H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 06 September 2012

Manfaat Perekat


Perekat Isosianat
Perekat Isosianat adalah salah satu jenis perekat yang berasal dari bahan dasar polimer isosianat dengan pelarut air yang biasanya digunakan  untuk perekatan kayu lamina dari bahan kayu daun lebar dengan menggunakan kempa dingin.  Perekat isosianat (PI) 120 bersama dengan bahan pengeras H-3 dapat digunakan sebagai perekat produk material struktural dengan sifat ketahanan yang sangat baik terhadap air.  Masa efektif setelah dilabur atau Pot life perekat isosianat cukup panjang yaitu sekitar 120 menit pada suhu 20 oC.  Sifat perekat ini sangat baik dan mudah dalam pemanfaatannya.  Perekat ini berupa cairan berwarna putih kental dengan kandungan total padatan 40 – 44 %, viskositas 40 – 80 poise (4 – 8 Pa.s) dan pH 6,0 – 8,0.  Adapun bahan pengerasnya berupa cairan berwarna coklat gelap dengan kandungan total padatan minimum 98% dan viskositas 1,5 – 2,0 poise (0,15 – 0,2 Pa.s) (Yulianto dan Hermiati, 2008)
Isosianat memiliki kekuatan rekat yang lebih tinggi daripada perekat lainnya. Isosianat bereaksi dengan kayu yang menghasilkan ikatan kimia yang kuat sekali (chemical bonding). Isosianat juga memiliki gugus kimia yang sangat reaktif, yaitu R-N=C=O. Keunikan perekat isosianat adalah dapat digunakan pada variasi suhu yang luas, tahan air, panas, cepat kering, PH netral dan kedap terhadap solvent (pelarut organik). Perekat ini juga memiliki daya guna yang luas untuk merekatkan berbagai macam kayu ke kayu (Juliusthh07.blogspot.com/2009).
Kayu memiliki gugus fungsi kimia yang dikenal dengan gugus hidroksil. Methylene di-Isocyanate (MDI) dalam gugus isosianat (-N=C=O) bereaksi dengan gugus hidroksil pada kayu membentuk rantai urethane. Menurut Marra (1992) untuk perekat isosianat dijelaskan bahwa perekat ini memiliki reaktifitas tinggi berasal dari radikal isosianat (- N = C = O) seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Direaksikan dengan alkohol :
                                                                                            H   O
                                                                                           
R1– N = C = O + R2-OH                                            R1-  N–C – O - R2
Direaksikan dengan air :
R1– N = C = O + H-OH                                             R1 - NH2 + CO2
Menurut Mc Elrath (1992) keunggulan menggunakan perekat isosianat dibandingkan perekat berbahan dasar resin adalah :
a.       Dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit saja untuk memproduksi papan dengan kekuatan yang sama
b.      Dapat menggunakan suhu yang lebih rendah
c.       Kemungkinan penggunaan kempa yang lebih cepat
d.      Lebih toleran pada partikel yang berkadar air tinggi
e.       Energi untuk pengeringan lebih sedikit dibutuhkan
f.       Stabilitas dimensi papan yang dihasilkan lebih stabil
g.      Tidak ada emisi formaldehyda
Perekat isosianat berpotensi memaksimalkan sifat fisik tampilan panel OSB, mengefisienkan proses dan menguntungkan karena lebih cepat matang (curing) dan terikat kuat (bounding), kemudian berimplikasi ke biaya produksinya (energi) lebih rendah. Selain itu penampilan fisik papan bersih dan tidak ada emisi formaldehyda (Wikimedia Foundation, 2006).
Menurut Daud dkk, (2009) isosianat merupakan perekat yang mempunyai banyak gugus reaktif sehingga mampu merekat pada berbagai macam permukaan. Dalam perekatan kayu, gugus hidroksil pada selulosa, hemiselulosa dan lignin dapat bereaksi dengan metal, etil, propel dan butyl isosianat membentuk jembatan uretan yang lebih stabil dan menunjukkan ketahanan terhadap perusak kayu.
Anggrek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar