PERANAN
AGROFORESTRI
Agroforest biasanya dibentuk pada lahan
bekas hutan alam atau semak belukar yang biasanya diawali dengan penebangan dan
pembakaran semua tumbuhan. Pembukaan lahanini biasanya dilakukan pada musim
kemarau. Pada awal musim penghujan, lahan ditanami padi gogo yang disisipi
tanaman semusim lainnya (misalnya jagung dan cabe) selama satudua kali panen.
Setelah dua kali panen tanaman semusim, intensifikasi penggunaan lahan
ditingkatkan dengan menanam pepohonan misalnya karet atau damar atau tanaman
keras lainnya. Pada periode awal ini, terdapat perpaduan sementara antara
tanaman semusim dengan pepohonan. Pada saat pohon sudah dewasa, petani masih
bebas memadukan bermacam-macam tanaman tahunan lain yang bermanfaat dari segi
ekonomi dan budaya.
Perbedaan yang terjadi dalam satu sistem
agroforestri dikarenakan adanya gradien sumber daya baik yang di atas tanah dan
yang di bawah tanah akibat pengaruh kehadiran pohon. Pengaruh diatas lebih
dipengaruhi oleh arsitektur tajuk yang akan berpengaruh pada luas penutupan
pada bidang olah sedangkan pengaruh di bawah tanah lebih ditentukan oleh
arsitektur perakaran masing-masing jenis. Pohon mempengaruhi pertumbuhan
tanaman semusim melalui perubahan sumberdaya seperti cahaya, hara tanah, dan
air. Dengan demikian lingkungan dan hutan dapat terjaga dengan baik dengan
sistem kelola yang teratur oleh
masyarakat tersebut.
Beberapa hal yang perlu dilihat dari
peranan AFO dapat didownload melalui bahan kuliah di bawah ini :
1.
Sejarah AFO , Disini
2.
Klasisifikasi AFO, Disini
3.
Pola Kombinasi
Agroforestri , Disini
Selamat
membacanya.. Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar