H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 06 Mei 2012

Wood and Fiber Fundamentals


PENDAHULUAN

A.    Kulit
Kulit (bark) : lapisan terluar dari batang dan cabang yang melindungi pohon/tumbuhan dari pengaruh lingkungan sekitarnya. Terdiri dari 10-20% bagian dari batang pohonnya. Struktur anatomi dan kimia yang sangat kompleks Chemically, ekstraktifnya 10-30%,selulosa 15-45%, lignin 15-40%,dan sedikit hemiselulosa. Mengandung lilin (wax),seperti suberin dan cutin, polyphenol dan kandungan tannin tinggi dan Physically, BJ-nya 0,40-0,65

B. Kayu (wood)
Technically, kayu adalah jaringan xylem yang dibentuk dari kambium (inner bark) yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin dan ekstraktif. Kayu termasuk bahan berlignoselulosa kayu berfungsi : sebagai penguat tajuk, penyalur air dan mineral dari akar ke daun. Chemically and physically, bervariasi tergantung pada jenis

C. Kayu Reaksi
Kayu tarik (Tension wood)
Hardwood,Vessel sedikit dengan diameter kecil,mempunyai kandungan sellulosa lebih tinggi dibanding kayu normal.
Rendemen pulp tinggi tapi sifat kekuatan serat rendah.
Kayu Tekan (compression wood)
Softwood, latewood lebih banyak, kandungan lignin tinggi,kerapatan tinggi. Rendemen pulp rendah, tidak dianjurkan untuk pembuatan pulp

D. METODE MASERASI

1.     Metode Schultze, menggunakan bahan pereaksi HNO3 ditambahkan sedikit KCLO3 dan dipanaskan beberapa saat sampai serat terpisah.
2.     Metode Jeffrey, menggunakan bahan pereaksi campuran HNO3 10 % ditambah HCrO3 10 % dicampur dengan H2O dengan perbandingan 1:1:1 dengan pemanasan.
3.     Metode Kisser, menggunakan bahan pereaksi H2O2 dipanaskan selama 8 – 24 jam.
4.     Metode Franklin (Forest Product Laboratory/FPL), menggunakan bahan pereaksi campuran H2O2 dan CH3COOH dengan dengan perbandingan 20:1 dan dipanaskan pada suhu 60 OC selama 48 jam.
5.     Metode Sachsse, menggunakan bahan pereaksi campuran NaOH 5% dilanjutkan dengan perlakuan NaClO dan CH3COOH.
6.     Metode DMSO, menggunakan bahan pereaksi campuran 42 ml dimetylsulfoxide ditambah 7 ml H2O dan 0,3 ml H2SO4 pekat dan dilarutkan  selama 4 jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar