*Poor People Are Always There*
[Orang Miskin Selalu Ada]
*Yohanes 12:8,* _"Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu"._
Sesuai dengan konteks ayat ini, merupakan bagian dari kisah Yesus Kristus saat di Betania yang dicatat dalam Injil Yohanes. Dimana pada saat itu, Yesus sedang berada di Betania, di rumah Maria, Marta, dan Lazarus. Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal, dan Yudas Iskariot, salah satu murid Yesus, mengeluh karena minyak itu dapat dijual dan uangnya dapat digunakan untuk membantu orang-orang miskin. Dari hal ini ada beberapa makna yang penting, yakni: (1). *Prioritas,* Yesus menekankan bahwa ada hal-hal yang lebih penting dari pada membantu orang-orang miskin. Jadi Yesus menekankan bahwa kehadiran-Nya di tengah-tengah mereka merupakan prioritas yang lebih penting. (2). *Kehadiran Yesus,* bahwa kehadiran-Nya di tengah-tengah mereka tidak akan selalu ada. Hal ini menekankan bahwa waktu kehadiran Yesus di dunia ini terbatas, dan mereka harus memanfaatkan waktu tersebut sebaik mungkin. (3). *Orang-orang miskin,* disini ditekankan bahwa orang-orang miskin akan selalu ada di tengah-tengah mereka. Hal ini menekankan bahwa ada kebutuhan yang terus-menerus untuk membantu orang-orang miskin. Maka mereka harus terus-menerus memperhatikan kebutuhan orang-orang miskin.
Secara simbolis maka ayat ini juga dapat diartikan dengan: _orang-orang miskin_ dapat diartikan sebagai mereka yang membutuhkan pertolongan spiritual, sedangkan _kehadiran Yesus_ dapat diartikan sebagai kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita. Maka dengan demikian, ayat ini dapat diartikan sebagai peringatan untuk memanfaatkan waktu kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita sebaik mungkin. Kemudian ayat ini dapat diterapkan dalam hidup kita dengan cara: (1). Kita harus terus-menerus memperhatikan kebutuhan orang-orang miskin dan membantu mereka sebaik mungkin. (2). Kita harus memanfaatkan waktu kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita sebaik mungkin, dan tidak membiarkan waktu tersebut berlalu sia-sia adanya. Dan (3). Kita harus mengutamakan prioritas yang benar dalam hidup kita, serta tidak membiarkan hal-hal yang tidak penting mengganggu kita dari tujuan kita yang sebenarnya. Pada sisi lainnya adanya teguran keras Tuhan Yesus kepada Yudas Iskariot, yang kelihatannya seperti mempunyai pelayanan sosial atau diakonia yang sangat bagus.
Seolah ada beban yang luar biasa atau terpanggil kepada orang-orang miskin, mengasihi pada orang-orang yang kekurangan. Akan tetapi dengan tegas atau blak-blakan Tuhan Yesus menyatakan suatu sikap yang berbeda dibandingkan pandangan orang- orang pada umumnya, _“Aku tidak akan selalu ada pada kamu"._ Mengapa demikian? Sebab Tuhan Yesus ta'u bahwa, sebenarnya hati Yudas bukan berpihak atau berbelaskasihan pada yang miskin, melainkan Yudas adalah seorang pencuri yang belum bertobat. Paling tidak, bukankah dalam pelayanan sosial, kurang- kurangnya banyak terjadi penyimpangan keuangan atau korupsinya? Seperti itulah realitanya Yudas! Tuhan Yesus menegaskan bahwa pelayanan apapun, termasuk sosial dan kemanusiaan. Tentu jika tanpa ada dasar kasih Tuhan Yesus dengan tulus dan jujur, takut akan Tuhan, tidak berkenan dihadapan-Nya Semua harus berdasarkan kasih Tuhan Yesus yang rela menyerahkan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang yang dikasihi-Nya. Ingatlah, April nanti merupakan persiapkan diri dalam masa menuju memperingati hari kesengsaraan Tuhan Yesus. Francis Chan menyatakan, _"Membantu orang-orang miskin bukan hanya tentang memberikan mereka uang atau barang, tetapi tentang memberikan mereka perhatian, kasih sayang, dan kepedulian yang tulus"._
*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*
"Membantu orang-orang miskin bukan hanya tentang memberikan mereka uang atau barang, tetapi tentang memberikan mereka perhatian, kasih sayang, dan kepedulian yang tulus"
BalasHapus*Yohanes 12:8,* _"Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu".
BalasHapus