H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 19 Juni 2013

Flora dan Fauna


Peran Flora & Fauna Dalam Pertumbuhan

Oleh : Sri Wilarso Budi R (Laboratorium Silvikultur E-mail: wilarso62@yahoo.com )

Biota Tanah
Jenis – jenis organisme yang dapat ditemukan pada tanah hutan tidak berbeda jauh dengan jenis-jenis yang ditemukan di tanah-tanah lain. Hanya saja macam, jumlah dan aktifitasnya organisme pada tanah hutan lebih besar dibandingkan dengan tanah pertanian. Kondisi lingkungan lantai hutan yang baik mendorong terbentuknya beribu-ribu mikroorganisme yang mengadakan berbagai aktifitas yang berhubungan dengan pembentukan tanah, penguraian dan pembusukan serasah, ketersediaan dan pengembalian hara, serta metabolisme dan pertumbuhan pohon
Kebanyakan hewan-hewan tanah membuat tempat tinggal pada permukaan sampah atau lapisan humus yang memiliki kondisi tempat dan cahaya sesuai dengan kebutuhannya. Hewan tanah bersifat agak mobil, tetapi karena distribusinya tergantung pada sumber nutrisi organik, mereka umumnya hanya bergerak dalam horizon bahan organik saja. Kebanyakan organisme memperoleh karbon dari material organik kompleks dan kelimpahannya sangat tergantung pada ada tidaknya substrat organik yang layak
Eksudasi bahan organik akan menstimulasi perkembangan mikroorganisme lainnya pada permukaan akar. Organisme ini jumlahnya bahkan 10-100 kali lebih banyak pada rhizosphere dan lapisan agak tengah  disekitar akar dibandingkan dengan daerah disekitar tanah mineral. Pada umumnya jumlah organisme terbesar terdapat pada lantai hutan dan rhizosphere, dan jumlahnya akan menurun sesuai dengan kedalaman tanah.

Macam-Macam Biota Tanah
Mikroflora Tanah : Bakteri, Actinomycetes, Jamur, and Alga
  • Bakteri
Kemampuan untuk berkembang tanpa ketersediaan O2 menjadi dasar pengelompokan bakteri menjadi 3 (tiga) kelompok yang berbeda yaitu; aerob; bakteri yang hanya mampu bertahan hidup jika tersedia O2 anaerob; bakteri yang hanya mampu bertahan hidup jika tidak adanya O2, anaerob fakultatif; yaitu bakteri yang mampu bertahan hidup dengan atau tanpa adanya O2.
Peran Bakteri
No.
Peran
Contoh
1
Fixsasi Nitrogen
Rhizobium
2
Pengoksidasi amonium
2NH4+ + 3O2  à 2NO2- + 4H+ + 2H2O (Nitrosomonas)
Nitrosomonas& Nitrosococcus
3
Pengoksidasi Nitrit
2NO2- + O2 à 2 NO3-            (Nitrobacter)
Nitrobacter
4
Pengoksidasi Sulfur
2 S + 3O2 + 2 H2O -----------à 2H2SO4 (T. Thiooxidans)
Thiobacilus
5
Transformasi besi, mangaan dan logam berat
Thiobacillus ferrooxidan, Bacillus, Clostridium 
6
Dekomposisi Bahan Organik
Basillus, Pseudomonas
Peran Aktinomycetes  : Fiksasi nitrogen, dekomposisi bahan organik, dan penghasil antibiotic
Peran jamur :
-      Dekomposisi selulosa atau senyawa lain
-      Pemecahan protein menjadi karbon dan nitrogen
-      Predator bagi beberapa fauna tanah seperti protozoa, nematode dan rhizopid tertentu dan juga berperan dalam keseimbangan mikroorganisme di dalam tanah
-      Jamur yang bersifat pathogen bagi tanaman
-      Berasosiasi dengan tanaman tingkat tinggi membentuk mikoriza
Hewan Tanah
  • Hewan tanah yang terdapat pada lingkungan hutan berpengaruh terhadap tanah & pertumbuhan pohon.
  • Ukuran hewan tanah ini bervariasi dari binatang besar (biasanya hewan piaraan) sampai ukuran sederhana seperti protozoa
  • Peranan hewan ini beragam antara lain; Dekomposer, mengurangi lapisan penutup tanah pada daerah yang vegetasi penutup tanahnya terlalu lebat, meningkatkan atau mengurangi infiltrasi air, dll.
  • Vertebrata
  • Arthropoda
  • Cacing.
  • Protozoa
Vertebrata
Umumnya terdiri dari hewan-hewan berkaki empat berperan dalam proses pelapukan, pengolahan tanah, skarifikasi dan penanaman. Hewan ini membantu proses pencampuran material organik dengan material inorganik yang berada pada permukaan tanah. Dekomposisi bahan organik akan dipercepat dengan penggunaan tanaman sebagai sumber pakan bagi hewan. Hewan-hewan besar mampu memadatkan permukaan tanah, sedangkan hewan-hewan kecil  berperan sebagai fasilitator untuk penetrasi air.  Tikus, tupai tanah dan hewan kecil lainnya  berpengaruh terhadap mikrorelief tanah

Arthropoda : Arthropoda merupakan kelompok hewan dengan tubuh beruas-ruas & berotot yang berada dilantai hutan. Kumbang, semut, lipan, keluing, kutu busuk, laba-laba, dll berperan pada proses dekomposisi serasah. Hewan pemamah biak akan mebuang makananya ke lantai hutan. Kutu busuk mencari makan pada dedaunan dan kayu yang telah mati, kemudian daun-daun ini akan dibuang ke lantai hutan. Keluing mencari makan pada material organik yang telah mati .

Cacing Tanah : Cacing dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu cacing tanah bersegmen dan tidak bersegmen atau nematoda. Kelompok bersegmen memiliki peranan yang lebih penting dalam pembentukan tanah. Kelompok bersegmen ini terdiri dari lumbricidae, yang berukuran agak besar dan enchytraeidae yang berukuran palig kecil . Cacing tanah bersegmen mampu menghasilkan material tanah 30 ton per hektar melalui digesti enzimatik dalam tubuhnya, dan peruraian hewan Bekas cacing ini memiliki nitrogen, pospor, potassium, kalsium, magnesium, pH, pertukaran kation yang lebih tinggi dibandingkan didalam tanah.. Jumlah cacing tanah dalam lantai hutan diperkirakan mencapai 1,5 juta-2,5 juta perhektar.

Dekomposisi Bahan Organik
Pada dasarnya semua bagian vegetatif tanaman dapat terdekomposisi. Secara konvensional proses Dekomposisi berlangsung 2-3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan proses dekomposisi dapat dipercepat menjadi 2-3 minggu atau 1-1,5 bulan tergantung bahan dasarnya (Penambahan aktivator tertentu).
Faktor yang Mempengaruhi Proses Dekomposisi : Nilai C/N Bahan, Ukuran Bahan, Komposisi Bahan, Jumlah Mikroorganisme, Kelembaban dan Aerasi, Temperatur Keasaman

Aktivator Dekomposisi : OrgaDec, Stardec, EM-4, Fix-Up Plus, Bio-Activator, B-8, Harmony, Green Phoskka, dll (Rumen kambing, sapi dll.)

Faktor Mikroorganisme :Peran Rhizobium dalam Pertumbuhan
The Nitrogen Cycle :
n  All life requires nitrogen-compounds, e.g., proteins and nucleic acids.
n  Air, which is 79% nitrogen gas (N2), is the major reservoir of nitrogen.
n  But most organisms cannot use nitrogen in this form.
n  Plants must secure their nitrogen in "fixed" form, i.e., incorporated in compounds such as:
n  nitrate ions (NO3−)
n  ammonia (NH3)
n  urea (NH2)2CO
Animals secure their nitrogen (and all other) compounds from plants (or animals that have fed on plants).
Four processes participate in the cycling of nitrogen through the biosphere:
n  decay
n  denitrification  : Microorganisms play major roles in all four of these.
Nitrogen Fixation
n  The nitrogen molecule (N2) is quite inert. To break it apart so that its atoms can combine with other atoms requires the input of substantial amounts of energy.
n  Three processes are responsible for most of the nitrogen fixation in the biosphere:
n  atmospheric fixation by lightning
n  biological fixation by certain microbes — alone or in a symbiotic relationship with plants
n  industrial fixation

Perkembangan dan Bentuk Tegakan
         Hutan : Suatu asosiasi tumbuh-tumbuhan yang sebagian besar terdiri dari pohon-pohon atau vegetasi berkayu lainnya yang menempati suatu areal yang luas
         Suatu kumpulan pohon-pohon dapat dinamakan suatu hutan jika mempunyai kerapatan yang cukup dan menutupi suatu areal yang cukup luas, sehingga dapat menciptakan keadaan iklim dan ekologi setempat yang dapat dibedakan dari keadaan sekelilingnya dalam hal suhu, air, cahaya, kelembaban maupun sifat lapisan tanah paling atas.
Hutan dibentuk oleh interaksi berbagai macam faktor
Bagian-Bagian dari Hutan
         Tegakan : sekumpulan pohon-pohon yang mempunyai umur, komposisi, dan bentuk yang sama.
         Canopy/Atap tajuk : Setiap tegakan yang tertutup mempunyai suatu lapisan paling atas yang terdiri dari tajuk-tajuk vegetatif.
         Understory : Lapisan bawah dari suatu tajuk
         Ground Cover : Tumbuhan bawah yang menutupi tanah
Serasah (Litter) : benda-benda mati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang terdapat di dalam hutan.

Klasifikasi Hutan Menurut Asalnya
         Hutan Tinggi (Hight Forest) : Hutan yang berasal dari Biji
         Hutan Rendah (Coppice) : Hutan yang berasal dari trubusan atau vegetatif
         Coppice with standard: Hutan campuran dari biji dan vegetatif

KELAS-KELAS TAJUK DARI POHON DALAM TEGAKAN
         Pohon-Pohon Dominan (Pemenang)
         Pohon-Pohon Kodominan
         Pohon-Pohon Pertengahan (Intermediate)
         Pohon-pohon Tertekkan (teerkalahkan)
         Pohon-Pohon mati

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tegakan
         Species
         Komposisi
         Kualitas Tempat Tumbuh
         Bentuk
         Kerapatan
         Gangguan-gangguan luar
         Perlakuan Silvikultur

DIFERENSIASI DAN PERKEMBANGAN TEGAKAN
KEUNTUNGAN TEGAKAN SEUMUR
         Terdapat sejumlah pohon yang lebih besar setiap hektarnya dan ukurannya lebih seragam
         Perkembanagn batang pohon lebih baik
         Pemangkasan alami lebih baik
         Variasi bentuk tajuk lebih kecil
         Kualitas produksinya lebih baik
         Penjarangan lebih mudah dikerjakan
KERUGIAN TEGAKAN SEUMUR
         Tanah tidak dilindungi dengan baik
         Sedikit dijumpai Permudaan alam
         Kurang memberikan resistensi terhadap kerusakan angin dan gangguan luar lainnya.

TEGAKAN MURNI VS CAMPURAN
PERTIMBANGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TEGAKAN MURNI VS CAMPURAN
         Faktor-faktor klimatis dan faktor-faktor tanah dari tempat tumbuhnya untuk dapat menilai ataukah semua species akan tumbuh sama baiknya
         Tabiat dan sifat-sifat pertumbuhan species agar dapat diketahui apakah mereka dapat ditumbuhkan menjadi dewasa paling baik sebagai tegakan-tegakan murni atau campuran
KEUNTUNGAN HUTAN MURNI
         Pengelolaannya amat disederhanakan dan tindakan penjarangan tidak rumit
         Pemangkasan alami  lebih seragam
         Hasil dapat dipanen lebih ekonomis
         Dapat dipilih jenis yang nilai ekonominya tinggi saat menanam
Penanaman kembali secara buatan lebih sederhana.
KEUNTUNGAN TEGAKAN CAMPURAN
         Bila campurannya tepat maka tempat tumbuhnya akan lebih baik.
         Pencampuran pohon berakar dangkal dan dalam akan membantu ketahanan angin.
         Lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit
         Lebih resisten terhadap bahaya kebakaran
         Dapat meningkatkan kualitas tempat tumbuhnya
         Keswa;lahan pemilihan jenis akan lebih mudah diperbaiki
         Dari segi keindahan lebih baik
         Permudaan alami lebih banyak
         Lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pasar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar