RAYAP TANAH
Rayap
merusak bangunan tanpa memperdulikan kepentingan manusia. Rayap mampu merusak
bangunan gedung, bahkan juga menyerang dan merusak buku-buku, kabel listrik dan
telepon, serta barang-barang yang disimpan. Rayap untuk mencapai sasaran dapat
menembus tembok yang tebalnya beberapa sentimeter (cm), menghancurkan plastik,
kabel penghalang fisik lainnya. Apapun bentuk konstruksi bangunan gedung (slab,
basement atau cawal space) rayap dapat menembus lubang terbuka atau
celah pada slab, disekitar celah kayu atau pipa ledeng, celah antara pondasi
dan tembok maupun pada atap kuda-kuda (Nandika, dkk., 2003).
Coptotermes
termasuk jenis rayap yang cepat menyesuaikan diri dengan keadaan yang berbeda
dari habitat aslinya. Sarang Coptotermes
sebenarnya di dalam tanah, namun bila habitat aslinya diganggu maka koloni
rayap akan mempertahankan hidupnya dengan menggunakan sisa-sisa kayu, kayu-kayu
terbakar dan tonggak-tonggak sebagai bahan makanannya. Bahkan rayap Coptotermes dapat berubah menjadi ‘rayap
rumah’ bila wilayah jelajahnya diubah menjadi pemukiman (French, dkk., 1997).
Serangan rayap tanah menurut Kadarsah (2005) dapat ditandai dengan adanya
:
1.
Tanda awal adalah
pemunculan swarmer atau sayap yang tersebar dalam jumlah banyak.
2.
Adanya liang kembara (shelter
tube) yang dibangun rayap
di atas pondasi dinding, dalam celah antara sejumlah struktur atau pada kayu
yang terserang.
3.
Kerusakan dalam kayu (internal
damage) kadang dideteksi dengan alat tajam atau dipukul permukaan untuk
mendeteksi perbedaan suara (bergema).
Ciri-ciri
rayap Coptotermes sp. adalah antena terdiri dari 15 segmen, segmen kedua
dan segmen keempat sama panjangnya. Mandibel berbentuk seperti arit dan
melengkung diujungnya. Batas antara sebelah dalam dari mandibel kanan sama
sekali rata. Panjang kepala dengan mandibel 2,46-2,66 mm, panjang kepala tanpa
mandibel 1,56-1,68 mm, lebar kepala 1,40-1,44 mm dengan lebar pronotum
1,00-1,03 mm dan panjangnya 0,56 mm, panjang badan 5,5-6 mm, bagian abdomen
ditutupi dengan rambut yang menyerupai duri. Abdomen berwarna putih
kekuning-kuningan (Nandika, dkk., 2003).
Nandika
dan Husaeni (1991), menyatakan bahwa kasta pekerja rayap jenis Coptotermes curvignathus yang mewarna
putih pucat mampu membentuk saluran-saluran yang ditutupi oleh tanah yang
melekat pada tembok maupun kayu. Disamping sebagai tempat perlindungan dari
predator dan sinar matahari juga tanah tersebut berfungsi untuk mempertahankan
kelembaban dan suhu sehingga keadaan seperti habitat aslinya yang jauh di
daalam tanah dapat tetap terkendali. Pada
kepala kasta prajurit
yang berbentuk oval
dan bewarna kuning
terdapat fontanel yang dapat mengeluarkan aksudat seperti susu yang
berguna untuk melumpuhkan musuhnya. Mandibulanya bewarna merah kecoklatan,
berbentuk seperti arit dan melengkung di ujungnya.
Rayap Coptotermes curvignathus
merupakan rayap perusak yang menimbulkan tingkat serangan yang paling ganas.
Rayap mampu menyerang hingga ke lantai atas suatu banguanan bertingkat. Rayap
ini akan masuk ke dalam kayu sampai bagian tengah yang memanjang searah dengan
serat kayu melalui lubang kecil yang ada di permukaan kayu. Ada perilaku unik
yang dilakukan rayap ini ketika menyerang kayu yaitu bagian luar kayu yang
diserang tidak rusak (Prasetiyo dan
Yusuf 2005).
Permukaan
tubuh rayap secara keseluruhan disebut integumen. Integumen rayap memiliki tiga
fungsi utama yaitu sebagai kulit (penutup tubuh), kerangka (eksoskeleton) dan
cadangan makanan. Sebagai kulit integumen dapat melindungi tubuh dari
ketersediaan air, serangan patogen maupun ion-ion dan menjaga (konservasi)
panas pada tubuh. Selain itu, integumen dapat memberikan warna dan sifat-sifat
permukaan lainnya (Romoser dan Stoffolano, 1994).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar