TUJUAN
KESEHATAN KERJA KEHUTANAN 2
Sektor
kehutanan terus berlanjut menjadi salah satu sektor industri yang paling
berbahaya di sebagian besar negara. Di seluruh dunia, sering ada kecenderungan
untuk menganggap remeh peningkatan angka kecelakaan dan terjadinya penyakit
akibat kerja serta terjadinya pensiun dini pada pekerja kehutanan. Namun
demikian, fakta-fakta menunjukkan bahwa kondisi keselamatan dan kesehatan kerja
yang baik di sektor kehutanan, merupakan sesuatu hal yang mungkin terwujud.
Banyak anggota mengakui bahwa keselamatan di tempat kerja bukan hanya suatu
etika yang sangat mendesak untuk dilaksanakan, tetapi juga berarti "uang
dan perasaan". Di sektor kehutanan, hal ini juga menjadi suatu prasyarat
manajemen yang kuat dan pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan
lingkungan. Sangat penting bila pemerintah, perusahaan, organisasi pekerja
danpengusaha mau melakukan sesuatu untuk mewujudkan hal ini.
Pekerjaan kehutanan meliputi pendirian
dan pemeliharaan hutan serta pengambilan dan pengangkutan hasil-hasil
kehutanan. Industri perkayuan yang diuraikan disini terutama menyangkut
pengambilan,pengangkutan, dan pengubahan primer kayu. Pengambilan mencakup
penebangan, pemotongan dahan dan cabang, pemotongan melintang, pengelupasan
kulit, dli. Pengangkutan meliputi. kegiatan-kegiatan memindahkan kayu dan
tempat-tempat penebangan ke-lokasi-lokasi konvesi primer atau untuk seterusnya
diangkut. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah pemuatan, peluncuran, penanikan,
pengailgkutan dengan tali, angkutan rakit, pengangkutan dengan aliran air, dll.
Konversi primer diartikan sebagal kegiatan-kegiatan penggergajian untuk
pembuatan papan-papai kasar sebelum penimbunan dan pengeringan atau
kegiatan-kegiatan lain yang diselenggarakan di daerah-daerah kehutanan.
Pekerjaan kehutanan dan perkayuan
menyangkut kerja fisik yang sangat berat. Hal ini benar, jika hanya
dipergunakan alat-alat tangan. Penggunaan mesin tanpa diragukan membantu
mengurangi upaya fisik, tetapi terdapat sejumlah pekerjaan yang sukar, jika
tidak mungkin, untuk menghindarkan tenaga kerja dan beban fisik yang berat. Atas
alasan tersebut, penting untuk mengenal dan mengetahui pokok-pokok kerja yang
fatal dan cara-cara menerapkannya pada kegiatan-kegiatan kehutanan dan
perkayuan.
Seorang tenaga kerja hanya dapat
menggunakan sejumlah tenaga tertentu pada pekerjaannya. Diperkirakan untuk tenaga
kerja laki-laki dengan berat badan 55 kg, pemakaian tenaga untuk bekerja sehari
rata-rata tidak boleh melebihi 1.800 kilokalori yang sama dengan rata-rata
kira-kira 3,6 kilokalori/menit. Untuk wanita dengan rata-rata berat badan 50
kg,. angka-angka tersebut diduga 1.400 kilokalori per-hart atau 2,8
kiokalori/menit. Untuk waktu-waktu pendek, pekerjaan mungkin dilampaui asal
saja kelebihannya diimbangi oleh istirahat yang cukup atau dengan pekerjaan
ringan. Angka-angka tersebut untuk orang-orang dengan keadaan sehat dan berat
badan yang sama bagi semua bangsa. Perbedaan berat badan akan menyebabkan
perbedaan-perbedaan pada kapasitas
penggunaan tenaga. Berat badan sebesar 65 kg mungkin dapat mengerahkan 2.000 kilokalori
atau 4 kilokalori per.menit.
Pada
pekerjaan kehutanan atau perkayuan, batas pengerahan tenaga ini dapat dilampaui.
Misalnya, pekerjaan dengan kampak, gergaji tangan atau alat-alat serupa
memerlukan dua atau tiga kali jumlah kalori per-menit yang dapat dikerahkan
secara normal. Istirahat diperlukan untuk memelihara kesetimbangan energi.
Pekerjaan-pekerjaan ningan seperti pemeliharaan alat juga membantu terciptanya
kesetimbangan ini. Pada pekerjaan penebangan dan pemotongan melintang,
penggunaan tenaga total sehani mencapai batas yang diizinkan atau bahkan
melebihinya. Gergaji mesin membantu mempercepat pekerjaan. Namun kemanfaatan
sebagian hilang dikarenakan beban lebth berat yang pekerja harus membawanya di
hutan. Pada pekerjaan penanaman dengan tangan, penggunaan tenaga sehari adalah kira-kira
dengan kecepatan 3 kilokaloni per-menit, yang kiranya tidak begitu berbeda dari
batas pengerahan tenaga rata-rata untuk wanita. Pekerja laki-laki yang dalam
periode waktu tertentu telah melampaui batas energi dalam pekerjaan berat dapat
memulihkan kembali tenaganya pada pekerjaan kehutanan.
Pada setiap keadaan, sifat masing-masing
pekerjaan harus diperhatikan. Pengemudi mesin, seperti traktor misalnya,
biasanya tidak bekerja melampaui batas secara fisik, tetapi mungkin mengalami
kelelahan yang disebabkan getaran. Namun pada kegiatan pemindahan kayu,
pembantunya mungkin harus menarik kabel dan kerek traktor melampaui jarak-jarak
jauh di atas tanah yang sukar dilalui untuk mengikat pohon. Pada pekerjaan
demikian, ia akan memakai tenaga sampai lima kali lebih besar dari pada
pengemudi traktor.
PENUTUP
Adalah satu tugas utama pimpinan
perusahaan untuk melihat bahwa alat tersebut tersedia. Pengusaha-pengusaha
harus menyediakan alat-alat tersebut sesuai dengan keperluan. Atau seandainya
mampu, tenaga kerja dapat menyediakannya sendiri sebagai partisipasinya. Adapun
konsep pencegahan yang dapat dipraktikkan oleh perusahaan adalah:
1. Education : tenaga kerja harus mendapatkan
bakal pendidikan dan pelatihan dalam usaha pencegahan kecelakaan.
2. Engineering : rekayasa dan riset dalam
bidang teknologi dan keteknikan.
3. Enforcement : penegakan peraturan K3 dan
pembinaan berupa pemberian sanksi.
4. Emergency respons :setiap karyawan atau orang
lain yang memasuki tempat kerja harus memahami langkah-langkah penyelamatan.
Melihat masalah kesehatan, baik umum,
ataupun khusus, serta tingginya angka kecelakaan, disarankan kepada
perusahaan-perusahaan kehutanan atau industni perkayuan yang besar untuk
mempekerjakan staf tenaga kesehatan secara penuh dan menyelenggarakan
pemeliharaan kesehatan umum, terutama di daerah-daerah yang terdapat penyakit
cacing tambang, kolera, malaria, tifes perut, disentri, dll. Pemeliharaan kesehatan
secara kuratif dapat diluaskan bagi keluarga-keluarga para pekerja. Organisasi
kesehatan juga menyelenggarakan usaha-usaha preventif kedokteran, seperti
imunisasi, nasehat tentang air minum, makanan, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar