Omong Doang (COD)*
*“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya,* *memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”*
✍️ *Lukas 9:23*
Banyak orang pikir misi itu identik dengan panggung besar, teriak-teriak, nama besar, acara-acara megah.
> *Tapi Yesus mengajarkan misi sejati bukan tentang popularitas melainkan tentang pengorbanan.*
> Misi bukan sekadar kata-kata, tetapi tindakan nyata.
Yesus tidak hanya berkhotbah, Tetapi Ia turun ke jalan, ke desa-desa, masuk rumah orang berdosa, menyentuh yang sakit, memberi makan yang lapar.
*Misi berarti memikul salib.* Artinya siap menderita, siap tidak nyaman, siap taat walau harus bayar harga!!
Kita bisa punya banyak teori misi, bisa teriak “Amin!” di gereja, bisa ikut seminar misi, *tapi kalau tidak turun menolong jiwa-jiwa, tidak rela berkorban, itu hanya omong kosong.*
*Rahasia Misi Sejati :*
1. Kasih Kristus mendorong kita
*Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.*
❤️ *2 Korintus 5:14-15*
*Tanpa kasih Kristus, misi hanya jadi program.*
2. Doa dan puasa jadi bahan bakar misi.
Tanpa doa, pelayanan hanya jadi kerja manusia. Dengan doa, pelayanan akan disertai kuasa Allah.
3. Taat sampai tuntas.
Bukan hanya mulai, tapi sampai akhir tetap setia.
Setia dalam perkarra Kecil dan besar.
Maka jangan bangga dengan acara tapi mari kita setia dengan panggilan Tuhan Dan mari turun dengan tindakan perbuatan yang nyata.
“Tuhan, ajar kami bukan cuma bicara soal misi, tapi hidup dalam misi. Kami mau ikut jejak-Mu: menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Engkau sampai akhir.
*Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."*
✅ *Yohanes 6:27*
🔥 *KATA YESUS IKUTLAH AKU !*