H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Selasa, 06 Desember 2011

APENDIKSITIS


PENDAHULUAN

Apendisitis (Radang Usus Buntu)
            Apendisitis merupakan peradangan pada usus buntu (apendiks). Usus buntu merupakan penonjolan kecil yang berbentuk seperti jari, yang terdapat di daerah perbatasan dengan usus halus. Usus buntu mungkin memiliki beberapa pertahanan tubuh, tapi bukan merupakan organ yang penting.


PENYEBAB 
Penyebab apendisitis belum sepenuhnya dimengerti. Pada kebanyakan kasus, peradangan dan infeksi usus buntu mungkin didahului oleh adanya penyumbatan di dalam usus buntu. Bila peradangan berlanjut tanpa pengobatan, usus buntu bisa pecah.
Usus buntu yang pecah bisa menyebabkan :
·           Masuknya kuman usus ke dalam perut, menyebabkan peritonitis, yang bisa berakibat fatal.
·           Terbentuknya abses.
·           Pada wanita, indung telur dan salurannya bisa terinfeksi dan menyebabkan penyumbatan pada saluran yang bisa menyebabkan kemandulan.
·           Masuknya kuman ke dalam pembuluh darah (septikemia), yang bisa berakibat fatal.

Susunan saluran pencernaan manusia
GEJALA
            Apendisitis memiliki gejala kombinasi yang khas, yang terdiri dari mual, muntah dan nyeri yang hebat di perut kanan bagian bawah. Nyeri bisa secara mendadak dimulai di perut sebelah atas atau di sekitar pusar, lalu timbul mual dan muntah.
            Setelah beberapa jam, rasa mual hilang dan nyeri berpindah ke perut kanan bagian bawah. Jika dokter menekan daerah ini, penderita merasakan nyeri tumpul dan jika penekanan ini dilepaskan, nyeri bisa bertambah tajam. Demam bisa mencapai 37,8-38,8 Celcius.
            Pada bayi dan anak-anak, nyerinya bersifat menyeluruh, di semua bagian perut. Pada orang tua dan wanita hamil, nyerinya tidak terlalu berat dan di daerah ini tumpulnya tidak terlalu terasa. Bila usus buntu pecah, nyeri dan demam bisa menjadi berat. Infeksi yang bertambah buruk bisa menyebabkan syok.

Gambar Apendiks manusia
DIAGNOSA
            Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah sel darah putih agak meningkat, sebagai respon terhadap infeksi. Biasanya, pada stadium awal apendisitis, pemeriksaan seperti foto rontgen, CT scan dan USG kurang bermanfaat. Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan gejalanya.

PENGOBATAN
            Pembedahan segera dilakukan, untuk mencegah terjadinya rupture (pecah), terbentuknya abses atau peradangan pada selaput rongga perut (peritonitis). Pada hamper 15% pembedahan usus buntunya ditemukan normal. Tetapi penundaan pembedahan sampai ditemukan penyebab nyeri perutnya, dapat berakibat fatal. Usus buntu yang terinfeksi bisa pecah dalam waktu kurang dari 24 jam setelah gejalanya timbul. Bahkan meskipun apendisitis bukan penyebabnya, usus buntu tetap diangkat. Lalu dokter bedah akan memeriksa perut dan mencoba menentukan penyebab nyeri yang sebenarnya.
            Pembedahan yang segera dilakukan bisa mengurangi angka kamatian pada apendisitis. Penderita dapat pulang dari rumah sakit dalam waktu 2-3 hari dan penyembuhan biasanya cepat dan sempurna. Usus buntu yang pecah, prognosisnya lebih serius. 50 tahun yang lalu, kasus yang rupture sering berakhir fatal. Dengan pemberian antibiotic, angka kematian mendekati nol.

Sumber : Brosur Kesehatan 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar