H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 20 Mei 2024

Renungan Mengenai Tujuan Hidup

 

MATI-MATIAN 

1 Samuel 15-16 , 18 Mei 2024


Perkataan, “mati-matian” sering dipakai untuk menunjukkan kesungguhan saat bekerja, mengungkapkan totalitas, yaitu bekerja hanya terfokus pada satu tujuan. Contohnya, para pemain sepak bola berjuang mati-matian, bahu-membahu tanpa mengenal kata menyerah untuk memenangkan pertandingan, atau staf pemasaran bekerja dengan mati-matian demi mengejar target penjualan yang sudah ditetapkan.

Sebagai orang Kristen benarkah kita harus bekerja mati-matian ? Beberapa orang mempunyai pandangan sebagai anak Raja, kita mendapat privilege, kita mendapat keistimewaan, sehingga kita tidak perlu bekerja mati-matian, benarkah ini ?

Ayat bacaan hari ini adalah surat Rasul Paulus yang menggambarkan saat kematiannya dirasa sudah dekat, namun ia masih dengan semangat menuliskan nasehat untuk Timotius muridnya, untuk sabar menderita dan menyelesaikan tugas pemberitaan injil dan tugas pelayanan. Jadi dapat kita bayangkan walau Rasul Paulus secara fisik sudah mendekati kematian, tetapi semangatnya tetap menyala-nyala. Pertanyaannya adalah mengapa ia begitu bersemangat, mati-matian di dalam memberitakan injil dan pelayanan ? Kekuatan apa yang membuat ia begitu bersemangat tanpa mengenal kata menyerah ? Padahal di dalam memberitakan injil dan pelayanan saat itu sangatlah tidak mudah, taruhannya adalah nyawa ! Seperti juga ungkapan yang dituliskan kepada jemaat di Korintus, “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa, kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa (2 Korintus 4:8-9)”.

Sekali lagi, apa rahasianya Rasul Paulus berusaha dan bekerja mati-matian tanpa lelah ? Ternyata inilah jawabannya, Rasul Paulus mempunyai pandangan (perspektif) bahwa penderitaannya di bumi hanyalah sementara dan tidak ada artinya dibandingkan dengan kemuliaan yang bersifat kekal yang akan dialaminya setelah kematian. “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal (2 Kor 4:17-18)”.

Rasul Paulus tidak fokus kepada yang kelihatan. Apa itu yang kelihatan ? Harta, tahta, dan semua kenikmatan dunia yang bersifat sementara. Mari kita meniru apa yang Rasul Paulus lakukan, yaitu : “Janganlah Anda mati-matian mengejar hal-hal yang tak bisa dibawa sampai mati, tapi bekerjalah mati-matian untuk hal-hal yang dapat Anda bawa sampai setelah kematian.” Anda setuju ? (DD)

 

Questions :

1. Dalam hal apa Anda seharusnya bekerja dengan sungguh-sungguh ?

2. Mengapa banyak orang Kristen bekerja dengan santai ? Apakah salah ? Mengapa ?

 

Values :

Sang Raja bukan saja menjalankan misinya dengan semangat tetapi juga dengan mengorbankan nyawaNya.

 

“Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu ! Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat (2 Timotius 4:5-6)”

 

 

Tujuan hidup yang tidak jelas dan tanpa target membuat seseorang bekerja tanpa semangat.









2 komentar:

  1. Tujuan hidup yang tidak jelas dan tanpa target membuat seseorang bekerja tanpa semangat.

    BalasHapus
  2. Rasul Paulus tidak fokus kepada yang kelihatan. Apa itu yang kelihatan ? Harta, tahta, dan semua kenikmatan dunia yang bersifat sementara.

    BalasHapus