H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 21 Desember 2020

Doa mohon

 Slmt pg buat kit semua  


Yeremia 9:24 (TB)  tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN." 

🙏🙏🙏

Slmt pg buat kita semua...


Mazmur 90:10 (TB)  Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap. 

🙏🙏🙏

Mazmur 85:9-14


Doa mohon Israel dipulihkan terasa sangat relevan untuk masa pandemi ini. Kita tentu tak lagi meminta pemulihan untuk Israel, sebab kita menginginkan pemulihan bagi seluruh bumi. Orang Kristen juga tak perlu menjadi ke-israel-israel-an. Laki-laki Kristen misalnya, tak perlu memakai _kippah_ (kopiah orang Yahudi) ketika beribadah. Kita tetap menjadi orang Kristen yang berbangsa Indonesia.


Relevannya Mazmur ini adalah karena situasi yang begitu sulit sekarang sedang terjadi. Pandemi belum selesai, korban masih terus berjatuhan. Keadaan ekonomi masih tetap sulit. Teroris di Sigi terjadi, nyawa manusia ditebas begitu saja. Orang-orang tertentu di Papua kembali teriak merdeka. Bencana alam banjir pun melanda sebuah kota, #prayformedan.


Dan di tengah situasi yang sangat sulit ini, bantuan sosial yang harusnya diberikan utuh dan limpah, malah dikorupsi. Saya geram akan berita ini, tapi lebih banyak bersedih. Di manakah batas moral kita?


Sikap hati pemazmur ini kiranya boleh kita ikuti. Kita mungkin tak ada solusi. Daya atau kapasitas kita pun terbatas. Pemazmur memulai ikrarnya di ayat 9, setelah 8 ayat ia memohon, memelas belas kasih dari Tuhan (1-8). Ikrarnya ialah mau mendengar apa yang hendak Allah firmankan. 


Pemazmur ingat benar sejarah bangsanya, bahwa sebelum bangsanya dibuang, para nabi telah mengingatkan akan kejahatan mereka dan para pemimpinnya. Di ingatan pemazmur, Yesaya sudah mengingatkan berulang-ulang, tapi bangsanya tidak mau mendengar. Sibuk mengurus urusaan sendiri.


Yesaya sudah berteriak sampaikan firman Tuhan: _Aku benci melihat perayaan-perayaanmu. Aku tidak tahan melihatnya, sebab semuanya itu menjadi beban bagi-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik! Usahakan keadilan, kendalikan orang kejam, bela hak anak yatim dan perkara janda-janda (Yes 1:10-20)._


Bangsanya tidak mendengar. Disparitas sosial semakin menjurang dan menjulang. Kondisi negeri _chaos,_ Babilonia menyerang. Yehuda pun meradang. 


Tidak sulit bagi Allah untuk mengubah kondisi bangsa ini. Tapi Allah tidak ingin membiarkan kita hidup dalam kejahatan. Pemulihan akan tiba dimulai dari satu orang mau mendengarkan firman Tuhan dan yang takut akan Dia. Satu, dua, sepuluh, seribu, dan sekian orang yang mendengar (baca: melakukan) firman, maka pemulihan pasti tiba (ay. 8-9). Bangsa kita akan dipulihkan.


Di Minggu kedua Adven ini, dengan semua situasi yang sulit ini, kita mungkin mempertanyakan kasih setia Allah yang sepertinya menjauh dari manusia (ay. 8). Kita merasa seperti terbuang. Tapi mungkin tidak, kitalah yang mungkin sudah menjauh dari kasih setia Tuhan.


Tidak ada waktu untuk mencela dan merendahkan orang lain, sebab lebih baik waktu yang ada kita pakai untuk berdiam diri, melakukan perenungan, refleksi dan berdoa seperti pemazmur 85 ini berdoa memohon bangsa dipulihkan.


Selamat Hari Minggu. Tuhan Yesus memberkati. -frh- 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar