Perekat Isosianat
Perekat
Isosianat adalah salah satu jenis perekat yang berasal dari bahan dasar polimer
isosianat dengan pelarut air yang biasanya digunakan untuk perekatan kayu lamina dari bahan kayu
daun lebar dengan menggunakan kempa dingin. Perekat isosianat (PI) 120
bersama dengan bahan pengeras H-3 dapat digunakan sebagai perekat produk
material struktural dengan sifat ketahanan yang sangat baik terhadap air.
Masa efektif setelah dilabur atau Pot life perekat isosianat cukup
panjang yaitu sekitar 120 menit pada suhu 20 oC. Sifat perekat
ini sangat baik dan mudah dalam pemanfaatannya. Perekat ini berupa cairan
berwarna putih kental dengan kandungan total padatan 40 – 44 %, viskositas 40 –
80 poise (4 – 8 Pa.s) dan pH 6,0 – 8,0. Adapun bahan pengerasnya berupa
cairan berwarna coklat gelap dengan kandungan total padatan minimum 98% dan
viskositas 1,5 – 2,0 poise (0,15 – 0,2 Pa.s) (Yulianto dan Hermiati, 2008)
Isosianat
memiliki kekuatan rekat yang lebih tinggi daripada perekat lainnya. Isosianat
bereaksi dengan kayu yang menghasilkan ikatan kimia yang kuat sekali (chemical
bonding). Isosianat juga memiliki gugus kimia yang sangat reaktif, yaitu
R-N=C=O. Keunikan perekat isosianat adalah dapat digunakan pada variasi suhu
yang luas, tahan air, panas, cepat kering, PH netral dan kedap terhadap solvent
(pelarut organik). Perekat ini juga memiliki daya guna yang luas untuk
merekatkan berbagai macam kayu ke kayu (Juliusthh07.blogspot.com/2009).
Kayu
memiliki gugus fungsi kimia yang dikenal dengan gugus hidroksil. Methylene di-Isocyanate (MDI) dalam gugus isosianat (-N=C=O) bereaksi
dengan gugus hidroksil pada kayu membentuk rantai urethane. Menurut Marra
(1992) untuk perekat isosianat dijelaskan bahwa perekat ini memiliki
reaktifitas tinggi berasal dari radikal isosianat (- N = C = O) seperti yang ditunjukkan
pada gambar berikut.
Direaksikan dengan alkohol :
H
O
R1– N = C = O + R2-OH R1- N–C – O - R2
Direaksikan dengan air :
R1– N = C = O + H-OH R1 - NH2
+ CO2
Menurut Mc Elrath (1992) keunggulan menggunakan perekat
isosianat dibandingkan perekat berbahan dasar resin adalah :
a.
Dibutuhkan dalam jumlah yang
sedikit saja untuk memproduksi papan dengan kekuatan yang sama
b.
Dapat menggunakan suhu yang lebih
rendah
c.
Kemungkinan penggunaan kempa yang
lebih cepat
d.
Lebih toleran pada partikel yang
berkadar air tinggi
e.
Energi untuk pengeringan lebih
sedikit dibutuhkan
f.
Stabilitas dimensi papan yang
dihasilkan lebih stabil
g.
Tidak ada emisi formaldehyda
Perekat isosianat berpotensi memaksimalkan sifat fisik
tampilan panel OSB, mengefisienkan proses dan menguntungkan karena lebih cepat
matang (curing) dan terikat kuat (bounding), kemudian berimplikasi ke
biaya produksinya (energi) lebih rendah. Selain itu penampilan fisik papan
bersih dan tidak ada emisi formaldehyda (Wikimedia Foundation, 2006).
Menurut Daud dkk, (2009) isosianat merupakan
perekat yang mempunyai banyak gugus reaktif sehingga mampu merekat pada
berbagai macam permukaan. Dalam perekatan kayu, gugus hidroksil pada selulosa,
hemiselulosa dan lignin dapat bereaksi dengan metal, etil, propel dan butyl
isosianat membentuk jembatan uretan yang lebih stabil dan menunjukkan ketahanan
terhadap perusak kayu.
![]() |
Anggrek |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar