Peran Flora & Fauna Dalam Pertumbuhan
Oleh : Sri Wilarso Budi
R (Laboratorium Silvikultur E-mail: wilarso62@yahoo.com )
Biota Tanah
Jenis – jenis organisme yang dapat ditemukan pada tanah hutan tidak
berbeda jauh dengan jenis-jenis yang ditemukan di tanah-tanah lain. Hanya saja macam, jumlah dan aktifitasnya organisme pada tanah hutan
lebih besar dibandingkan dengan tanah pertanian. Kondisi lingkungan lantai hutan yang baik mendorong terbentuknya
beribu-ribu mikroorganisme yang mengadakan berbagai aktifitas yang berhubungan
dengan pembentukan tanah, penguraian dan pembusukan serasah, ketersediaan dan
pengembalian hara, serta metabolisme dan pertumbuhan pohon
Kebanyakan hewan-hewan tanah
membuat tempat tinggal pada permukaan sampah atau lapisan humus yang memiliki
kondisi tempat dan cahaya sesuai dengan kebutuhannya. Hewan tanah bersifat agak mobil, tetapi karena distribusinya tergantung
pada sumber nutrisi organik, mereka umumnya hanya bergerak dalam horizon bahan
organik saja. Kebanyakan organisme memperoleh karbon dari
material organik kompleks dan kelimpahannya sangat tergantung pada ada tidaknya
substrat organik yang layak
Eksudasi bahan organik akan
menstimulasi perkembangan mikroorganisme lainnya pada permukaan akar. Organisme ini jumlahnya bahkan 10-100 kali lebih banyak pada rhizosphere
dan lapisan agak tengah disekitar akar
dibandingkan dengan daerah disekitar tanah mineral. Pada umumnya jumlah organisme terbesar terdapat pada lantai hutan dan
rhizosphere, dan jumlahnya akan menurun sesuai dengan kedalaman tanah.
Macam-Macam Biota Tanah
Mikroflora Tanah : Bakteri, Actinomycetes, Jamur, and Alga
- Bakteri
Kemampuan untuk berkembang
tanpa ketersediaan O2 menjadi dasar pengelompokan bakteri menjadi 3 (tiga)
kelompok yang berbeda yaitu; aerob; bakteri yang hanya mampu bertahan
hidup jika tersedia O2 anaerob; bakteri yang hanya mampu bertahan hidup
jika tidak adanya O2, anaerob fakultatif; yaitu bakteri yang
mampu bertahan hidup dengan atau tanpa adanya O2.
Peran Bakteri
No.
|
Peran
|
Contoh
|
1
|
Fixsasi Nitrogen
|
Rhizobium
|
2
|
Pengoksidasi amonium
2NH4+ +
3O2 à 2NO2- + 4H+ + 2H2O
(Nitrosomonas)
|
Nitrosomonas&
Nitrosococcus
|
3
|
Pengoksidasi Nitrit
2NO2- + O2 à 2 NO3- (Nitrobacter)
|
Nitrobacter
|
4
|
Pengoksidasi Sulfur
2 S + 3O2 + 2 H2O -----------à 2H2SO4 (T. Thiooxidans)
|
Thiobacilus
|
5
|
Transformasi
besi, mangaan dan logam berat
|
Thiobacillus
ferrooxidan, Bacillus, Clostridium
|
6
|
Dekomposisi Bahan Organik
|
Basillus, Pseudomonas
|
Peran Aktinomycetes : Fiksasi nitrogen, dekomposisi bahan organik, dan
penghasil antibiotic
Peran jamur :
-
Dekomposisi selulosa atau
senyawa lain
-
Pemecahan protein menjadi
karbon dan nitrogen
-
Predator bagi beberapa fauna
tanah seperti protozoa, nematode dan rhizopid tertentu dan juga berperan dalam
keseimbangan mikroorganisme di dalam tanah
-
Jamur yang bersifat pathogen
bagi tanaman
-
Berasosiasi dengan tanaman
tingkat tinggi membentuk mikoriza
Hewan Tanah
- Hewan tanah yang terdapat pada lingkungan hutan berpengaruh terhadap tanah & pertumbuhan pohon.
- Ukuran hewan tanah ini bervariasi dari binatang besar (biasanya hewan piaraan) sampai ukuran sederhana seperti protozoa
- Peranan hewan ini beragam antara lain; Dekomposer, mengurangi lapisan penutup tanah pada daerah yang vegetasi penutup tanahnya terlalu lebat, meningkatkan atau mengurangi infiltrasi air, dll.
- Vertebrata
- Arthropoda
- Cacing.
- Protozoa
Vertebrata
Umumnya terdiri dari hewan-hewan berkaki empat berperan
dalam proses pelapukan, pengolahan tanah, skarifikasi dan penanaman. Hewan ini membantu proses pencampuran
material organik dengan material inorganik yang berada pada permukaan tanah. Dekomposisi bahan organik akan dipercepat
dengan penggunaan tanaman sebagai sumber pakan bagi hewan. Hewan-hewan besar mampu memadatkan
permukaan tanah, sedangkan hewan-hewan kecil
berperan sebagai fasilitator untuk penetrasi air. Tikus, tupai tanah dan hewan kecil
lainnya berpengaruh terhadap mikrorelief
tanah
Arthropoda : Arthropoda merupakan kelompok hewan
dengan tubuh beruas-ruas & berotot yang berada dilantai hutan. Kumbang, semut, lipan, keluing, kutu
busuk, laba-laba, dll berperan pada proses dekomposisi serasah. Hewan pemamah biak akan mebuang makananya
ke lantai hutan. Kutu busuk
mencari makan pada dedaunan dan kayu yang telah mati, kemudian daun-daun ini
akan dibuang ke lantai hutan. Keluing mencari makan pada material organik yang
telah mati .
Cacing Tanah : Cacing dapat dikelompokkan menjadi 2
kelompok yaitu cacing tanah bersegmen dan tidak bersegmen atau nematoda. Kelompok bersegmen memiliki peranan yang
lebih penting dalam pembentukan tanah.
Kelompok
bersegmen ini terdiri dari lumbricidae, yang berukuran agak besar dan
enchytraeidae yang berukuran palig kecil .
Cacing
tanah bersegmen mampu menghasilkan material tanah 30 ton per hektar melalui
digesti enzimatik dalam tubuhnya, dan peruraian hewan Bekas cacing ini memiliki
nitrogen, pospor, potassium, kalsium, magnesium, pH, pertukaran kation yang
lebih tinggi dibandingkan didalam tanah..
Jumlah
cacing tanah dalam lantai hutan diperkirakan mencapai 1,5 juta-2,5 juta
perhektar.
Dekomposisi Bahan Organik
Pada dasarnya
semua bagian vegetatif tanaman dapat terdekomposisi. Secara konvensional proses
Dekomposisi berlangsung 2-3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan proses
dekomposisi dapat dipercepat menjadi 2-3 minggu atau 1-1,5 bulan tergantung
bahan dasarnya (Penambahan aktivator tertentu).
Faktor yang
Mempengaruhi Proses Dekomposisi : Nilai
C/N Bahan, Ukuran Bahan, Komposisi Bahan, Jumlah Mikroorganisme, Kelembaban dan
Aerasi, Temperatur Keasaman
Aktivator Dekomposisi : OrgaDec, Stardec, EM-4, Fix-Up Plus,
Bio-Activator, B-8, Harmony, Green Phoskka, dll (Rumen
kambing, sapi dll.)
Faktor
Mikroorganisme :Peran Rhizobium dalam Pertumbuhan
The Nitrogen
Cycle :
n All life requires nitrogen-compounds, e.g.,
proteins and nucleic acids.
n Air, which is 79% nitrogen gas (N2), is the
major reservoir of nitrogen.
n But most organisms cannot use nitrogen in
this form.
n Plants must secure their nitrogen in
"fixed" form, i.e., incorporated in compounds such as:
n nitrate ions (NO3−)
n ammonia (NH3)
n urea (NH2)2CO
Animals secure their nitrogen (and all
other) compounds from plants (or animals that have fed on plants).
Four processes participate in the cycling
of nitrogen through the biosphere:
Nitrogen Fixation
n The nitrogen molecule (N2) is quite inert.
To break it apart so that its atoms can combine with other atoms requires the
input of substantial amounts of energy.
n Three processes are responsible for most of
the nitrogen fixation in the biosphere:
n atmospheric fixation by lightning
n industrial fixation
Perkembangan dan Bentuk Tegakan
•
Hutan
: Suatu asosiasi tumbuh-tumbuhan yang sebagian besar terdiri dari pohon-pohon
atau vegetasi berkayu lainnya yang menempati suatu areal yang luas
•
Suatu
kumpulan pohon-pohon dapat dinamakan suatu hutan jika mempunyai kerapatan yang
cukup dan menutupi suatu areal yang cukup luas, sehingga dapat menciptakan
keadaan iklim dan ekologi setempat yang dapat dibedakan dari keadaan
sekelilingnya dalam hal suhu, air, cahaya, kelembaban maupun sifat lapisan
tanah paling atas.
Hutan dibentuk
oleh interaksi berbagai macam faktor
Bagian-Bagian dari Hutan
•
Tegakan
: sekumpulan pohon-pohon yang mempunyai umur, komposisi, dan bentuk yang sama.
•
Canopy/Atap
tajuk : Setiap tegakan yang tertutup mempunyai suatu lapisan paling atas yang
terdiri dari tajuk-tajuk vegetatif.
•
Understory
: Lapisan bawah dari suatu tajuk
•
Ground
Cover : Tumbuhan bawah yang menutupi tanah
Serasah
(Litter) : benda-benda mati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang terdapat di
dalam hutan.
Klasifikasi Hutan Menurut Asalnya
•
Hutan
Tinggi (Hight Forest) : Hutan yang berasal dari Biji
•
Hutan
Rendah (Coppice) : Hutan yang berasal dari trubusan atau vegetatif
•
Coppice
with standard: Hutan campuran dari biji dan vegetatif
KELAS-KELAS TAJUK DARI
POHON DALAM TEGAKAN
•
Pohon-Pohon
Dominan (Pemenang)
•
Pohon-Pohon
Kodominan
•
Pohon-Pohon
Pertengahan (Intermediate)
•
Pohon-pohon
Tertekkan (teerkalahkan)
•
Pohon-Pohon
mati
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Hasil Tegakan
•
Species
•
Komposisi
•
Kualitas
Tempat Tumbuh
•
Bentuk
•
Kerapatan
•
Gangguan-gangguan
luar
•
Perlakuan
Silvikultur
DIFERENSIASI DAN PERKEMBANGAN TEGAKAN
KEUNTUNGAN
TEGAKAN SEUMUR
•
Terdapat
sejumlah pohon yang lebih besar setiap hektarnya dan ukurannya lebih seragam
•
Perkembanagn
batang pohon lebih baik
•
Pemangkasan
alami lebih baik
•
Variasi
bentuk tajuk lebih kecil
•
Kualitas
produksinya lebih baik
•
Penjarangan
lebih mudah dikerjakan
KERUGIAN
TEGAKAN SEUMUR
•
Tanah
tidak dilindungi dengan baik
•
Sedikit
dijumpai Permudaan alam
•
Kurang
memberikan resistensi terhadap kerusakan angin dan gangguan luar lainnya.
TEGAKAN MURNI VS
CAMPURAN
PERTIMBANGAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TEGAKAN MURNI VS CAMPURAN
•
Faktor-faktor
klimatis dan faktor-faktor tanah dari tempat tumbuhnya untuk dapat menilai
ataukah semua species akan tumbuh sama baiknya
•
Tabiat
dan sifat-sifat pertumbuhan species agar dapat diketahui apakah mereka dapat
ditumbuhkan menjadi dewasa paling baik sebagai tegakan-tegakan murni atau
campuran
KEUNTUNGAN HUTAN MURNI
•
Pengelolaannya
amat disederhanakan dan tindakan penjarangan tidak rumit
•
Pemangkasan
alami lebih seragam
•
Hasil
dapat dipanen lebih ekonomis
•
Dapat
dipilih jenis yang nilai ekonominya tinggi saat menanam
Penanaman
kembali secara buatan lebih sederhana.
KEUNTUNGAN TEGAKAN CAMPURAN
•
Bila
campurannya tepat maka tempat tumbuhnya akan lebih baik.
•
Pencampuran
pohon berakar dangkal dan dalam akan membantu ketahanan angin.
•
Lebih
resisten terhadap serangan hama dan penyakit
•
Lebih
resisten terhadap bahaya kebakaran
•
Dapat
meningkatkan kualitas tempat tumbuhnya
•
Keswa;lahan
pemilihan jenis akan lebih mudah diperbaiki
•
Dari
segi keindahan lebih baik
•
Permudaan
alami lebih banyak
•
Lebih
fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar