Ringkasan RS Sehat (RSH)
Rumah tumbuh adalah rumah yang pada
awalnya hanya menyediakan ruang-ruang paling mendasar, sedangkan wujud ruang
tidak selalu dibatasi oleh dinding maupun atap akan tetapi hanya dengan atap
atau tiang saja ruang itu sudah terbentuk, namun dalam hal ini diharuskan juga
memenuhi ketentuan teknis kesehatan pada aspek keselamatan, kenyamanan serta
keamanan sebagai wujud dari rumah sederhana sehat.
- Kebutuhan Minimal Masa (Penampilan)
Penerapan kebijakan pembangunan RS/RSS saat ini masih menyimpan berbagai
macam permasalahan, yang secara garis besar adalah sebagai berikut :
-
RS/RSS merupakan rumah jadi yang secara tidak langsung
berhubungan dengan jati diri pemilik
-
Untuk memenuhi pengungkapan jati diri pemilik RS/RSS,
umumnya cenderung melakukan perubahan (Penambahan atau pembongkaran bangunan)
tetapi perubahan RS/RSS kurang memperhatikan kaidah perencanaan rumah sehat
-
Rumah kebanyakan berbentuk seragam sehingga sering
berbenturan dengan kondisi setempat.
Upaya mengantisipasi permasalahan diatas, dapat dilihat solusi sebagai
berikut :
-
Mampu memberikan keleluasaan pemilik untuk melakukan
pengembangan sesuai kebutuhan.
-
Mampu mengantisipasi terjadinya pengembangan yang
dilakukan penghuni dalam memenuhi kaidah perencanaan rumah sehat.
-
Mampu mewadahi kebutuhan dasar manusia akan tempat
tinggal dengan tersedianya beberapa ruang multifungsi.
- Kebutuhan Minimal Ruang (Luar-Dalam)
Kebutuhan ruang per orang dihitung berdasarkan aktivitas dasar manusia
dalam kegiatannya di rumah. Adapun rincian ruang tersebut dapat dilihat pada perhitungan di bawah ini :
Aktivitas tidur 0,8 x
2,00 = 1,60
Aktivitas makan 1,50 x
0.90 = 1.35
Aktivitas kerja 1.50 x
0.90 = 1.35
Aktivitas
istirahat / duduk 1.50 x
0.90 = 1.35
Aktivitas mandi 0.60 x 1.80 = 1.08
Aktivitas masak 0.60 x
1.80 = 1.08
Aktivitas mck 0.60 x 1.80
= 1.08
Total kebutuhan ruang per orang = 8.89 m2 ≈ 9.00 m2
Dari hasil perhitungan aktivitas
berdasarkan ergonomic ukuran badan rata-rata masyarakat Indonesia maka
didapatkan kebutuhan ruang per orang adalah 9.00 m2 . Perhitungan
diatas termasuk ruang gerak dan perabot untuk mendukung aktivitasnya.
- Kebutuhan Minimal Kenyamanan Bangunan
Rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan dan
kenyamanan dipengaruhi oleh 3 (tiga) aspek yaitu pencahayaan, penghawaan, serta
suhu udara dan kelembapan dalam ruangan.
- Pencahayaan
Matahari sebagai potensi terbesar yang dapat digunakan sebagai
pencahayaan alami pada siang hari. Pencahayaan yang dimaksud memiliki ketentuan
yakni cuaca dalam keadaan cerah dan tidak berawan, ruangan kegiatan mendapatkan
cukup banyak cahaya, dan distribusi cahaya secara merata.
- Penghawaan
Kenyamanan akan memberikan kesegaran terhadap penghuni dan terciptanya
rumah yang sehat, apabila terjadi pengaliran atau pergantian udara secara
kontinyu melalui ruangan-ruangan, serta lubang-lubang pada pembatas dinding
atau ventilasi.
Penghawaan dapat dilakukan secara alami dan buatan. Cara alami dengan
memanfaatkan pergerakan udara atau angin yang disebabkan oleh perbedaan suhu
dan tekanan udara alam sekitarnya. Cara buatan adalah mengkondisikan udara
dalam ruangan dengan menggunakan tenaga mekanikal-elektrikal atau air
conditioning.
- Suhu udara dan kelembapan
Pengaturan suhu udara dab kelembapan normal untuk ruangan dan penghuni
dalam melakukan kegiatannya, perlu memperhatikan :
-
Keseimbangan penghawaan antara volume udara yang masuk
dan keluar
-
Pencahayaan yang cukup pada ruangan dengan perabotan
tidak bergerak
-
Menghindari perabotan yang menutupi sebagian besar luas
lantai ruangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar