*Senin, 15 Mei - 2023*
*DUA MENJADI SATU*
*Bacaan: Mat.19: 3-12*
*Mat. 19: 5,*
*Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.*
Sejak semula melalui Firman-Nya, Tuhan telah menetapkan dasar perkawinan Kristen yang sangat kokoh dan fundamental dan tidak ada tawar menawar. Hal ini dibuktikan ketika terjadi dialog antara Tuhan Yesus dengan orang-orang Farisi. Meskipun pertanyaan mereka tentang hal perceraian dengan maksud untuk mencobai, namun Tuhan Yesus dengan tegas menjawab mereka dengan prinsip yang kuat dan tidak terbantahkan bahwa tidak boleh ada perceraian dalam perkawinan yang telah dipersatukan oleh Tuhan. Namun orang-orang Farisi mencoba menentang Tuhan Yesus dengan merujuk kepada Musa yang pernah memerintahkan memberikan surat cerai bagi mereka yang menceraikan istrinya (19:7). Namun Yesus dengan tegas mengatakan bahwa itu terjadi karena ketegaran hati nenek moyang mereka. Prinsip perkawinan Kristen yang telah ditetapan oleh Tuhan adalah ketika Allah pada mulanya menciptakan manusia laki-laki dan perempuan. Laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya, dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging (Mat.19: 4-5). They twain shall be one flesh. Ketika sepasang laki-laki dan perempuan menerima pemberkatan nikah kudus secara Kristen, maka mereka bukan lagi dua tetapi menjadi satu daging atau menjadi satu tubuh dalam Kristus dan tidak boleh diceraikan manusia, kecuali oleh karena kematian. Kita bisa bayangkan jika tubuh kita yang utuh satu-satunya dilukai atau dibelah, betapa luar biasa dan mengerikan rasa sakit yang kita alami, bahkan akan mendatangkan kematian. Agar tetap utuh dan bisa hidup secara berkesinambungan maka tubuh ini harus dipelihara. Demikian perkawinan kristen, tidak boleh ada perceraian, bahkan jika hal itu terjadi, maka ada konsekuensi dosa perjinahan jika mereka kawin lagi (ay.9). Keutuhan perkawinan ada di tangan kedua belah pihak sebagai suami istri, yaitu harus saling mengasihi, saling merendahkan hati agar mampu segera berdamai jika terjadi pertengkaran, tidak mencari siapa yang benar dan siapa yang salah, harus dapat menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang paling utama adalah, hadirkanlah Kristus dalam menjalani kehidupan rumah tangga. *Ef.5: 28, “Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri”.* *Amin, TYM.*
_*(Author - Ropang)*_
_Selamat pagi dan selamat beraktifitas bagi kita semua sepajang hari ini, dalam penyertaan Tuhan kita Yesus Kristus, amin. Do the best in Jesus Christ and GBU all._
Tidak ada komentar:
Posting Komentar