BANTUAN PEMERINTAH JEPANG
(Kerja sama konsulat Jenderal Jepang di Medan,
Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ) Sumatera Utara,
Persada Sumatera Utara dan Universitas Sumatera
Utara)
Jl. Bioteknologi 20155 Kampus USU, Medan
Telp. 061 77807742
Apakah kompos??
Kompos umumnya adalah bahan organik
yang telah mengalami pelapukan sehingga terjadi perubahan bentuk. Bahan organik
yang dimaksud dapat berupa sisa-sisa kegiatan di dapur ibu-ibu rumah tangga,
seperti batang, daun, dan akar sayur-sayuran, kulit buah-buahan dan juga sisa
nasi ataupun lauk-pauk.
Bahan organik yang disebut diatas
lazim dikatakan sebagai sampah rumah tangga. Bila banyak sampah rumah tangga
dapat dikelola sendiri, maka akan memberi manfaat yang banyak.
Apakah Manfaat kompos ?
Manfaat
bagi halaman atau kebun :
- Bunga-bunga ataupun hijauan lainnya tumbuh semarak dengan media tanam yang ditambahkan kompos
- Tanaman obat di dalam pot (Tabulampot) semakin sehat dengan media yang ditambah dengan kompos
- Cabai, tomat, sayur-mayur, buah-buahan tumbuh dengan baik.
Manfaat
bagi lingkungan :
- Memperbaiki segi estetika dari lingkungan dengan berkurangnya paparan sampah
- Membantu segi sanitasi karena berkurangnya cemaran sampah
- Membantu segi kesehatan karena berkurangnya tikus dan kecoa
Manfaat
bagi ibu-ibu rumah tangga :
- Dihematnya biaya pemupukan tanaman
- Dapat mengkonsumsi hasil kebun sendiri untuk keperluan dapur seperti cabai, tomat, jahe, lengkuas, serai, dan sayuran lainnya
- Dapat mengkonsumsi buah-buahan sendiri
- Dapat menikmati pemandangan indah dan menyejukkan dari tanaman-tanaman hias
Manfaat
bagi pemerintah kota Medan :
- Dikuranginya volume sampah
- Suasana lingkungan perumahan lebih asri
- Dikuranginya emisi gas rumah kaca dari TPA (Tempat Pembuangan Akhir )
KOMPOS TAKAKURA
Terdapat berbagai cara pengolahan
kompos, dari yang mudah sampai yang sukar, dari memakai mikroorganisme lokal
sampai mikroorganisme impor.
Kompos takakura pertama sekali
dikreasi oleh Koji Takakura yang merupakan seorang tenaga ahli dari Jepang.
Oleh Takakura-san dimanfaatkanlah mikroorganisme lokal yang murah dan mudah
untuk mendapatkannya yaitu Saccharomyces dari ragi tape, Rhizopus dari ragi
temped an Lactobacyllus dari Yoghurt. Mikroorganisme ini dimasukkan ke dalan
keranjang starter kit dan dengan keranjang akhirnya dikenal dengan nama
keranjang takakura semua sampah dapur diurai menjadi kompos. Dengan semakin
beragamnya sampah yang diurai, komposisi mikroorganisme menjadi bertambah,
sehingga daya penguraian terhadap sampah dapur menjadi bertambah.
Proses Pemanenan Kompos Takakura
Sesudah pengisian ke dalam keranjang,
biasanya dengan sampah dapur jumlah normal rumah tangga di Indonesia yaitu 6
orang maka keranjang akan penuh sesudah 40 hari. Maka 1/3 bagian sampah dalam
keranjang sudah bias dipanen dan didingankan selama 1 bulan sebelum
diaplikasikan kepada tanaman. 2/3 bagian sampah dalam keranjang dipakai untuk
melanjutkan proses pengomposan dengan sampah yang baru. Setiap pelaku kompos Takakura akan mendapat manfaat dari
aplikasi teknologi sederhana ini, lingkungan menjadi bersih, asri, dan hijau.
Selain itu, bila diaplikasikan ke buah-buahan dan sayur-sayuran maka kesehatan
di rumah tangga akan meningkat apalagi buah dan sayur tersebut bebas dari
aplikasi kimia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar