PENDAHULUAN
APA ITU HEMOFILIA?
Hemofilia
adalah suatu kelainan pendarahan akibat kekurangan salah satu faktor pembekuan
darah. Darah pada seorang penderita hemophilia tidak dapat membeku dengan
sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita
hemophilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih
banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya.
Terdapat 2 jenis hemophilia:
1.
Hemophilia A
2.
Hemophilia B
![]() |
Komponen sel darah |
Hemofilia
A:
·
Hemofilia Klasik ; karena jenis
hemophilia ini adalah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada
darah.
·
Hemofilia kekurangan faktor VIII ;
terjadi karena kekurangan faktor 8 (Faktor VIII) protein pada darah yang
menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.
![]() |
Sel darah merah |
Hemofilia
B:
Yang dikenal juga dengan nama:
·
Chistmas Disease ; ditemukan pertama
kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada.
·
Hemofilia kekurangan Faktor IX ; terjadi
karena kekurangan faktor 9 (Faktor IX) protein pada darah yang menyebabkan
masalah pada proses pembekuan darah.
Gambaran urat nadi |
Gangguan itu dapat terjadi karena jumlah
pembeku darah jenis tertentu kurang dari jumlah normal, bahkan hamper tidak
ada. Perbedaan proses pembekuan darah yang terjadi antara orang normal (Gambar
1) dengan penderita hemofilia (Gambar 2). Gambar 1 dan Gambar 2 menunjukkan
pembuluh darah yang terluka di dalam darah tersebut terdapat faktor-faktor
pembeku yaitu zat yang berperan dalam menghentikan perdarahan.
a.
Ketika mengalami perdarahan berarti
terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir ke
seluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.
b.
Pembuluh darah mengerut atau mengecil.
c.
Keping darah (trombosit) akan menutup
luka pada pembuluh.
d.
Faktor-faktor pembeku darah bekerja
membuat anyaman (benang-benang fibrin) yang akan menutup luka sehingga darah
berhenti mengalir keluar pembuluh.
![]() |
Proses pembekuan darah orang normal |
a.
Ketika
mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran
tempat darah mengalir ke seluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.
b.
Pembuluh darah mengerut atau mengecil.
c.
Keping darah (trombosit) akan menutup
luka pada pembuluh.
d.
Kekurangan jumlah faktor pembeku darah
tertentu, mengakibatkan anyaman penutup luka tidak terbentuk sempurna, sehingga
darah tidak berhenti mengalir keluar pembuluh.
![]() |
Proses pembekuan darah pada pasien hemofilia |
Siapa saja dapat mengalami hemofilia.
Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan warna kulit atau suku bangsa. Hemofilia
paling banyak diderita hanya pada pria. Wanita benar-benar mengalami hemofilia
jika ayahnya adalah seorang hemofilia dan ibunya adalah pembawa sifat
(carrier). Dan ini sangat jarang terjadi.
(Lihat penurunan Hemofilia)
Sebagai
penyakit yang diturunkan, orang akan terkena hemofilia sejak ia
dilahirkan, akan tetapi pada kenyataanya hemofilia selalu terdeteksi di tahun
pertama kelahirannya.
TINGKATAN
HEMOFILIA
Hemofilia
A dan B dapat digolongkan dalam 3 tingkatan, yaitu:
Klasifikasi
|
Kadar Faktor VII dan Faktor IX di dalam
darah
|
Berat
|
Kurang dari 1% dari jumlah normalnya
|
Sedang
|
1%
-5% dari jumlah normalnya
|
Ringan
|
5%-
30% dari jumlah normalnya
|
Penderita hemofilia
parah atau berat yang hanya memiliki kadar faktor IX kurang dari 1% dari jumlah
normal di dalam darahnya, dapat mengalami beberapa kali pendarahan dalam
sebulan. Kadang-kadang perdarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.
Penderita hemofilia sedang lebih jarang mengalami perdarahan dibandingkan
hemofilia berat. Perdarahan kadang terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu
berat, seperti olah raga yang berlebihan. Penderita hemofilia ringan mengalami
masalah perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi
atau mengalami luka yang serius. Wanita hemofilia ringan mungkin akan mengalami
perdarahan lebih pada saat mengalami menstruasi.
![]() |
Rangkaian hemofilia dari orangtua |
Sumber : Brosur Kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar