H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Sabtu, 15 Oktober 2011

Analisis Biaya Penyaradan


 Komentar Penyaradan Kayu

Penyaradan kayu adalah kegiatan memindahkan kayu dari tempat tebangan ke tempat pengumpulan kayu (TPn) atau ke pinggir jalan angkutan. Kegiatan ini merupakan kegiatan pengangkutan jarak pendek. Untuk mengurangi kerusakan lingkungan (tanah maupun tegakan tinggal) yang ditimbun oleh kegiatan penyaradan kayu, penyaradan seharusnya dilakukan sesuai dengan rute penyaradan yang sudah direncanakan di atas peta kerja, selain itu juga dimaksudkan agar prestasi kerja yang dihasilkan cukup tinggi. Perencanaan jalan sarad ini dilakukan satu tahun sebelum kegiatan penebangan dimulai. Letak jalan sarad ini harus ditandai di lapangan sebagai acuan bagi pengemudi atau penyarad kayu. Hal ini terutama berlaku untuk penyaradan yang menggunakan traktor.
Gambar Penyaradan Kayu di Hutan Tanaman Industri

Menurut saya, potensi hutan rawa di Indonesia diperkirakan masih besar. Hal ini dapat kita lihat dari jurnal ini bahwa hutan rawa dapat menghasilkan 30 m3/ha kayu bulat jenis komersil dengan pemanenan sistem tebang pilih. Potensi hutan rawa yng besar ini perlu dimnfaatkan secara optimal dan efisien dengan menerapkan prinsip-prinsip kelestarian. Dalam kegiatan pemanfaatan hutan rawa ini, tidak terlepas pada kegiatan pemanenan hasil hutan yakni dengan menggunakan alat kuda-kuda. 

Alat kuda-kuda ini terbuat dari kayu dengan panjang lebih kurang 3 m dan dipasang galang dengan lebar bukaan antar sisinya 30 cm. Galang ini berfungsi sebagai penahan dan sekaligus menyeimbangkan kayu yang disarad. Sebagai landasan alat kuda-kuda ini adalah jalan sarad. Lapisan paling atas (jari-jari) sebagai landasan kuda-kuda diolesi sabun agar memperkecil gesekan antar alat sarad dengan landasan. Adapun kegiatan penyaradan di hutan rawa meliputi : membuat jalan raya, membuat betou dan penyaradan. Betou merupakan tempat pengumpulan kayu sementara sebelum kayu diangkut ke Logpond. Tahapan pemanenan kayu di hutan rawa, meliputi : perencanaan pemanenan kayu, penebangan, penyaradan, pengangkutan dan muat bongkar.

Dari tabel biaya penyaradan kayu di HPH PT Kurnia Musi Plywood dapat kita simpulkan bahwa jarak dalam pengangkutan kayu mempengaruhi biaya penyaradan. Semakin jauh jarak kayu yang dikeluarkan akan meningkatkan waktu kegiatan penyaradan sehingga produksi per satuan waktu menjadi menurun. Hal ini karena berhubungan langsung dengan kualitas kayu. Misalnya : selama pengangkutan kayu tidak mengalami benturan sehingga bentuknya tidak rusak atau selama diangkut posisi jalan (sarana dan prasarana) tidak rusak sehingga pengantaran kayu ke pabrik industri cepat (kayu masih dalam keadaan segar). Sehingga apabila suatu hutan rawa memiliki keadaan topografi yang datar maka jalan yang dibangun akan mudah dan transportasi yang masuk kedalan hutan tersebut dapat dengan mudah mengangkut kayu (log) atau hasil hutan lainnya.

Selain itu ternyata ada juga kelemahan dari penyaradan sistem kuda-kuda ini yakni terbatasnya diameter kayu yang disarad, kayu yang berdiameter >100 cm (jelutung) tidak bisa ditarik. Hal ini disebabkan jalan sarad tidak mampu menahan beban sehingga selalu slip (jari-jari selalu lepas). Oleh karena itu, sarana dan prasarana dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk membantu dalam pengangkutan kayu atau hasil hutan lainnya. Dan juga ketersediaan tenaga kerja akan sangat  membantu dalam mempermudah pengerjaan pengangkutan kayu dan hasil hutan lainnya. Selain itu selama pengangkutan kayu keluar dari hutan, Kayu yang ditebang adalah kayu yang berjenis komersial dengan batas diameter yang dapat ditebang sesuai dengan pedoman TPTI. 

Tenaga kerja penyaradan menggunakan pekerja kontrak yang didatangkan dari pulau Jawa dengan masa kontrak 3 bulan. Sistem upah yang digunakan adalah sistem borongan. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa karakteristik hutan rawa gambut yang tergenang air dan bergambut menjadikan teknik pemanenan kayu yang khas, yakni berupa sistem penyaradan dengan sistem kuda-kuda dan pengangkutan kayu dengan menggunakan jalan rel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar