PENDAHULUAN
Oleh : Arihta Pandia, S. Si, Apt
Mengendalikan
kolesterol harus dicermati bahwa penggunaan bahan-bahan alami ini sebaiknya
tidak bersamaan dengan obat-obat medis yang diresepkan oleh dokter karena
dikhawatirkan khasiatnya saling meningkatkan (efek potensiasi) atau ada efek
samping lainnya akibat interaksi medis dengan obat alami.
Akhir-akhir
ini semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya menjaga kolesterol dalam
darah. Memang, pengendalian ini sangat penting guna menurunkan angka penderita
yang diakibatkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Penyakit ini bisa
menyerang siapa saja terutama bagi mereka yang telah berusia di atas 50 tahun.
Pada
usia ini jantung bekerja lebiih berat akibat tekanan pada pembuluh darah tepi,
dan peningkatan tersebut paling sering disebabkan oleh penumpukan plak
kolesterol pada pembuluh darah perifer (plak). Kolesterol yang beredar di dalam
sirkulasi darah manusia berasal dari dua sumber utama yakni dari makanan yang
dikonsumsi dan dari pembentukan oleh hati. Kolesterol yang berasal dari makanan
terutama terdapat pada daging, unggas, ikan dan produk olahan susu. Makanan
lain yang sangat tinggi kandungan kolesterolnya adalah jeroan, sedangkan
makanan dari tumbuhan justru tidak mengandung kolesterol sama sekali.
Jenis-
jenis Kolesterol
Para
ahli mengelompokkan kolesterol menjadi dua jenis yakni Low Density Lipoprotein
(LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). LDL sering disebut kolesterol jahat
karena tingginya kadar LDL akan
berpotensi membentuk plak yang sering menempel pada dinding pembuluh
darah aliran darah menyempit. Karena pembuluh darah sudah mengalami penyempitan
dan pengerasan oleh plak kolesterol maka bekuan darah ini mudah menyumbat
pembuluh darah secara total sehingga menimbulkan penyakit atherosclerosis.
Penyakit atherosclerosis ini bisa terjadi pada pembuluh darah di otak, jantung,
ginjal dan organ vital lainnya. Jika atherosclerosis terjadi pada pembuluh
darah yang menuju ke otak (arteri karoid) maka bisa mengakibatkan terjadinya
stroke. Dan jika terjadi pada pembuluh darah yang menuju ke jantung (arteri
koronaria) maka akan mengakibatkan serangan jantung.
Mengontrol
Kadar Kolesterol
Sangat
penting untuk mengetahui apakah kadar kolesterol dalam darah kita normal atau
tidak. Sebagian besar hiperkolesterol tidak menimbulkan tanda atau gejala.
Kadar kolesterol yang tinggi menyebabkan aliran darah menjadi kental dan jumlah
oksigen berkurang sehingga gejala yang timbul adalah gejala kurang oksigen
seperti sakit kepala dan pegal-pegal. Namun, banyak penderita melaporkan bahwa
penyakit yang dideritanya tidak menimbulkan gejala. Oleh karena itu, dianjurkan
melakukan chek up minimal satu tahun sekali. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
mengetahui hiperkolesterol sedini mungkin sehingga dapat mencegah penyakit yang
diakibatkannya. Berikut ini beberapa strategi melakukan pengendalian kadar
kolesterol di dalam darah agar tetap dalam batasan normal.
Diet
rendah lemak
Terdapat tiga jenis lemak, yakni lemak
jenuh (saturated) yang terdapat pada makanan seperti kuning telur, jeroan dan
otak sapi; lemak tidak jenuh dengan rantai tunggal (monounsaturated).
selamat beraktivitas
BalasHapus