MASIH HAMBA ATAU SUDAH MERDEKA?
Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka.
Galatia 4:31 (TB)
Rasul Paulus memberikan suatu pernyataan kepada jemaat di Galatia bahwa kita adalah keturunan iman melalui Sarah istri Abraham yang melahirkan Ishak di usianya yang sangat tua. Melalui iman Abraham, Bapa orang beriman kita dijadikan anak-anak merdeka bukan lagi anak-anak hamba. Merdeka untuk mewarisi apa yang dipunyai Bapa kita, karena mewarisi iman seperti yang dimiliki Abraham.
Dimanakah posisi kita sekarang, anak-anak dari hamba perempuan atau anak-anak perempuan merdeka? Kenapa begitu penting untuk memastikan posisi itu? Karena posisi itulah yang menentukan identitas kita di dunia ini, sudah dimerdekakan Allah atau masih dalam perbudakan dosa. Posisi sebagai anak-anak yang telah dimerdekakan menjadi dasar dan standar kita untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Menjadi penentu apa yang harus kita pikirkan, katakan dan lakukan. Sebagai orang merdeka kah atau tetap sebagai hamba?
Sebagai orang merdeka berarti kita telah dibebaskan dari segala perbudakan, maksudnya sekarang terlebih dari perbudakan dosa maupun setiap hal yang akan menjerumuskan kita ke dalamnya. Justru jika kita beranggapan apapun dapat kita lakukan untuk bersenang-senang di dalam dunia ini tanpa melibatkan Tuhan di dalamnya menunjukkan bahwa sebenarnya kita masih anak-anak hamba, belum dimerdekakan. Kita masih terikat oleh nafsu duniawi yang ujungnya akan melahirkan dosa. Sayang sekali, bahkan di usia kita yang semakin beranjak tua, hak kemerdekaan menjadi anak-anak Allah itu belum kita terima.
Orang merdeka adalah orang-orang yang telah selesai dan lepas dari segala hal yang mengikat dan mengungkung dia dalam dosa. Baik itu berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain juga. Sehingga dengan tanpa beban dapat berhadapan muka dengan muka pada Allah pemilik hidupnya. Dan berhak menerima warisan kuasa surgawi untuk menghadapi kerasnya kehidupan dan menjabat posisi sebagai duta kasih Allah di tengah-tengah dunia ini.
Bagaimana supaya kita dapat menjadi anak-anak merdeka? Tinggalkan perbudakan dosa, hanya oleh anugerah Allah, oleh iman kepadaNya. Ketika datang panggilan kembali padaNya, jangan tahan langkah kita, jangan keraskan hati. Bersujud minta ampun atas segala dosa kita, mengingat dan mengakui kasih Yesus Kristus di dalam hidup kita supaya kita menjadi anak-anak merdeka bebas dari tuntutan hukuman dosa kita, mengimani Dia yang telah mati dengan begitu hinanya karena kita yang hina supaya menjadi mulia. Kita yang dulu hamba supaya menjadi merdeka. Merdeka di dalam Allah berarti sudah terikat dalam perjanjian kekal dengan Dia, menjadi anak-anak Allah, pewaris kerajaan surga. Maukah kita?
Ya Allah tolonglah kami, bukalah mata hati kami untuk menyadari segala kemerdekaan melakukan kehendak kami demi memuaskan hawa nafsu kedagingan kami adalah tanda kami masih berada di bawah perbudakan dosa. Namun ketika kami terikat hidup di dalam takut dan hormat akan Tuhan itulah sesungguhnya kemerdekaan yang sejati, menunjukkan identitas kami sebagai anak-anak merdeka. Terpujilah nama Tuhan. Amin.
#erbs300720
Tidak ada komentar:
Posting Komentar