H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 03 Juni 2012

Pengertian Manajemen Kualitas Terpadu


Total Quality Manajement (TQM)

Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan manajemen yang menempatkan  mutu sebagai strategi usaha,  dengan cara melibatkan seluruh anggota organisasi dalam upaya peningkatan mutu secara berkesinambungan dan sepenuhnya berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dengan menerapkan TQM, mutu akan ditingkatkan terus menerus dan senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, TQM merupakan pendekatan manajemen terpenting dalam meningkatkan daya saing perusahaan.
TQM mendatangkan aplikasi teknik-teknik manajemen, metoda-metoda kuantitatif, dan sumberdaya manusia untuk memperbaiki jasa-jasa material yang dipasok pada organisasi, semua proses-proses dalam organisasi, dan tingkatan dimana keperluan-keperluan pelanggannya dipenuhi, sekarang dan masa depan. Sebenarnya manajemen kualitas menyediakan keseluruhan filosofi yang menekankan pada perspektif sistematis, terintegrasi, konsisten, diseluruh organisasi melibatkan segala sesuatunya dan setiap orang dan berfokus terutama pada kepuasan pelanggan internal dan eksternal, mengusahakan perbaikan terus-menerus di semua sistem dan proses dalam waktu yang sama. Manajemen kualitas menekankan pada biaya siklus hidup yang optimal dan penerapan metodologi manajemen menuju perbaikan-perbaikan target. Elemen-elemen penting dari filosofi ini adalah  pencegahan kecacatan dan penekanan pada kualitas rancangan. Karena itu tujuan utama TQM meliputi penghilangan kerugian dan pengurangan variabilitas. Ini juga menekankan pada pengembangan hubungan antara pelanggan, pemasok, dan karyawan.
Dalam kerangka manajemen pengembangan mutu terpadu, industri kehutanan tidak lain adalah merupakan usaha “jasa” yang memberikan pelayanan kepada pelanggannya, yaitu mereka yang membeli produk-produk kehutanan baik berupa perabot, kertas, bahan mentah, bahan setengah jadi, papan, balok, dan lain-lain.
Mereka yang membeli tersebut biasa disebut konsumen atau pelanggan. Semakin maju dan berkualitas suatu produk kehutanan yang dihasilkan dan disediakan untuk pelanggan maka mereka akan semakin diuntungkan, baik secara kualitas maupun materi.
Pengembangan sumberdaya manusia (SDM) menjadi kata kunci dalam penerapan TQM. Semua anggota atau bagian dari lembaga tersebut harus berusaha menguasai kompetensi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Dalam lembaga harus terjadi suasana saling belajar, segala sumber belajar dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi masing-masing staf. Bagaikan suatu bangunan, lemahnya SDM dalam bagian tertentu dalam lembaga akan mengganggupencapaian visi dan misi, sehingga harus diperbaiki/ ditingkatkan. Unsur lainnya adalah komitmen pada mutu. Semua kegiatan lembaga harus diorientasikan pada pencapaian mutu. Harus ada kesadaran dan keyakinan bagi seluruh anggota atau bagian dalam lembaga akan perlunya mutu kinerja masing-masing, dan karenanya harus ada tekat dan rasa keterikatan yang kuat untuk menjada dan meningkatkan mutu kerja masingmasing yang menyokong mutu lembaga. Dengan adanya komitmen pada mutu, akan mampu menggerakkan usaha-usaha yang terus menerus untuk meningkatkan mutu, sehingga tidak akan menyerah pada kendala-kendala dan kesulitan-kesulitan yang menghadang diperjalanan menerapkan TQM dalam rangka peningkatan mutu secara berkelanjutan.


DAFTAR PUSTAKA

Adam, E.E. Jr, Corbett, L.M., Flores, B.E., Harrison, N.J., Lee, T.S., Rho, B.H.,Ribera, J., Samson, D. and Westbrook, R. 1997. An international study of quality improvement approach and firm performance.  International Journal of Operations & Production Management, Vol. 7 No. 9, 842-73.

Ahire, S.L., Golhar, D.Y. and Waller, M.A. 1996. Development and validation of TQM implementation constructs., Decision Sciences, Vol. 27 No. 1, pp. 23-56.

Ahire, S.L. and O’Shaughnessy, K.C. 1998. The role of top management commitment in quality management: an empirical analysis of the auto parts industry. International Journal of Quality Science, Vol. 3 No. 1, pp. 5-37.

Anderson, J.C., Rungtusanatham, M., Schroeder, R.G. and Devaraj, S. .1995. A path analytic model of a theory of quality management underlying the Deming management method: preliminary empirical findings”, Decision Sciences, Vol. 26 No. 5, pp. 637-58.

Anderson, M. and Sohal, A.S. .1999. A study of the relationship between quality management practices and performance in small businesses. International Journal of Quality &  Reliability Management, Vol. 16 No. 9.

Banker, Rajiv D, Potter, Gordon, Schroeder, Roger G. 1993. Reporting Manufacturing Performance Measures To Workers: An Empirical Study. Journal of Management Accounting Research. Vol.5 

Bayazir, Ozden. 2003. Total Quality Management (TQM) Practices In Turkish Manufacturing Organizations. The TQM Magazine Vol. 15 No. 5, 2003. pp 345-350

Benson, P. George; Saraph, Jayant V.; Schroeder, Roger G. 1991. The Effects of Organizational Context on Quality Management: An Empirical Investigation. Management Science Vol.  37 No. 9 pp. 1107

Brah, Shaukat A. dan  Lim, Hua Ying. 2006. The effects of technology and TQM on the performance of logistics companies.  International Journal of Physical Distribution & Logistics Management Vol. 36 No. 3, 2006 pp. 192-209

Chenhall, R. H. and Kim Langfield-smith. 2003. Performance measurement and reward sistems, trust and strategic change.   Journal of management accounting research 15: pp. 117-143

Ciptani, Monika Kussetya. 1999. Pengukuran Biaya Kualitas : Suatu Paradigma Alternatif. Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1, No. 1 : 68 -83

Comfrey, A.L. and Lee, H.B. (1992).  A First Course in Factor Analysis. Hillsdale, Lawrence Erlbaum Associates. New Jersey. 

Demirbag, Mehmet, Ekrem Tatoglu, Mehmet Tekinkus, Selim Zaim. 2006. An analysis of the relationship between TQM implementation and organizational performance: Evidence from Turkish SMEs.  Journal of Manufacturing Technology Management Vol. 17 No. 6, pp. 829-847.

Douglas, T.J. and Judge, W.Q. Jr. 2001. Total quality management implementation and competitive advantage: the role of structural control and exploration. Academy of Management Journal, Vol. 44, pp. 158-69.

Dean, J.W. and Bowen, D.E. 1994. Management theory and total quality management: improving research and practice through theory development.  Academy of Management Review, Vol. 19 No. 3, pp. 392- 418.

Dow, D., Samson, D. and Ford, S. 1999. Exploding the myth: do all quality management practices contribute to superior quality performance. Production and Operations Management, Vol. 8 No. 1, pp. 1-27

Dunk, Alan. S. 2002. Product quality, environmental accounting, and quality         performance. Accounting, Auditing, & Accountability Journal. Vol.15, No. 5, pp         719-732

Farhan, A. 2007. Total Quality Management (TQM) Ringkasan. Jogjakarta. 

Flynn, B.B., Schroeder, R.G. and Sakakibara, S. 1994. A framework for quality management research and an associated measurement instrument. Journal of Operations Management, Vol. 11 No. 4, pp. 339-66
  
Forza, C. 1995. The impact of information systems on quality performance: an empirical study. International Journal of Operations & Production Management, Vol. 15 No. 6, pp. 69-83.
 
Garvin, D., 1987. Competing on the Eight Dimensions of Quality.  Harvard Business Review, November-December pp. 101-9.

Hendayana, Rachmat. 2006. Implementasi Gugus Kendali Mutu Dalam Kegiatan Pengkajian. Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Working Paper. Jakarta.

Hudy, R. N. 2003. Implementasi Total Quality Management (Tqm) di Pt Gaya Motor        dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp). Jakarta.

Jumaili dan Gudono. 2006. Hubungan Komponen Sistem Pengendalian  Manajemen  (Quality Goal, Quality Feedback, dan Quality Incentive) terhadap Kinerja Kualitas dan Konsekuensi terhadap Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Padang, 23-26 Agustus 2006.

Slamet, M. 1999. Filosofi Mutu dan Penerapan Prinsip-Prinsip Manajemen Mutu    Terpadu, IPB Bogor SNI/Standar Nasional Indonesia. 1991. Manajemen Mutu:   SNI Seri 19-9000.

Zainal, A.  Dan Iskandar, M. 2009. Pengaruh Penerapan Total Quality Management          (Tqm) terhadap  Fungsi Audit Internal (Survey pada Perusahaan Bersertifikasi          ISO 9000 di Propinsi Sumatera Utara). Medan. 

Selamat Membaca blog ini yaa ^^
HutDopi08.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar