H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Jumat, 06 Januari 2012

Peralatan Laboratorium

PENDAHULUAN

Alat kimia merupakan benda yang digunakan untuk melakukan kerja praktikum kimia di laboratorium. Berbagai jenis peralatan laboratorium harus disimpan dalam keadaan bersih untuk menjaga terjadinya kesalahan dalam melakukan percobaan. Alat-alat ini dapat dibersihkan dengan detergen, bila perlu dibilas dengan larutan asam pekat, kemudian baru dibilas dengan air. Sebelum digunakan sebaiknya peralatan dibilas dengan larutan yang akan dipakai. Berikut ini adalah jenis-jenis peralatan laboratorium yang digunakan :
1.      Gelas ukur
Gelas ukur mempunyai bentuk seperti pipa yang mempunyai kaki/ dudukan sehingga dapat ditegakkan. Pada bibir atas terdapat bibir tuang untuk memudahkan dalam menuang larutan atau cairan. Gelas ukur terbuat dari gelas, tetapi tersedia juga yang terbuat dari plastik tahan bahan kimia. Pada badannya terdapat skala dan di bagian atas terdapat tulisan yang menyatakan kapasitas gelas ukur tersebut. Alat ini digunakan untuk mengukur suatu larutan dengan volume tertentu yang tidak memerlukan ketelitian tingkat tinggi.

2.      Gelas kimia
Gelas kimia (beaker) berupa gelas silindris pendek berdiameter variatif dengan skala sepanjang dindingnya. Gelas ini terbuat dari bahan kaca borosilikat yang tahan panas mencapai suhu 200 oC. Terdiri atas berbagai ukuran yang tercantum di bagian luarnya. Ukuran alat ini bervariasi dari 50 mL hingga 2 L. Fungsinya antara lain untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan ketepatan tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan, dan media pemanasan cairan.
3.      Labu ukur
Labu Ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yang berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu ( meniskus berada di atas garis leher ).
Sebelum menggunakan instrumen ini, labu ukur harus dicuci terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar zat – zat yang tidak dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan bagaimanapun, labu ukur yang kering sangatlah baik untuk digunakan.

 

4.      Buret

Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3.
Buret, berupa tabung kaca bergaris dan memiliki berbagai tipe kran di ujungnya. Ukuran buret dimulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 mL dan 50 mL dengan skala 0,05 mL. Buret berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi
Oleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari galat sistematik. Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks. Bahkan ketebalan garis ukur juga memengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis. Kaidah yang umumnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniskus menyentuh bagian bawah garis ukur.

 

5.      Timbangan

Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda. Timbangan/neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik /Digital. Salah satu contoh timbangan adalah neraca pegas (dinamometer). Neraca pegas adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya. Neraca pegas (seperti timbangan badan) mengukur berat, defleksi pegasnya ditampilkan dalam skala massa (label angkanya sudah dibagi gravitasi).
Persamaan matematis suatu neraca pegas dinyatakan dalam:
k * X = m * g
dengan
k = konstanta pegas
X = defleksi
m = massa
g = gravitasi

6.      Corong pemisah
Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang takcampur.
           Corong pemisah yang digunakan dalam laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan kerannya terbuat dari kaca ataupun Teflon. Ukuran corong pemisah bervariasi antara 50 mL sampai 3 L. Dalam skala industri, corong pemisah bisa berukuran sangat besar dan dipasang sentrifuge.
Untuk memakai corong ini, campuran dan dua fase pelarut dimasukkan ke dalam corong dari atas dengan corong keran ditutup. Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat untuk membuat dua fase larutan tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan keran dibuka untuk melepaskan tekanan uap yang berlebihan. Corong ini kemudian didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung. Penyumbat dan keran corong kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan mengontrol keran corong.

7.      Cawan Petri
Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (18521921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman.
Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.

8.      Batang pengaduk
Batang pengaduk, bentuknya panjang yang terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia yang kedua ujungnya tumpul. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali larutan asam.
Berasal dari sebatang kaca yang berdiameter 4 mm, dipotong menurut panjang yang sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan nyala Bunsen. Batang itu panjangnya seharusnya 20 cm untuk digunakan pada tabung reaksi dan 8 – 10 cm untuk pinggan dan gelas piala kecil. Pipa kaca berongga tidak boleh digunakan sebagai batang pengaduk. Suatu batang yang satu ujungnya runcing yang dibuat dengan memanaskan sebatang batang kaca pada nyala, kemudian menarik pada waktu masih lunak seperti dalam membuat jet kaca dan menatahkan menjadi dua, digunakan untuk melubangi ujung kerucut kertas saring untuk meindahkan isi kertas saring ke bejana lain, dengan semprotan air dari sebuat botol cuci. Batang kaca yang ujungnya berkaret disebut juga policeman digunakan untuk membuat zat padat dari dinding dalam wadah kaca. Batang pengaduk terbuat dari politena ( polietilena ) dengan suatu dayung yang berbentuk kipas pada kedua ujungnya berfungsi sebagai policeman yang memuasakan pada temperatur laboratorium : dayung ini dapat dilekukkan dalam segala bentuk. ( Vogel, 1990 : 156 )

9.      Lampu spiritus
Lampu spiritus digunakan untuk pemanasan larutan. Sesuai dengan namanya lampu ini menggunakan bahan bakar spiritus. Untuk memanaskan larutan biasanya lampu spiritus digunakan bersama dengan kaki tiga dan kawat kasa.

10.  Spatula
Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai.
Ada tiga jenis spatula untuk keperluan laboratorium:
  • Spatula yang terbuat dari logam (stainlessteel) digunakan untuk mengambil obyek yang telah diiris untuk sediaan mikroskop.
  • Spatula politena atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambil bahan kimia padat.
  • Spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengan nekel, digunakan sebagai sendok kecil untuk mengambil bahan kimia.

11.  Pipet tetes
Pipet tetes, berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dari ujung bawahnya meruncing, serta ujung atasnya ditutupi dengan karet. Pipet tetes dipakai untuk mengambil sejumlah cairan dalam skala tetesan kecil.


12.  Kaki tiga
Kaki tiga, berupa kursi berkaki tiga dari besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.

13.  Labu leher tiga (Three-neck Rounded Flask)
Labu alas bulat leher tiga merupakan alat yang sering digunakan di laboratorium kimia. Labu ini mempunyai alas bulat dan mempunyai leher sebanyak tiga buah. Labu alas bulat leher tiga biasanya digunakan dalam proses destilasi. Pada masing-masing leher adalah tempat untuk termometer, untuk memasukkan bahan kimia yang akan didestilasi dan satunya lagi untuk jalan uap cairan yang akan dilewatkan dalam gelas pendingin.

14.  Mortal dan pestle
Mortal dan pestle, berupa mangkok yang terbuat dari porselen kaca atau batu granit yang dapat digunakan untuk menghancurkan atau mencampurkan padatan kimia.


15.  Kawat kasa

Kawat kasa, berupa saringan kawat persegi yang dilapisi dengan asbes dan digunakan sebagai alas pada pemanasan yang berasal dari pembakaran Bunsen

16.  Kertas saring
Kertas saring, sebagai penyaring larutan. Mempunyai berbagai ukuran diameter dan daya saring.

17.  Labu destilasi
Labu destilasi hampir sama dengan labu alas bulat, tetapi mempunyai pipa ke arah sisi. Pipa ke arah sisi ini akan disambungkan dengan gelas pendingin pada saat digunakan untuk keperluan destilasi.

18.  Penjepit tabung uji
Penjepit tabung uji digunakan untuk menjepit tabung uji pada saat pemanasan larutan. Larutan yang akan dipanaskan ditempatkan pada tabung reaksi yang sesuai dengan ukuran penjepit.


19.  Sentrifuge
Berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan padatan dari larutan.

20.  Mikroskop
Berfungsi untuk melihat objek dalam ukuran paling kecil sehingga dapat diamati berdasarkan ukuran yang telah ditentukan.

21.  Botol semprot
Berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades. Cara menggunakannya dengan menekan badan botol sampai airnya keluar
22.  Oven
Oven digunakan oleh industri roti. Jenis oven ini adalah tidak tergantung oleh daya listrik. Kelemahan oven manual adalah suhu panas tidak dapat dikontrol, sehingga semakin lama oven hidup, suhu semakin tinggi.
Oven Tunnel merupakan jenis oven yang biasanya dipakai untuk industri besar. Bila anda ingin berinvestasi untuk jenis oven ini anda harus mempunyai tempat yang luas. Panjang oven Tunnel bisa mencapai 12 meter.  Kelebihan oven tunnel adalah proses pemanggangannya lebih cepat dengan penggunaan konveyor dimana adonan  dimasukkan di sisi depan oven dan akan keluar menjadi roti di bagian belakang oven. Dengan daya yang besar, maka oven tunnel sangat cocok bagi industri besar.

23.  Desikator
Berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel. Fungsinya adalah tempat menyimpan sampel yang harus bebas air dan mengeringkan padatan. Cara menggunakannya :
o Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.
o Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.
Keterangan :
Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 105 oC sampai warnanya kembali biru.

2 komentar:

  1. iya .... kami akan usahakan yang terbaik.... terima kasih buat sarannya.. Salam Rimba

    BalasHapus