*🌷TERIMALAH ROH KUDUS*
_*(YOHANES 20:19-23)*_
*Shalom,*
Selamat Hari Minggu _*PENTAKOSTA*_
Bagaimana gereja tanpa Roh Allah ? Tanpa Roh Kudus ? Kerap gereja kurang memulikan Roh Kudus, Pribadi Allah Yang Ketiga, padahal Dialah yang senantiasa diam didalam diri setiap orang yang sungguh percaya Yesus, didalam gereja, memberikan kuasa Allah, memberikan semangat dan kegembiraan kepada kita.
Sejarah gereja menunjukan, kurangnya pemahaman gereja akan Roh Kudus telah membuat, lama sekali gereja didalam dunia ini, kurang memahami akan pentingnya peranan Roh Kudus.
Tapi di seluruh dunia, Roh Allah bekerja, membangkitkan kebangunan rohani seperti, great awekening wave, menyapu seluruh dunia, dan menyadarkan gereja akan kuasa Roh Kudus dalam membangunkan gereja merindukan Roh Allah dan pemberitaan Injil di seluruh dunia.
Silahkan anda amati, mengapa mengenai Roh Kudus, banyak gereja yang kurang terpanggil untuk mengabarkan tentang Roh Kudus, bahkan kurang berani memberitakannya. Hal ini terjadi, mungkin karena Allah Bapa dan Tuhan Yesus menyaksikan mengenai DiriNya, sedangkan Roh Kudus menyaksikan Allah Bapa dan menyaksikan Kristus.
Disamping itu, mengkhotbahkan Roh Kudus mungkin dikhawatirkan akan membawa kepada kesalah fahaman ataupun penekanan yang menyimpang. Tetapi bukankah Roh Kudus adalah Pribadi Ketiga Allah, yang harus disanjung tinggi, yang justru sejak dini dijanjikan dan diberikan kepada murid-murid dan kepada setiap orang percaya di zaman ini ?
Tanpa Roh Kudus tidak akan ada orang beriman kepada Tuhan Yesus. Bukahkah Nikodemus bertobat karena dilahirkan baru oleh Roh Kudus? Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita, kalau Roh Penghibur itu datang maka “Dia akan meng-insafkan manusia akan dosa”.
Begitu pentingnya gereja mengenal Roh Kudus lebih banyak dan lebih dalam lagi, karena Dialah yang menyertai orang percaya di dunia ini sampai selama-lamanya. Bukan hanya sebentar. Bukan datang dan pergi lagi sebagaimana pada masa Perjanjian Lama. Setiap orang dapat menjadi percaya dan hidup didalam Kristus dan FirmanNya, hal itu hanya dapat terjadi karena Roh Kudus mengubahkan, membaharui, dan berdiam didalam hidupnya sampai selama-lamanya (band Yoh 14:16)
Menyertai setiap orang Kristen, menyertai gereja, untuk melanjutkan pekerjaan Kristus di dalam dunia, memberitakan Kasih Allah, agar banyak orang diselamatkan. Orang Kristen bukan ditujukan untuk menikmati keselamatan sendiri dan bersantai-santai saja di dalam gereja.
Itulah sebabnya pada petang Minggu pertama kebangkitan Kristus, Dia melawat murid-muridaNya, dan masuk ke dalam ruangan yang terkunci dimana murid-muridNya sedang ketakutan dan bersembunyi dari kejaran para pemimpin agama Yahudi.
Mungkin mereka juga sedang mengatur cara bagaimana agar mereka segera dapat lari keluar dari Yerusalem. Dan ketika Tuhan Yesus masuk ke dalam ruangan terkunci itu, tentulah Dia datang dengan misi yang tidak berubah, yaitu memberitakan bahwa Dia sudah bangkit dan Dia adalah Juruselamat. Tuhan Yesus datang bukan memarahi mereka tetapi justru Dia masuk ke ruangan persembunyian itu, memberikan “Damai SejahteraNya dan memulihkan mereka semua, dengan Roh Kudus, sehingga dengan seketika itu juga iman percaya mereka dipulihkan untuk melaksanakan misi Allah dan pergi ke seluruh dunia. Hal ini penting kita fahami, karena tidak mungkin orang-orang yang sedang ketakutan dapat memberitakan Injil Kristus.
*1. DIBERI DAMAI SEJAHTERA KRISTUS*
Setelah kebangkitan Yesus, murid-muridNya bertemu dengan Dia, tetapi mereka tidak segera dapat mengenali wajahNya. Lihat saja, Maria Magdalena di taman, demikian juga murid-murid di jalan Emaus, begitu pula ketika para murid berada Bersama Yesus di pantai dan mereka mendapatkan ikan yang banyak.
Demikian juga pada saat Tuhan Yesus masuk ke dalam ruangan yang terkunci itu, mereka tidak mengenalnya tetapi untunglah Tuhan Yesus berinisiatif menyapa dan menunjukkan bekas lukanya. Setelah itu barulah mereka mengenal Dia dan bersukacita.
_“Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tanganNya dan lambungNya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. (Yohanes 20:19-20)_
Perhatikanlah, kalimat pertama yang keluar dari ucapan Tuhan kita, bukanlah kalimat pertanyaan, kemana saja mereka, tetapi yang dikatakanNya adalah “Damai Sejahtera”. Setelah Tuhan Yesus bangkit dan menemui mereka, kata pertama yang keluar dari mulutnya bahkan diulang sampai tiga kali, adalah “Damai sejahtera bagi kamu.”
"Damai sejehtera bagi kamu " adalah salam umum orang Yahudi, yang merupakan harapan kesejahteraan penuh dilimpahkan Tuhan kepada orang lain. Tetapi didalam kisah ini, ucapan Kristus, adalah jauh lebih besar dari nmakna sapaan yang secara tradisi diucapkan orang di zaman itu.
Damai sejahtera yang diucapkanNya adalah satu kuasa pemulihan kepada murid-muridNya yang sedang dilanda kertakutan karena guru mereka disalibkan dan mati. Mereka berupaya menyelamatkan diri dari ancaman masa agar tidak ditangkap. Ketakutan yang sama telah membuat Petrus menyangkal sampai tiga kali dan imannya runtuh.
Mereka ketakutan tetapi Tuhan Yesus menunjukkan bekas luka di tangan dan di lambungNya kepada mereka, barulah mereka dapat diyakinkan dan bersukacita, karena mereka telah melihat Tuhan. Ketika Yesus menampakkan diri kepada mereka, Alkitab memberi tahu kita, mereka ketakutan dan mengira bahwa mereka telah melihat hantu, (band Lukas 24:37).
Yesus kemudian bertanya kepada mereka, “Mengapa kamu gelisah? dan mengapa pemikiran muncul di dalam hatimu?” (band Lukas 24:38). Yesus Kristus yang telah disalibkan dan mati itu, sekarang hidup kembali dan benar-benar ada Bersama-sama mereka di ruangan itu. Damai sejahtera segera memenuhi hati mereka. Masuknya Tuhan Yesus menembus dinding Gedung itu, dapat kita bayangkan betapa senangnya mereka dan ketakutan digantikan sukacita bahkan keberanian setelah Dia mengucapkan, “Damai sejahtera bagi kamu”.
Hal ini menguatkan kita, bahwa kehadiran Yesus Kristus di hadapan murid-muridNya yang sedang ketakutan itu bertujuan untuk memulihkan mereka dari rasa takut, karena hanya dengan hilangnya ketakutan itu, murid-muridNya dapat menjalankan misi Kristus yang akan mereka lanjutkan.
Bagaimana mungkin para murid dapat memberitakan Injil ke seluruh dunia apabila mereka dikejar-kejar rasa takut. Tuhan Yesus harus mengantikan ketakutan itu dengan damai sejahteraNya.
Pada pesta perayaan hari Pentakosta ini, iman kita disegarkan, “damai sejahtera Kristus”, benar melampaui segala akal, dan adalah harta yang terutama didalam iman Kristen, karena dimana ada ketakutan, disana tidak ada iman akan kasih Allah. Damai sejahtera Tuhan adalah modal utama gereja untuk dapat dapat dipakai Tuhan menjadi alatNya, melanjutkan misi Kristus, memberitakan Injil. Firman Tuhan juga mengingatkan, orang Kristen memerlukan ketenangan agar dapat berdoa dan Tuhan Yesus memberikannya kepada murid-muridNya. Kepada kita di zaman ini, kebangkitan dan kehadiranNya yang nyata bahkan oleh RohNya didalam kita memulihkan kita bahwa Dia menyertai kita dengan damai sejahteraNya.
*2. MISI KESELAMATAN DUNIA*
Tuhan Yesus masuk menemui murid-muridNya dengan tujuan yang tidak berubah. Mungkin murid-muridNya tidak dapat berpikir jelas dan mungkin juga heran bukankah rasanya baru saja mereka berada didalam peristiwa yang menggoncangkan jiwa mereka tetapi sekarang Guru mereka mengucapkan perkataan yang tetap akan melanjutkan apa yang mereka kerjakan selama ini yaitu menyampaikan Kerajaan Allah.
Bahkan Dia menyuruh mereka lagi dengan beban yang lebih besar lagi. Dia memberikan damai sejahtera bukan tanpa maksud tetapi dengan misi yang sangat besar.
_“Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." (Yohanes 20:21)_
Sebagaimana otoritas yang diberikan BapaNya kepadaNya, demikian otoritas yang sama diberikan sekarang kepada murid-muridNya. Sekejab setelah ketakutan merekja sirna, langsung mereka diberikan satu tugas besar yang baru lagi, pergi memberitakan Kebangkitan dan Keselamatan bnagi orang berdosa. Ketakutan sudah tidak ada lagi.
Sekarang Dia mengutus murid-muridNya untuk melanjutkan penyelamatan orang berdosa didalam dunia ini dan sampai akhir zaman. Dia bukan menyuruh mereka tanpa memperlengkapi, tetapi Kristus memberikan otoritas dari DiriNya dan dari BapaNya juga.
Bahkan bukan saja dari BapaNya dan dari Anak tetapi juga dengan penyertaan Roh Kudus yang akan dicurahkan pada hari Pentakosta, itulah yang tambah menjadikan mereka dengan berani dan sukacita melanjutkan misi yang besar, sebagaimana telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Memberitakan pengampunan dosa dan keselamatan juga membebaskan semua orang yang terbelenggu, menegakkan keadilan dan kebenaran di dunia.
Begitulah pula Firman Tuhan ini mengingatkan kita, bahwa orang Kristen diselamatkan bukan untuk menunggu ke sorga. Bukan untuk kumpul-kumpul. Tetapi Tuhan Yesus menyuruh orang Kristen supaya bekerja giat memberitakan Injil (Kabar Sukacita) untuk keselamatan orang lain dan dunia ini. Itulah tujuan gereja. Yesus mengutus semua orang Kristen untuk mencari orang yang terhilang dan Dia menyertai para pemberita Injil dengan kuasa RohNya.
Setiap orang yang dipimpin oleh Roh Allah yang berkuasa itu akan sungguh memberitakan Injil keselamatan dimana-mana saja. Betapa Firman Tuhan ini kembali dengan tegas mengingatkan gereja dan setiap orang percaya bahwa inkarnasi atau lawatan Anak Allah ke dalam dunia ini bukanlah untuk mendirikan gereja sebagai institusi, tetapi untuk menyelamatkan orang berdosa. Dapatkah kita memahami pentingnya pengutusan Kristus ini kepada para murid dan kepada kita semua ?
Murid-murid telah belajar dan dilatih selama tiga tahun selama dua puluh empat jam setiap hari dan tibalah saatnya Tuhan akan meninggalkan murid-muridNya didalam dunia dan mereka harus melanjutkan pemberitaan Injil didalam dunia dan sebelum Dia mengutus mereka kembali Tuhan memberikan “Damai SejahteraNya” kepada mereka. Bukan saja mereka harus memiliki iman yang teguh tetapi damai sejahtera Allah harus ada didalam hati mereka agar mereka memiliki kekuatan untuk berani dan bersuka memberitakan Injil.
Perhatikanlah banyak orang Kristen dan gereja yang tidak lagi memperhatikan pemberitaan Injil, memberitakan Kristus dan pengampunan dosa. Gereja suka bersembunyi dibalik kesibukan organisai dan berbagai programnya dan mengatakan mereka sudah memberitakan Injil. Padahal Tuhan Yesus mengutus, memberikan otoritas yang besar dari Bapa dan dari Anak, agar murid-murid yang sedang ketakutan itu memiliki damai sejahtera, untuk melaksanakan misi Allah. Untuk itulah mereka harus menunggu dulu di yerusalem untuk menerima Kuasa Roh Kudus, untuk menyampaikan Kabar Baik ke seluruh dunia.
Lama gereja tidak giat memberitakan Injil sampai Roh Kudus sendiri melakukan intervensiNya membangkitkan gelombang kebangunan rohani di berbagai belahan dunia di berbagai generasi. Bahkan ada masa gereja-gereja kurang memperhatikan penginjilan kepada orang yang belum percaya sehingga Tuhan membangkitkan badan-badan pekabaran Injil di dunia ini, dan pergi ke tempat jauh menginjil dan kemudian menumbuhkan banyak gereja di seluruh dunia.
Jangan lupa gereja-gereja di Indonesia termasuk gereja Batak yang besar itu, bukanlah hasil pekabaran Injil gereja Jerman tetapi buah pekabaran Injil Rhenish Barmen, Jerman. Demikian juga pekerjaan badan pekabaran Injil Protestan di Hindia Belanda, dipimpin oleh Badan NZG yang dibantu masuk oleh kongsi dagang Belanda yaitu VOC.
Harus kita akui dan syukuri dan mengingatkan gereja-gereja di Indonesia bahwa semuanya itu adalah fakta betapa besarnya kuasa Roh Kudus yang diberikan Kristus kepada orang-orang yang memahami dan berbeban besar dalam pemberitaan Injil, melaksanakan mandat Kristus setelah Dia naik ke surga.
Rasul Paulus sendiri mengatakan, “celakalah aku kalau aku tidak memberitakan Injil”. Roh Kudus diberikan kepada gereja agar gereja bersemangat, berani dan bersukacita memberitakan Injil, bukan hanya enak-enak dan santai-santai mengatasnamakan persekutuan dan ibadah-ibadah apalagi kesibukan yang tidak berkaitan langsung dengan tugas gereja yang dimandatkan Kristus yaitu menyelamatkan orang berdosa.
Sebagaimana Tuhan Yesus diutus kedalam dunia memperdamaikan orang berdosa dengan Allah, itulah tugas setiap orang Kristen untuk memberitakan keselamatan yang dikerjakan Kristus agar banyak orang lain juga diselamatkan.
Bukan hanya untuk diri kita sendiri saja. Itulah sebabnya Tuhan Yesus sejak dini telah mengatakan kepada murid-muridNya, “Aku akan menjadikan kamu penjala manusia” Dan sebelum Dia naik ke surga Dia menyuruh, murid-muridNya untuk pergi ke seluruh dunia, menjadikan segala bangsa menjadi murid-muridNya dan mengajarkan segala PerkataanNya kepada mereka.
Apakah anda dan gereja termasuk yang setia melakukan tugas itu ? Hanya oleh Roh Kudus dan kuat kuasaNya yang dapat menopang seseorang memberitakan Kabar Baik kepada orang-orang yang belum percaya agar mereka juga diselamatkan.
*3. DIKARUNIAKAN ROH ALLAH*
Tuhan Yesus memperbaharui murid-muridNya setelah kebangkitanNya, dengan memberikan kepada mereka RohNya sehingga mereka menerima kuasa Ilahi.
_“Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. (Yohanes 20:23)”_
Tuhan Yesus menghembusi mereka dan berkata kepada mereka, “Terimalah Roh Kudus”. Tekad melayani Tuhan dalam kapasitas apapun khususnya didalam memberitakan Injil kepada yang terhilang, kalau tanpa bergantung dengan kuasa Roh Kudus, akan sia-sia saja. Bukankah demikian yang dikatakan Kitab Zakharia 4:6, “bukan oleh kuat, bukan oleh agagah, tapi oleh RohKu” kata Tuhan semesta alam.
Tetapi para ahli masih mempergumulkan hal ini, khususnya pada ayat 22 ini, karena hari pencurahan Roh Kudus, belum terjadi, dan baru akan terjadi pada hari Pentakosta. Para ahli berpendapat bahwa tindakan Tuhan Yesus menghembusi mereka memberikan Roh Kudus sebagai tindakan simbolis Tuhan Yesus mengantisipasi pencurahan Roh yang akan dilakukan pada hari Pentakosta.
Tetapi bukankah perkataan demikian juga dilakukan Tuhan Allah setelah membentuk Adam dari tanah liat. Tuhan Allah menghembuskan RohNya, memberikan nafas, memberikan kehidupan. Demikian juga hembusan nafasNya kepada para muridNya, adalah hembusan nafas Allah sebagaimana yang ditiupkan kepada hidung Adam sehingga Adam menjadi makhluk yang hidup (band Kej 2:7).
Tuhan Yesus memberikan Roh Allah yang menghidupkan rohani mereka dan mengubahkan menjadi baru. Itulah yang dilakukan oleh Roh Kudus didalam diri manusia dan memberikan iman percaya.
Sekarang tiba waktunya mereka harus berani dan pergi memberitakan Injil. Dia benar-benar hidup Dia memiliki kuasa Roh Kudus dan memberikan Roh itu kepada murid-muridNya untuk mengubahkan mereka seluruhnya setelah kebangkitanNya. Dengan melahirbarukan mereka, Dia mensucikan dan mengubahkan mereka untuk melanjutkan tugas yang sebelumnya telah dilakukan oleh Tuhan Yesus.
Kepada murid-muridNya dilakukanNya setelah tanpa Yudas Iskariot lagi di tengah-tengah mereka. Penghembusan Roh Kudus terlebih dahulu sebelum hari Pentakosta ini, dilakukannya untuk meyakinkan mereka bahwa tidak lama mlagi Roh Kudus akan dicurahkan kepada murid-muridNya saat Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta setelah Yesus Kristus kembali kepada BapaNya, itu sebabnya mereka harus menunggu saat itu di Yerusalem, menerima Roh Kudus, menerima kuasa untuk memberitakan Injil (band Kis 1:8).
*4. OTORITAS UNTUK MENYATAKAN PENGAMPUNAN DOSA*
Orang Farisi mngatakan, Yesus sudah menghujat Allah, karena Yesus mengatakan didalam dunia ini Anak Allah berkuasa mengampuni dosa. “Siapakah yang dapat mengampuni dosa, bukankah hanya Allah ?” Karena itu ketika Tuhan Yesus mengatakan kalimat ini kepada murid-muridNya, kita juga bertanya mengenai hal ini.
_“Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada. (Yohanes 20:23)”_
Sampai saat ini banyak para ahli berpeda pendapat mengenai kalimat ini. Tetapi kalimat maksudnya, orang percaya menyaksikan pengampunan dosa akan terjadi hanya didalam Nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kita kepada setiap orang yang datang kepadanya dan menerima pengampunan dosa. Hanya Tuhan yang dapat mengampuni dosa.
_"Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu. (Yesaya 43:25)"_
Tetapi Tuhan Yesus mengatakan kepada para ahli taurat, bahwa Dirinya berkuasa mengampuni dosa manusia.
_“Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" (Markus 2:10a)”_
Pengampunan dosa diberikanNya saat seorang bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada contoh di dalam Alkitab bahwa para rasul dapat mengampuni atau mempertahankan dosa siapa pun. Misalnya, ketika Petrus mewartakan Injil kepada Kornelius dan orang lain yang berkumpul di rumahnya, dia tidak berkata, “Aku mengampuni dosamu dalam nama Yesus.” Sebaliknya, dikatakan,
_"Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepadaNya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena namaNya." (Kisah 10:43)_
Juga dikatakan,
_“Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam. (Yeremia 1:10)”_
Tetapi Yeremia tidak benar-benar melakukan hal-hal tersebut, melainkan dia memberitakan hal-hal tersebut dalam nama Tuhan.
Rasul Petrus juga sebetulnya bukan mengampuni orang-orang di rumah Kornelius. Sebaliknya, dia menyatakan pengampunan kepada mereka jika mereka mau percaya kepada Yesus.
Mereka telah menerima Roh Allah dan memiliki kuasa untuk memberitakan kematian dan kebangkitan Kristus yang menyelamatkan setiap orang yang mau mendengarkan Injil, bertobat dan menerima Kristus menjadi Tuhan dan Juruselamat. Sejak saat itu murid-muridNya dan setiap orang percaya diberi kuasa untuk memberitakan pengampunan dosa berlaku kepada setiap orang yang bertobat dan percaya.
Demikian juga mereka diberi kuasa untuk menyatakan bahwa hukuman Allah berlaku kepada orang-orang yang menolak Kristus, menolak Roh Kudus. Tidak ada pengampunan lagi kepada mereka yang menolak Roh Allah.
Injil yang sesungguhnya adalah Injil mengenai,
_“pengampunan dosa”. Injil diberitakan di seluruh dunia agar orang bedosa diampuni dosanya dan diselamatkan (band Roma 3:23)_
Tuhan tidak mengampuni dosa manusia karena Hamba Tuhan atau orang percaya mengucapkan dan memutuskan melakukannya, juga tidak diampuni dosa karena kita tidak mengatakannya tetapi orang percaya diberi kuasa bahwa didalam kematian dan kebangkitanNya diproklamasikan pengampunan dosa didalam Nama Tuhan Yesus. Itulah kuasa yang diberikan Kristus kepada gereja, menyatakan pengampunan dosa melalui pemberitaan Injil di dalam dunia ini.
Karena itu, pengampunan dosa terjadi, bukanlah karena Allah menyukai kita tetapi semata-mata karena Kristus telah menyerahkan nyawaNya untuk membayar hukuman atas segala dosa kita (band Kolose 1:13b-14).
Apa yang Tuhan ingin gereja lakukan adalah, bahwa mereka dapat memperoleh pengampunan dosa sepenuhNya secara cuma-cuma, hanya dengan percaya kepada Yesus Kristus. Rasul Petrus memberi tahukan hal itu kepada seorang bukan Yahudi bernama Kornelius ( band Kisah 10:43).
Oleh karena itu, setiap orang Kristen memiliki otoritas untuk mewartakan kepada orang berdosa yang bertobat dan yang mau percaya kepada Kristus, bahwa “Dosamu sudah diampuni.” Atau, jika seseorang mengeraskan hatinya dan menolak untuk percaya, kita dipanggil dengan sungguh menyatakan, “Kamu masih tetap didalam dosamu” (band Kisah 8:20-23).
Betapa bersukacitanya para murid, betapa sukacitanya gereja, betapa berbahagianya umat Tuhan, karena Tuhan Yesus yang menjanjikan Roh Penghibur kepada gereja, sudah menggenapi janjNya, Roh Kudus dicurahkan, pada hari Pentakosta yang kita rayakan sekartlang ini.
Bersyukur bersukacita dan muliakanlah Roh Kudus, yang tinggal didalam diri kita, memberikan Kuasa, dan menyertai kita sampai selama-lamanya, _*Amin!🙏*_
*🌷Salam dan doa,*
_ev.r.l.toruan/ev.m.br.Pa1000, depok_
_“Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tanganNya dan lambungNya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. (Yohanes 20:19-20)_
BalasHapus