Kejadian 1:11-12 (TB) Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
*TETAP WASPADA DAN MENYALA*
_"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.35)._
_Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.36)_
_Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.37)_
_Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.38)_
(Lukas 12 :35-38)
Pengajaran tsb tidak diberikan oleh Tuhan Yesus kpd orang kebanyakan dan sembarangan tetapi khusus kpd para murid yg telah Dia pilih dan yg telah mengenal Dia.
Terlalu banyak sebab dan alasan yg dapat membuat kita tidak lagi waspada, semangat jadi kendor, tidak ada lagi semangat roh yg menyala2, mulai mudah berkompromi , mulai memanjakan diri dan mencari pembenaran atas semua sikap yg dilakukan.
Lalu semua alasan selalu terdengar logis dan masuk akal walaupun sesungguhnya itu tidak benar karena sifatnya hanya menjadi pembenar atas sikap yg salah. Itu bukanlah kebenaran tapi itu adalah pembenaran.
Apabila ditanya mengapa kita tidak sigap memberi respon atas terhadap perkara2 rohani dan pekerjaan2 Tuhan, yg sesungguhnya menuntut sikap antusiasme yg tinggi dan bersifat segera, dari seorang percaya yg tahu akan posisi dan tanggung jawabnya sebagai orang yg telah ditebus dan dipilih oleh Tuhan ?
Maka sederet alasan yg kedengarannya logis langsung muncul sebagai pembenar sikap itu.
Jika hal sedemikian ini sudah mulai ada, itulah indikasi bahwa kita perlu introspeksi diri sebelum kita teroerosok lebih dalam lagi, lalu sulit untuk keluar.
Bagian firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa kita harus waspada.
Kewaspadaan itu yg dianalogkan dgn para penjaga yg sedang menanti nantikan Tuannya ,dimana dia tidak tahu kapan, jam berapa Tuannya akan datang.
Pinggang yg dikenakan sabuk dgn kencang , pelita yg tetap menyala adalah *_bentuk kesiap siagaan seorang hamba_* yg sedang menanti nantikan Tuannya pulang dari pesta perkawinan .
Mari kita terus berdoa sambil berjaga jaga.
Kita jalani hidup berdasarkan kebenaran firman Allah, dan membiarkan diri kita dipimpin oleh roh kita ,bukan oleh pikiran kita.
Jika benar kita sudah punya tujuan hidup, maka tetaplah kita fokus pada tujuan itu.
Semua orang percaya yg nyata2 telah mengalami ditebus dan diselamatkan oleh Kristus Yesus, adalah hamba bagi Kristus,yang harus bersikap layaknya seorang penjaga yg sedang menanti2kan Tuannya pulang.
Tidak ada keluhan dari hamba soal ketidak pastian kapan pulangnya Sang Tuan dan mereka tetap fokus pada peran dan fungsinya sebagai penjaga dan penyambut Tuannya.
Dan yang paling jelas dinyatakan dalam perumpamaan tsb ialah bahwa *letak kebahagiaan hamba sipenjaga* bukan pada hal hal lain selain hanya pada satu hal saja yaitu apabila ia didapati tuannya siap berjaga2 dan bisa melayani Tuannya ketika Dia pulang.
Ayat 38 berbunyi :
"Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka *_berbahagialah mereka_* " .
Semoga kita dapat berlaku seperti penjaga yg waspada ,yg tetap mengenakan ikat pinggang dan dg pelita yg tetap menyala.
Amin.
Salam amanat agung.
Daniel Purba
πΏ☘️πππ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar