TIDUR MALAM
Mazmur 4:1-9 , 16 Oktober 2023
Ketika perjalanan keseharian kita dari pagi sampai malam sudah mendekati akhir. Setelah banyak aktivitas yang kita kerjakan, pasti secara fisik, psikis, dan mental kita lelah. Sudah saatnya kita beristirahat setelah melakukan perjalanan kehidupan kita pada hari itu. Biasanya kita ingin menghibur diri di tengah-tengah keluarga, mungkin berbincang-bincang dengan semua anggota keluarga, bercengkerama dengan mereka, makan malam bersama dengan mereka. Atau menonton acara televisi atau film yang bagus dan mendidik, mungkin juga ingin mendengarkan musik rohani atau apapun kegiatan yang membuat hati bisa tenang. Banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan. Kegiatan-kegiatan ini mengurangi ketegangan-ketegangan yang dialami setiap hari sehingga seseorang secara psikis bisa dikatakan sehat.
Tenteram itu mengisyaratkan bahwa seseorang telah melalui kesehariannya dengan baik dan tidak menghadapi masalah atau walaupun mendapat masalah, tetapi sudah diselesaikan dengan baik dan memuaskan. Janganlah kita menunda-nunda pemecahan persoalan sampai besok, seperti apa yang tertulis dalam Efesus 4:26, “... Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.”
Emosi amarah bisa tersalurkan dengan sehat, sebelum kita tidur dalam pelukanNya. Dan, bila kita menghindari masalah, berarti kita tidak mau ada kerepotan dan terutama tidak mau ada kemajuan dalam kehidupan ini lagi. Ini semua bisa mengurangi kualitas kehidupan.
Menjadi tenteram berarti kita secara aktif sudah bisa mengelola kehidupan kita, emosi dan kerohanian kita, mengatasi semua persoalan yang muncul, dan juga setiap saat kita mengingat Sang Pencipta Alam Semesta ini. Tanpa itu semua, kita akan menjadi terbeban ketika malam menjelang. Bukankah Yesus yang mempunyai kehidupan kita pernah berfirman, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu (matius 11:28)”.
Bayangkan Tuhan kita sudah memberi suatu jaminan ketika kita sedang menghadapi banyak masalah kehidupan seperti stres, sedih, kegagalan, kematian, perceraian. Kita sudah tahu kepada Siapa kita berlari dan menuju bila menghadapi semua itu. Pengelolaan emosi dan pengendalian masalah yang sedang kita hadapi pasti membuat kita tenteram dan bila waktunya kita tidur di malam hari, kita bisa merasa aman karena Tuhan selalu menjaga kita. (HK)
“Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman (Mazmur 4:9)”
Kita bisa merasa aman karena Tuhan selalu menjaga kita