H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 23 Juli 2014

Potret Pribadi Artis


Potret Pribadi :
Anggun “Bahagia menjadi diri sendiri”
Oleh : Yoris Sebastian


Puteri pertama Sudarto Singowidjojo ini dilatih sang ayah bermodalkan buku Bina Vokalia. Sementara itu, ibunya , Rr Dien Herdina, sempat menjadi manajer bagi Anggun Cipta Sasmi di awal kariernya.


          Di usia 19 tahun, Anggun sudah mendirikan perusahaan label sendiri. Untuk menggapai mimpi menjadi penyanyi internasional, pada tahun 1994 Anggun pindah ke London.
Bakat Kuat
          Menyanyi adalah kesukaan Anggun. Betapapun kerasnya didikan sang ayah, hal tersebut tidak diliat sebagai beban. “Bapak tidak tahu apa-apa soal teknik nyanyi, tetapi beliau punya kuping yang bagus.” Kalau suara Anggun fals, sang ayah akan buka buku mencari apa yang harus dilatih, tetapi dasar yang paling kuat adalah “bergaul” sejak kecil dengan para pengarang buku sahabat ayahnya, sebut saja NH Dini hingga Rendra yang kerap main ke rumahnya.

Jam Terbang dan Produser Berkualitas
          Selain berlatih di rumah, Anggun tidak segan untuk berlatih di tempat umum. Ancol adalah lokasi favoritnya semasa kecil. Hampir tiap minggu, walau harus naik angkutan umum, ia pasti kesana. Dari awalnya harus tunjuk jari, hingga akhirnya selalu dihubungi kalau ada acara-acara khusus. Dari sanalah Anggun mulai dikenal dan akhirnya dibuatkan album pertama di usia 9 tahun. Selang 3 tahun kemudian Anggun mendapat kesempatan membuat album solo dengan produser Ian Antono. Nama Anggun kemudian meroket lewat lagu berjudul “mimpi” dan “bayang-bayang Ilusi”, 3 tahun berikutnya di album lain yang diproduseri Teddy Sudjaja.

Alamiah
          Mendirikan perusahaan rekaman sendiri, Bali Cipta Records karena ingin punya kebebasan dalam berkarya. Walau tidak sukses dengan sistem titip edar, Anggun belajar banyak. Kenapa akhirnya ia meninggalkan Indonesia dan berangkat ke London ? natural saja, hampir semua lagu kesukaannya saat bernyanyi di Ancol adalah penyanyi atau band asal inggris. Sebut saja the beatles, the rolling stones, queen, dan the police. Anggun menggarisbawahi Freddie Mercury, Vokalis grup Queen kelahiran Zanzibar yang kemudian sukses di Inggris

Dalami Keinginan Pribadi
          Di luar negeri, Anggun belajar memahami keinginan sendiri. Sebagai contoh saat membuat album dengan produser Erick Benzi untuk Sony Music entertainment, ia merasa digali keinginannya seperti apa. Baru setelah sukses di Eropa yang menurut Anggun lebih terbuka ini, pihak Amerika baru melirik dan menawarkan album

Nasionalisme dalam bahasa
          Anggun sengaja selalu menggunakan Bahasa Indonesia dengan puteri semata wayangnya, Kirana Cipta Montana-Sasmi. Toh, ayahnya dan disekolah selalu menggunakan bahasa perancis. Bahasa, menurut Anggun, sangat penting, sebagai jati diri. Bahasa Inggris malah hanya setengah-setengah diajarkannya. Sebuah pemikiran yang menarik di era keluarga muda yang semua anaknya hanya berbahasa Inggris.

Lakukan apa yang buat diri kita bahagia
          Setiap berada di Paris, Anggun tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu. Pergi beli roti dan kebutuhan sehari-hari. “paling senang saat saya antar Kirana ke sekolah sambil jalan kaki dan memegang tangannya.” Lalu Anggun bekerja hingga sore saat harus menjemput lagi puterinya. Itu membuatnya bahagia dan itu tersirat dalam lagu-lagu baru miliknya. “mungkin akan lebih laku kalau lagu-lagu aku sedih-sedih, tapi motivasinya beda, kita harus bahagia untuk diri sendiri dan jadi contoh ke orang-orang.”

Kejujuran dalam apapun
          Resep untuk terus bahagia termasuk menolak berbagai pekerjaan yang tidak sesuai dengan dirinya. Anggun pernah menolak untuk ikut casting main di film James Bond. “Kejujuran dalam apapun penting sekali” tutur Anggun yang juga selalu memilih Brand yang meminang dirinya jadi bintang iklan maupun endorser. Bisa dimaklumi bila makin hari, kualitas Anggun makin baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar