H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 21 Juni 2020

1 Samuel 12 : 24

Selamat senin ceria buat kita semua..
🙂🙂

1 Samuel 12:24 (TB)  Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu.
🙏🙏🙏

*Kejadian 1:26-31* | Menurut Almanak HKBP

Kisah penciptaan ini sebenarnya sudah sangat sering dibicarakan. Tapi kisah ini juga yang pernah disalahartikan secara besar-besaran. Tidak tanggung-tanggung, dampak keputusan Paus Alexander VI dalam _Treaty of Tordesillas (1494)_ mendorong semangat *imperialisme* (Latin _imperare_ = memerintah) Spanyol dan Portugis atas seluruh dunia. Entah siapa yang memberi mereka kuasa sedemikian hebatnya, dunia dengan sesukanya dibagi dua. Spanyol diberi hak menguasai seluruh dunia, mulai dari sisi barat Tanjung Verde dan Portugis dari sisi timurnya.

Semangat imperialisme itu pun kemudian di *catat* oleh sejarawan (Indonesia) dalam motif andalan 3G: _Gold, Glory, Gospel (God)._ Catatan ini sekaligus menjadi *cacat* dalam dunia Kekristenan. Khususnya di Indonesia, kita masih menemukan penganut agama tertentu yang menyamakan agama Kristen dengan agama penjajah. Mereka trauma hanya dengan membaca sejarah negaranya.

Mestinya, firman Tuhan yang mengatakan manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah (ay. 26-27) sudah kita pahami dengan baik dan benar. Setiap orang (ras apa pun) mempunyai gambaran dan rupa Allah (yang memang sudah rusak karena dosa dan dipulihkan dalam Kristus). Tapi separah-parahnya kerusakan itu, tidak otomatis menghilangkan hak hidup siapa pun. Kisah Penciptaan menegaskan bahwa *tidak boleh ada pengkelasan suatu ras yang lebih superior dari ras lainnya.*

Kematian George Floyd di tangan kepolisian Minnesota beberapa waktu lalu bisa jadi merupakan serpihan dari spirit imperialisme yang masih terpendam di alam bawah sadar siapa saja. Kita tahu, imperialisme adalah politik untuk menguasai, baik dengan kekuatan senjata, ekonomi, kultur, agama, atau pun ideologi. Dan kita lihat faktanya, selalu ada saja orang yang merasa lebih berkuasa dari orang lain.

Di ayat 28, kita menemukan kata ibrani _raddah_ atau "berkuasa" yang dapat diartikan sebagai kegiatan mengurusi binatang dengan baik. Dan kata _kabbasy_ atau "menaklukkan" yang dapat diartikan sebagai upaya untuk mengerjakan bumi, mengolah tanah, setara dengan mengusahakan dan memelihara taman.

Jadi jelas, bahwa yang di­maksud dengan berkuasa tidak berarti berkuasa un­tuk sebebas-bebasnya merusak/mengeksploitasi, baik manusia atau pun alam ciptaan. Berkuasa dalam konteks ini artinya *berkuasa dalam merawat dan memelihara dalam sebuah keteraturan.* Itulah yang semestinya kita ingat dari kisah penciptaan ini. Bukan penguasaan dalam semangat imperialis, tetapi dengan mengingat selalu bahwa Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik (ay.31).

Mari semakin menghargai perbedaan ras. Selamat Hari Minggu dan selamat beristirahat. Tuhan Yesus memberkati -FRH- 🙏

Tidak ada komentar:

Posting Komentar