*🌷BERDOA DAN MENGUCAP SYUKUR*
_*(FILIPI 4:1-7)*_
*Shalom,*
Selamat hari Minggu, _*ROGATE,*_
Berdoa adalah nafas kehidupan orang percaya. Hidup spiritualitas kita ditentukan oleh berapa serius doa bagi kita. Semakin banyak berdoa, semakin kita diberkati. Demikian sebaliknya, hidup rohani kita gersang saat kita kurang berdoa.
Dan ternyata rahasia doa yang benar dan mujarab itu ada kuncinya, yaitu datang kepada Tuhan Allah dengan bersyukur.
Bukankah demikian juga yang diajarkan Tuhan Yesus didalam doa Bapa Kami. "Dikuduskalah NamaMu, Jadilah kehendakMu" pujian syukur serta pengakuan akan kedaulatanNya adalah pintu menghampiri Tuhan dan beriman bahwa Dia Baik, Maha Mengetahui dan Sanggup menolong setiap orang beriman sehingga pemeliharaanNya selalu baik, memberi damai sejahtera.
Kepada jemaat Filipi, rasul Petrus menasehati, agar doa-doa dengan ucapan syukur, menjadi nyata didalam tindakan setiap orang percaya, didalam segala hal, ada nyanyian syukur dan naungan damai sejahteraNya.
Melalui suratnya, rasul Paulus memberitahukan kepada jemaat Filipi, betapa istimewanya mereka bagi dia, dan betapa besar perhatiannya akan pertumbuhan rohani dan kemenangan iman yang ada pada mereka dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi ia juga prihatin dengan kerukunan jemaat di Filipi, karena dua orang wanita yang mendukung penginjilannya, sedang dalam ketidakharmonisan.
Karenanya, rasul Paulus meminta agar kedua wanita ini, Euodia dan Syntyche yang sudah tidak saling berbicara, supaya mereka kembali hidup rukun.
Mereka berdua adalah dua tokoh jemaat di Filipi, tetapi mereka sedang berbeda pendapat dan bertikai begitu serius dan kabar yang tidak sedap itu, akhirnya sampai juga ke telinga rasul Paulus yang sedang berada di penjara Roma.
Keadaan itu Itu sangat mendukakan rasul Paulus, dan dia memohon kepada mereka untuk segera menyelesaikan perselisihan mereka dan supaya mereka dapat kembali hidup rukun sebagai sebagai orang orang percaya.
Sebagai umat Tuhan, rasul Paulus, menasehati jemaat Filipi dan juga gereja di di zaman sekarang ini hidup didalam damai sejahtera dan bersukacita senantiasa .
*1. HIDUP DALAM KEHARMONISAN*
Hubungan yang baik itu, sangatlah penting. Memang, kerap banyak oran Kristen kurang begitu memperhatikan dan mempraktekkannya dengan serius.
Tetapi bukankah damai sejahtera itu datang dan ditumbuhkan oleh cinta kasih Tuhan ?
Perhatikanlah, cara kita berinteraksi dengan orang lain, hal itu mencerminkan bagaimana hubungan kasih kita dengan dengan Tuhan.
_“Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih! Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan (Filipi 4:1-2)”_
Rasul Paulus mengulangi nasehatnya sampai dua kali untuk membantu mereka menyadari betapa pentingnya memperbaiki dan meningkatkan keharmonisan diantara mereka.
Rasul Paulus mengingatkan mereka agar semakin memiliki kerendahan hati.
Bagaimana kita bisa memiliki damai sejahtera jika kita tidak berdamai satu sama lain? Terutama orang-orang yang berpengaruh di gereja, yang mengatur pelayanan, keuangan, persekutuan, pembangunan dan didalam banyak pertemuan jemaat lainnya, diperlukan kasih dan kerendahan hati.
Apa yang kita rencanakan, pikirkan, harapkan dan segala aspirasi kita, haruslah didasarkan kepada kasih Tuhan dan kerendahan hati. Kedamaian janganlah dianggap sebagai urusan pribadi saja, tetapi harus dipandang dalam relasi dengan orang lain.
Kedamaian yang Tuhan inginkan adalah kedamaian dimana kita semua dapat tumbuh bersama dan bekerja sama dengan saudara-saudara kita, meskipun kita berbeda dalam banyak hal.
*2. BANTU TEMAN SEKERJA*
Didalam ayat 3 rasul Paulus berbicara kepada Epafroditus, pelayan yang membawa surat Paulus ke gereja di Filipi dimana rasul Paulus meminta dia dan Clement serta para pemimpin gereja lainnya di jemaat Filipi, supaya turut membantu para wanita ini menyelesaikan perselisihan mereka.
_“Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan. (Filipi 4:3)”_
Dari dalam penjara, rasul Paulus masih tetap memikirkan bagaimana menyelesaikan permasalahan di jemaat Filipi.
Karena itu ia mendelegasikan tugas-tugas itu kepada para hamba Tuhan lainnya untuk menyelesaikannya. Rasul Paulus memberikan kehormatan itu kepada rekan sepelayanannya yang melakukan pekerjaan Tuhan.
Tindakan ini memperlihatkan kepada gereja di zaman ini agar didalam melakukan banyak pekerjaan di ladang Tuhan, kita tidak boleh melakukannya sendirian.
Mungkin sedang terjadi perbedaan pendapat di jemaat Filipi, tetapi para pemimpin disana tetap dinasehati dapat melayani pekerjaan Tuhan sesuai panggilannya sehingga hal itu akan mendukung dan mempersatukan saudara-saudara seiman, sepelayaman, bukan malh menjauhkannya.
*3.BERSUKACITALAH SENANTIASA*
Firman ini menjelaskan kepada gereja, bahwa sukacita terbesar orang Kristen bukanlah bergantung krpada keadaan, tetapi sukacita kita terletak didalam pribadi Tuhan Yesus Kristus.
Dengan tetap fokus kepada Kerajaan kekal dan KekudusanNya, maka kita akan melihat tujuan pelayanan kita adalah kepadaNya, mempercayai dan mengagungkan Dia.
_“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! (Filipi 4:4)”_
Karena itu, buanglah segala pikiran yang selalu hanya mau mementingkan keinginan diri sendiri, melainkan fokuskanlah pandangan kita kepada kasih karunia Allah didalam Tuhan Yesus.
Setiap kali anda merasakan ada pergumulan datang, duduklah dan temukan kasih serts jaminan pemeliharaan Tuhan Yesus sampai beban pergumulan itu sirna.
*4. PANCARKAN KEBAIKAN HATI*
Kita biasanya mengira bahwa kebahagiaan akan dapat didapatkan semua orang apabila kita memperoleh semua yang kita inginkan.
Tetapi perhatikanlah ayat ini malah bukan berusaha untuk mendapatkan segala sesuatu, tetapi lebih kepada, memberikan kepada banyak orang.
_Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! (Filipi 4:5)_
Jangankan untuk memperoleh segala keinginan, sebaliknya Tuhan menginginkan agar kita fokus memberikan cinta kasih dan kesabaran kepada orang-orang yang mengancam dan mau mengambil kesempatan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.
*5.JANGAN KUATIR TENTANG APAPUN*
Umat Tuhan ditantang untuk berhenti kuatir dan cemas, dan ditantang untuk mempercayakan kekuatiran tersebut ke dalam pemeliharaan Tuhan yang murah hati. Katenanya kuatir adalah dosa yang harus dibereskan dengan baik.
_"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (Filipi 4:6)”_
Banyak psikolog dan para penasehat spiritual mengatakan bahwa memanng mengungkapkan kecemasan itu boleh-boleh saja.
Tetapi Firman Tuhan mengatakan didalam ayat ini bahwa kekuatiran mungkin dapat membantu, tetapi hal itu angat terbatas.
Sekarang kita diperintahkan untuk untuk berhenti kuatir dan segera mempercayakan hidup ini, ke dalam pemeliharaan Allah yang murah hati didalam doa dan ucapan syukur.
Kata “doa” adalah kata umum untuk menyampaikan permintaan kepada Tuhan. Ia memiliki gagasan pemujaan, pengabdian, dan pemujaan. Rasakan tentang kebaikan dan keagungan Tuhan!
Kita memang membutuhkan waktu untuk mengingatkan diri kita sendiri bahwa dengan senjata doa, Tuhan sanggup menyelesaikan masalah-masalah kita.
Terlalu sering kita terburu-buru kehadirat Allah dan dengan tergesa-gesa mengatakan kebutuhan kita kepadaNya, padahal seharusnya kita mendekati hadiratNya dengan tenang dan dengan rasa takut dan setia, dengan penyembahan yang paling dalam.
Kita juga diminta menyerahkan segala pergumulan dan cemas kita, dengan selalu bersyukur.
_“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. (1 Korintus 5:18)”_
Kitab Suci mengharuskan kita mengucap syukur dalam segala hal. Ada seorang pengkhotbah tua saleh yang doa pastoralnya menjadi sumber inspirasi besar bagi anggota jemaatnya.
Minggu demi Minggu dia akan memulai doanya dengan pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan.
Setiap orang yang menyerahkan persoalannya kepada Tuhan, pasti akan ditolong Tuhan dan mendapatlan kelegaan.
Satu saat persoalan muncul. Di satu hari Minnggu, cuaca sangat dingin, hanya beberapa anggota gereja yang datang pada minggu saat itu.
Banyak orang bersungut-sungut pagi minggu pagi itu dan bertanya-tanya apa lagi yang dapat mereka syukuri saat itu.
Tetapi memulai ibadah itu, pendeta berdiri, berdoa dan melipatkan tangannya seperti biasa lalu berdoa seperti ini,
_Terima kasih, Bapa, karena tidak setiap pagi seperti ini”_
Ya, dalam segala hal Tuhan ingin mendengar kita berkata, “Terima kasih, Bapa!”
Sebab, tindakan seperti itulah yang akan menghasilkan “damai sejahtera Allah” yangvmenjaga hati dan pikiran kita.
Kalau ada damai sehahtera, bukanlah berarti bahwa segala persoalan hidup telah berlalu, tetapi itu berarti bahwa kita memiliki keyakinan di dalam diri kita, terlepas dari keadaan, orang, dan benda.
Nabi Daniel memberikan kita ilustrasi yang indah tentang kedamaian melalui doa. Ketika raja mengumumkan bahwa tidak ada rakyatnya yang boleh berdoa kepada siapa pun kecuali raja, Daniel "pergi ke kamarnya, membuka jendelanya, dan berdoa kepada Tuhan. (band Daniel 6:1-10). Perhatikan bagaimana doanya. Dia “berdoa dan mengucap syukur” di hadapan Tuhannya dan hasilnya adalah kedamaian yang sempurna dan menghabiskan malamnya di gua singa dalam kedamaian yang sempurna, sementara raja di istananya tidak bisa tidur!
Mereka yang menempatkan dirinya dalam pemeliharaan Allah mengalami damai sejahtera Allah.
Daripada mencemaskan banyak hal, akan lebih menguntungkan kalau kita dapat datang kepada Tuhan didalam doa, menyerahkan beban yang berat itu kepada Tuhan sampai damai sejahteraNya menjadi milik kita.
Damai sejahtera Tuhan mampu menghasilkan hasil yang jauh lebih baik daripada perencanaan manusia atau jauh lebih unggul daripada skema keamanan siapa pun atau bahwa ketenangan itu lebih efektif untuk menghilangkan kecemasan daripada upaya intelektual atau kekuatan penalaran apa pun.
_Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:7)_
Kata memelihara atau menjaga yang digunakan disini, adalah menggunakan istilah militer yang menggambarkan ketenangan Tuhan sebagai detasemen tentara yang menjaga kota untuk melindunginya dari serangan. Sedangkan “hati” maksudnya mengacu kepada pusat emosi seseorang, sumber pemikiran, pilihan moral, yang semuanya merujuk pada keseluruhan batin orang Kristen, emosi, kasih sayang, pikiran, dan pilihan moralnya. _*Amin🙏*_
*🌷Salam dan doa,*
_er. r.l.toruan/ev.m.br.p1000, depok_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar