H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Selasa, 03 Juli 2012

PEMBANGUNAN RUMAH



PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan pembangunan dewasa ini ditandai dengan peningkatan macam-macam bahan bangunan dan munculnya bahan bangunan baru. Keadaan tersebut memungkinkan berbagai ragam alternatif pemilihan bahan bangunan guna mengkonstruksikan gedung. Maraknya penemuan bahan bangunan baru juga ditandai dengan kesadaran terhadap ekologi lingkungan dan fisika bangunan. Membangun berarti suatu usaha untuk menghemat energi dan sumber daya alam. Teknologi bangunan yang baru menuntut para ahli supaya mereka terbuka terhadap perkembangan tersebut, karena tidak jarang teknologi baru menyimpang dari cara pertukangan tradisional. Bahan bangunan alam yang tradisional seperti batu alam, kayu, bambu, tanah liat, dan sebagainya tidak mengandung zat kimia yang mengganggu kesehatan. Lain halnya dengan bahan bangunan modern seperti tegel keramik, pipa plastik, cat-cat yang beraneka macam warnanya, perekat, dan sebagainya (Rusmawan, 2005).

Rumah yang sehat adalah rumah yang praktis, tahan lama dan hemat energi sehingga menjadikan hidup lebih terjamin, layak dan mampu menghemat biaya hidup. Membuat rumah Anda layak dengan lingkungannya yang baik, tidak seharusnya membutuhkan biaya yang besar. Pada kenyataannya, ada banyak cara untuk memperbaiki rumah dan kulitas hidup yang dapat menghemat uang, sekaligus memanfaatkan sumber-sumber daya alam yang tersedia untuk keluarga Anda, misalnya: penggunaan pupuk untuk tanaman buah-buahan, air untuk sayur-sayuran, pakan untuk ternak, pembelian kayu bakar yang dapat dikurangi. Dengan merancang atau merenovasi sebuah rumah dengan menggunakan prinsipprinsip Permakultur, bahan-bahan bangunan yang berkelanjutan dan energi dengan teknologi tepat guna, tentunya kualitas kehidupan penghuninya dapat ditingkatkan dan biaya hidup dapat lebih ditekan (Buku Latihan, 2006).

Patokan rumah ekologis merupakan prinsip dasar dalam perencanaan rumah sehat yang berkesinambungan serta pembangunan berkelanjutan di daerah tropis. Patokan tersebut didasarkan pada dua seminar dan lokakarya internasional tentang arsitektur ekologis dan lingkungan di daerah tropis pada tahun 2000 dan 2005, serta 25 asas tentang Baubiologie (lihat: Schneider, Anton. GesΓΌnder Wohnen durch biologisches Bauen. Neubeuren 1982). Dalam rangka menuju masa depan yang terpelihara dan alam lestari, maka planet bumi ini harus dirawat dengan lebih seksama, dan rumah yang dibangun seharusnya ekologis. Kebutuhan atas perkembangan berkelanjutan belum pernah se penting seperti sekarang. Pengaruh perabadan manusia cenderung merusak lingkungan sebagai dasar kehidupannya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, tim dari lembaga pendidikan lingkungan, manusia, dan bangunan menyusun 10 patokan ini sebagai standar rumah ekologis yang sehat (Andre, 2008).           

Undang-undang No. 23 tahun 1992 pasal 22 menyatakan bahwa kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat yaitu keadaan  lingkungan yang  bebas dari resiko yang  membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia. Mengingat semakin pesatnya pertumbuhan rumah makan sejalan dengan pesatnya pembangunan khususnya dibidang pariwisata dipandang perlu adanya pengetahuan dan perilaku sehat bagi penjamah makanan karena hal ini berkaitan langsung dengan konsumen.

Sebagai salah satu bangunan tempat-tempat umum yang sifatnya komersil, dengan kegiatan penyediaan makanan dan minuman, maka rumah makan harus memenuhi persyaratan kebersihan dan kesehatan. Rumah  makan adalah sebagai salah satu tempat umum, dimana orang dapat datang untuk membeli makanan dan minuman di tempat tersebut. Rumah makan adalah setiap tempat usaha komersil yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya (Depkes 1990).
Kelembaban rumah yang tinggi dapat mempengaruhi penurunan daya tahan tubuh seseorang dan meningkatkan kerentanan tubuh terhadap penyakit terutama penyakit infeksi. Kelembaban juga dapat meningkatkan daya tahan hidup bakteri. Kelembaban dianggap baik jika memenuhi 40-70% dan buruk jika kurang dari 40% atau lebih dari 70%. Kelembaban berkaitan erat dengan ventilasi karena sirkulasi udara yang tidak lancar akan mempengaruhi suhu udara dalam rumah menjadi rendah sehingga kelembaban udaranya tinggi. Sebuah rumah yang memiliki kelembaban udara tinggi memungkinkan adanya tikus, kecoa dan jamur yang semuanya memiliki peran besar dalam patogenesis penyakit pernafasan (Krieger dan Higgins, 2002).

Pengudaraan ruang yang baik selain dapat memberikan kenyamanan juga baik untuk kesehatan, karena dapat mengurangi uap air dalam udara yang berlebih dan memperbanyak jumlah oksigen pada ruang. Selain itu pengudaraan dapat menghindari terbentuknya zat-zat berbahaya yang terdapat pada bahan cat, karpet atau mebel baru (bahan pelitur) akibat reaksi uap air di udara dengan bahan kimia. Dewasa ini, banyak bangunan-bangunan modern yang menggunakan teknologi isolasi karena alasan polusi. Namun teknologi ini justru makin memperkecil pertukaran udara. Hasilnya, uap air yang terbentuk pada saat memasak, mencuci, dan mandi mengendap di dalam ruangan. Karena itu dalam sehari perlu sedikitnya 4 kali membuka jendela, agar sirkulasi udara dapat terjadi (Taylor, 2002).

Banyaknya uap air yang dapat diikat oleh udara tergantung dari suhu udara saat itu. Suhu udara yang rendah menyebabkan uap air yang terikat menjadi sedikit, dan sebaliknya. Penggunaan exhaust fan pada ruang-ruang yang memiliki potensi tinggi sebagai penghasil uap air dalam udara rumah (dapur dan kamar mandi) adalah pilihan yang bijak. Arahkan aliran udara dari exhaust fan ke luar rumah. Jangan mengarahkannya ke attic (ruang di antara plafon dan atap). Hal ini bisa menyebabkan uap air berkumpul di attic dan menjadikan attic tempat ideal bagi jamur untuk berkembang biak, yang pada akhirnya akan merusak plafon dan atap. Pintu-pintu antar ruangan (terutama kamar mandi) sebaiknya dibuka. Hal ini dimaksudkan untuk melancarkan sirkulasi udara di dalam rumah. Sirkulasi udara yang lancar akan membawa panas dan uap air keluar dari rumah. Apalagi bila rumah tersebut memiliki bukaan yang cukup besar sehingga udara segar dapat masuk dengan leluasa dan kelebihan uap air dalam udara di bagian dalam rumah dapat dikeluarkan (Lennihan dan Fletter, 1989).

Pesan buat Kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar