TUJUAN
KESEHATAN KERJA KEHUTANAN
Kesehatan kerja (Occupational health)
merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan semua
pekerjaan yang berhubungan dengan faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan
pekerja (dalam hal ini Dosen, Mahasiswa dan Karyawan). Bahaya pekerjaan (akibat
kerja), Seperti halnya masalah kesehatan lingkungan lain, bersifat akut atau
khronis (sementara atau berkelanjutan) dan efeknya mungkin segera terjadi atau
perlu waktu lama. Efek terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak
langsung.Kesehatan masyarakat kerja perlu diperhatikan, oleh karena selain
dapat menimbulkan gangguan tingkat produktifitas, kesehatan masyarakat kerja
tersebut dapat timbul akibat pekerjaanya.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
kepentingan pengusaha, pekerja dan pemerintah di seluruh dunia. Menurut
perkiraan ILO, setiap tahun di seluruh dunia 2 juta orang meninggal karena
masalah-masalah akibat kerja. Dari jumlah ini, 354.000 orang mengalami
kecelakaan fatal. Disamping itu, setiap tahun ada 270 juta pekerja yang mengalami
kecelakaan akibat kerja dan 160 juta yang terkena penyakit akibat kerja. Beaya yang
harus dikeluarkan untuk bahaya-bahaya akibat kerja ini amat besar. ILO memperkirakan
kerugian yang dialami sebagai akibat kecelakaan-kecelakaan dan penyakitpenyakit
akibat kerja setiap tahun lebih dari US$1.25 triliun atau sama dengan 4% dari Produk
Domestik Bruto (GDP).
Tingkat kecelakaan-kecelakaan fatal di
negara-negara berkembang empat kali lebih tinggi dibanding negara-negara
industri. Di negara-negara berkembang, kebanyakan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja terjadi di bidang-bidang pertanian, perikanan dan perkayuan,
pertambangan dan konstruksi. Tingkat buta huruf yang tinggi dan pelatihan yang
kurang memadai mengenai metode-metode keselamatan kerja mengakibatkan tingginya
angka kematian yang terjadi karena kebakaran dan pemakaian zat-zat berbahaya
yang mengakibatkan penderitaan dan penyakit yang tak terungkap termasuk kanker,
penyakit jantung dan stroke.
Praktek-praktek ergonomis yang kurang
memadai mengakibatkan gangguan pada otot, yang mempengaruhi kwalitas hidup dan
produktivitas pekerja. Selain itu, masalah-masalah sosial kejiwaan di tempat
kerja seperti stres ada hubungannya dengan masalah-masalah kesehatan yang serius,
termasuk penyakit-penyakit jantung, stroke, kanker yang ditimbulkan oleh
masalah hormon, dan sejumlah masalah kesehatan mental.
Tujuan kesehatan kerja adalah:
1. Memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja disemua lapangan pekerjaan
ketingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun kesehatan sosial.
2. Mencegah
timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh tindakan/
kondisi lingkungan kerjanya.
3. Memberikan
perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
4. Menempatkan
dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.
Kesehatan kerja
memepengaruhi manusia dalam hubungannya dengan pekerjaan dan lingkungan
kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang meliputi, antara lain: metode
bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabakan
kecelakaan, penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang. Pada
hakekatnya ilmu kesehatan kerja mempelajari dinamika, akibat dan problematika
yang diakibatkan hubungan interaktif tiga komponen utama yang mempengaruhi
seseorang bila bekerja yaitu:
1. Kapasitas
kerja: status kesehatan kerja, gizi kerja, dan lain-lain.
2. Beban
kerja: fisik maupun mental.
3. Beban
tambahan yang berasal dari lingkungan kerja antara lain: bising, panas, debu,
parasit dan lain-lain.
Bila ketiga komponen tersebut serasi
maka bisa dicapai suatu kesehatan kerja yang optimal. Sebaliknya bila terdapat
ketidakserasian dapat menimbulkan masalah kesehatn kerja berupa penyakit
ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan
produktifitas kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar